Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pertemuan Biden-Xi : AS tetap Menggunakan Idiom Lama

17 November 2023   17:49 Diperbarui: 17 November 2023   17:49 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping berfoto bersama. Foto :  reuters.com

Sayangnya AS memiliki kewajiban melalui Undang-Undang Hubungan dengan Taiwan untuk memberikan dukungan militer dan menjaga kapabilitas pertahanan Taiwan. Dukungan ini melibatkan penjualan senjata dan peralatan militer canggih.

Inilah yang harus dipertimbangkan oleh legislator AS, bagaimana agar ketentuan itu berbunyi lebih diplomatis dan dapat diterima China.

Isu Taiwan dapat berubah seiring waktu dan tergantung pada berbagai faktor politik dan strategis yang sedang berlangsung di dunia.

Dalam kasus Ukraina sekarang. AS diam-diam mulai mengundurkan diri dari sana dan lebih melibatkan diri dengan pertahanan dan keamanan Israel sekarang di middle-east. Bisa jadi Ukraina akan terlepas dari pengaruh barat dan kembali ke pangkuan Rusia sebagaimana halnya Israel sekarang, dimana orang Yahudi kembali ke pangkuan Israel setelah lama terpojokkan oleh istilah yang tak relevan dengan sejarah mereka yi isu Palestina sekarang yang sesungguhnya adalah tuntutan orang-orang Arab yang sama sekali tak ada relasinya dengan tanah Israel 4000 tahun lalu hingga sekarang.

Konflik di Ukraina, khususnya di Donbas dan aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014, telah menciptakan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, termasuk AS. Meskipun AS mengundurkan diri dari beberapa konflik di luar negeri, terutama dengan penekanan pada isu-isu keamanan nasional, konflik di Ukraina tetap menjadi perhatian dunia internasional.

Pandangan AS tentang konflik Ukraina akhirnya berubah sesuai dengan perkembangan baru sekarang.

Sementara AS terus memiliki kepentingan besar di middle-east, khususnya terkait dengan keamanan dan stabilitas. Hubungan AS dengan Israel, yang memiliki dimensi politik, militer, dan ekonomi, telah menjadi fokus penting dalam kebijakan luar negeri AS.

Isu Israel-Palestina adalah konflik yang kompleks dan telah berlangsung selama beberapa dekade. Pandangan mengenai hak tanah dan sejarah sangatlah bervariasi, dan solusi konflik ini menjadi rumit. Dalam perspektif kontroversial terkait Arab-Palestina, AS akhirnya harus juga berubah karena tak mungkin HAM ala barat dapat bertahan di tengah gempuran teror yang ingin mengeliminasi sebuah entitas dalam hal ini Israel dengan mengatasnamakan sebuah agama dengan kenderaan politik bernama Hamas. Apakah dunia harus tetap mengglorifikasi Hamas.

Poin yang juga terasa penting dalam pertemuan Biden-Xi adalah isu iptek. AS seyogyanya tak lagi menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi China, sebab itu sudah tak relevan lagi dengan kondisi sekarang. Itu hanya berarti menghalang-halangi China mencapai kemajuan yang sinifikan dalam sains dan teknologi.

AS sejauh ini menganggap China sebagai pesaing utama dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan teknologi. Beberapa langkah yang diambil oleh AS, seperti pembatasan perdagangan dan investasi serta pembatasan akses ke teknologi tertentu, meski dapat dilihat sebagai upaya untuk melindungi keamanan nasional dan mempertahankan keunggulan ekonomi dan teknologi. Itu hanya mengesankan AS tetap berperilaku hegemonis, dimana AS bersikeras agar China melibatkan praktik bisnis yang adil dan melindungi hak kekayaan intelektual, menghindari pencurian teknologi atau pemaksaan transfer teknologi.

Yang sangat diperlukan kedua negara besar itu sekarang adalah meningkatkan kerjasama ilmiah dan teknologi. Misalnya, kolaborasi dalam penelitian ruang angkasa, energi terbarukan, dan penelitian ilmiah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun