Ribuan Akun Bodong di Meta dan X Sudah Dihapus
Medsos dunia sontak berubah ketika kelompok Hamas merobek pagar perbatasan Israel-Gaza dan membunuhi ratusan warga sipil disana dengan cara yang sangat keji.
Diawali dengan postingan tentang pemenggalan kepala, pemerkosaan, pembunuhan anak kecil bahkan manula dan para bayi. Lalu diplintir lebih jauh lagi dengan menglorifikasinya untuk sebuah perjuangan kemerdekaan. Maka ribuan akun bodong pun tetiba muncul dalam X (dulu Twitter), FBwatch, YouTube, Tiktok, Telegram dst.
Ini betul-betul disinformasi tentang konflik Israel-Arab Palestina sekarang di Gaza. Media sosial dunia khususnya di AS dan Eropa telah melihat peningkatan informasi yang salah tentang konflik antara Israel dan Hamas, termasuk gambar yang direkayasa dan video yang diberi label yang salah.
Petinggi UE, telah mengirimkan permintaan informasi resmi kepada X, untuk menentukan apakah platform tsb mematuhi Digital Services Act (DSA), yi ketentuan yang dirancang untuk melindungi pengguna platform big-tech yang telah diberlakukan belum lama ini.
Atas teguran itu, X telah menghapus ribuan akun yang berafiliasi dengan Hamas dan mengambil tindakan untuk menghapus atau memberi label pada puluhan ribu konten sejak serangan hari Sabtu. Sebagaimana diketahui, Hamas adalah organisasi teroris terlarang di UE.
UE juga meminta Meta yang berurusan dengan facebook untuk menindak disinformasi Israel-Hamas.
UU ITE yang diberlakukan UE mulai berdampak buruk pada big-tech. Gambar dan fakta palsu dan dimanipulasi dilaporkan secara luas di berbagai platform media sosial.
Sebagaimana UU tentang ITE di Indonesia, UE telah mengesahkan DSA menjadi undang-undang pada Nopember tahun lalu. Dengan kejutan Hamas di Israel, UU itu segera diterapkan untuk menghindarkan disinformasi lebih lanjut yang mengacaukan dunia beradab menjadi tidak beradab.
X adalah platform yang memiliki lebih dari 45 juta pengguna di UE. Elon Musk yang memegang platform itu sekarang telah mengiyakan permintaan UE.