Sementara itu, jubir Meta (facebook) mengatakan perusahaan tsb bekerja sepanjang waktu untuk menjaga platformnya tetap aman dan telah mendirikan pusat operasi khusus yang dikelola oleh para ahli untuk memantau situasi.
Sejak perang meletus, foto dan video telah membanjiri media sosial mengenai pembantaian keji yang dilakukan Hamas tsb, termasuk rekaman gambar Hamas yang menyandera warga Israel yang ketakutan, serta postingan dari pengguna yang mendorong klaim palsu dan salah mengartikan video dari peristiwa lain.
Teguran sangat keras UE itu telah memaksa perusahaan media sosial untuk meningkatkan pengawasan terhadap platform mereka terhadap konten ilegal, seperti materi teroris atau ujaran kebencian ilegal, dengan ancaman denda yang besar.
Tidak ada tempat di X untuk organisasi teroris atau kelompok ekstrimis berkekerasan dan kami akan terus menghapus akun-akun tsb secara real-time, termasuk upaya proaktif, demikian Musk -- lih euronews.com dalam https://tinyurl.com/yvkrxxnm
Platform X telah menanggapi dengan cepat dan dengan cara yang rajin dan obyektif terhadap permintaan penghapusan dari lembaga penegak hukum di seluruh dunia, termasuk lebih dari 80 negara anggota UE.
Sejak Musk mengakuisisi Twitter dan mengganti namanya, para ahli mengatakan bahwa platform tsb tidak hanya tidak dapat diandalkan tetapi juga secara aktif mempromosikan kebohongan, sementara sebuah penelitian yang dilakukan oleh UE menemukan bahwa Twitter adalah platform dengan kinerja terburuk dalam disinformasi online.
Saingan X seperti TikTok, YouTube, dan Facebook juga menghadapi membanjirnya rumor dan kebohongan yang tidak berdasar tentang konflik di Timur Tengah, dengan memainkan peran yang biasa muncul setiap kali sebuah berita menarik perhatian dunia.
Sebagaimana kita ketahui, setidaknya 150 sandera disandera di Gaza dan 1.300 orang Israel tewas dalam serangan mematikan Hamas di Israel pada akhir pekan lalu.
Sementara itu, lebih dari 2000 orang tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan.
Tindakan UE untuk menghapus ribuan akun palsu di platform X dan Meta sebagai respons terhadap penyebaran disinformasi dan konten kebencian yang melibatkan konflik Israel-Arab Palestina adalah langkah penting dalam dunia medsos sekarang. Memang seharusnyalah pemerintah dan badan regulasi berusaha untuk menjaga agar media sosial dan platform online tetap aman, adil, dan akuntabel.
DI AS pun ada yang menggiring orang mengglorifikasi kekejian Hamas di Israel. Contoh kasus di Harvard belum lama ini. Seorang miliuner Jahudi telah mengecam pimpinan Harvard yang membiarkan pengglorifikasian kekejian Hamas belum lama ini. Itu sangat menyakitkan komunitas Jahudi AS. Tapi dalam praktek glorifikasi kekejian Hamas malah semakin merebak di AS, juga di Inggeris. Ntah karena Inggeris telah keluar dari UE. Yang jelas pengglorifikasian teror Hamas di Inggeris marak dimana-mana, sampai-sampai PM Rishi Sunak kebingungan, padahal pengglorifikasian itu sangat menyakitkan karena Inggeris juga negara yang mencap Hamas adalah kelompok teroris yang terlarang di Inggeris.