Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gerungan Rocky dalam Peradaban Politik Kita Now

6 Agustus 2023   15:34 Diperbarui: 6 Agustus 2023   15:38 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung dilaporkan karena isi orasinya dianggap menghina Presiden Jokowi. Foto : tvonenews.com

Rocky yang dihadang dimana-mana akhirnya minta maaf, karena narasinya telah membuat kegaduhan publik. Tapi ia tetap konsisten bahwa ucapannya tentang Bajingan Tolol kepada Presiden Jokowi bukan ke personal Jokowi tapi ke jabatan kepresidenannya. Rocky berkilah bajingan dalam bahasa Jawa adalah manusia yang disayang oleh tuhan, "baguse jiwo angen angenan pangeran", disingkat jadi bajingan, bajingan di dalam antropologi kita dikenal sebagai kusir dokar. Kusir dokar disebut bajingan karena dia berbuat baik kepada manusia, maka ia disayang Tuhan. Dalam perang kemerdekaan si bajingan itu menyembunyikan pejuang kita di bawah jerami. Tapi disini kita bicara tentang bajingan yang punya kewenangan untuk menentukan masa depan kemakmuran negeri kita, kan itu beda konteksnya.

Rocky menyebut kata bajingan yang ia pakai adalah wajar. Penggambarannya yang spesifik pada kata bajingan merupakan kritikan dari warga negara kepada pimpinannya. Saya pakai istilah bajingan untuk menegur tapi, kenapa saya diomelin, karena saya dianggap mengritik, bahkan dikatakan menghina presiden, demikian Rocky.

Rocky Gerung tetaplah Rocky Gerung. Gaya tegaklurusnya dalam berargumen saat terpojok dalam berargumen agar ia tak disalahkan dan/atau terbanting di ring publik kembali muncul. Itulah gaya utak-atik gathuk atau trial and error ala Rocky di medan laga talkshow selama ini.

Soal IKN, Rocky berpendapat itu berbahaya secara diplomasi, berbahaya secara geopolitik, bahkan berbahaya secara kebudayaan. Kalau ada IKN di situ masyarakat adat akan tersingkir, artinya jejak kultural kita hilang di situ. Jokowi pergi ke China untuk meminta investor asing menanam modal di IKN. Ia sudah kasih konsesi 180 tahun agar dibuatkan IKN. Ini sama dengan menjual negara.

Rocky tak mau tahu bahwa esekusi IKN oleh Jokowi adalah demi masa depan bangsa ini. Kalaupun ada loncatan kesana-kesini. Itu bukanlah loncatan personal Jokowi, tapi itu adalah manuver dari seorang Presiden untuk mewujudkan IKN. Itu yang diketahui rakyat.

Akhli bahasa dari UNS dan UGM berpendapat argumen Rocky tentang Bajingan Tolol itu sudah "Cocokologi" namanya. Sudah lama terjadi pergeseran makna. Bajingan yang dimengerti bangsa ini sekarang adalah Bangsat, Jahanam, Perampok, Pembunuh, Pemerkosa. Pokoknya yang serba jahat di mata masyarakat.

Benar, pendapat Rocky dalam orasinya menunjukkan ia memiliki pandangan kritis terhadap kebijakan Presiden Jokowi dan pemerintahan saat ini. Juga benar, kebebasan berpendapat adalah salah satu pilar utama dalam sistem demokrasi, yang memungkinkan warga negara untuk menyampaikan pandangan dan kritik terhadap pemerintah atau pemimpin mereka tanpa takut dihukum atau dibatasi oleh negara.

Yang dilupakan Rocky Gerung selama ini adalah kebebasan berpendapat itu memiliki batas-batas tertentu yang harus dihormati. Kritik dan pandangan seharusnya disampaikan dengan bahasa yang bermartabat dan tidak menyerang pribadi atau mengandung kata-kata kasar. Pernyataan-pernyataan yang bersifat merendahkan atau menghina secara pribadi dapat melewati batas kebebasan berpendapat dan bisa dianggap sebagai penyalahgunaan hak tersebut. Inilah yang digedor publik sekarang.

Dalam potongan orasi Rocky, meskipun kritik terhadap Presiden Jokowi dan kebijakannya merupakan bentuk kebebasan berpendapat, penggunaan kata-kata kasar seperti "bajingan tolol" serta pernyataan yang merujuk pada sifat pribadi, itu jelas telah melewati batas dan kurang bermartabat.

Gaya utak-atik gathuk atau trial and error atau gaya falsifikasi over dosis Rocky sudah saatnya ditinggalkan, bukannya tetap ngotot bahwa itu wajar. Publik gaduh gegaranya, koq masih bertahan bahwa itu wajar. Hormatilah norma-norma komunikasi yang bermartabat dan tetap mengedepankan dialog yang konstruktif. Kebebasan berpendapat bukan hanya tentang mengemukakan kritik, tetapi juga tentang bertukar pikiran dan pendapat secara sehat untuk mencari solusi dan pemahaman bersama.

Yang paling keras dari semua tuntutan terhadap Rocky Gerung adalah dari salah satu grup relawan Jokowi yang berkeinginan agar ia dituntut maksimal dan tidak boleh berbicara di forum apapun seumur hidupnya. Tapi tak kurang yang membelanya seperti Din Syamsudin dan sejumlah intelektual lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun