Myanmar tetap menjadi anggota ASEAN tetapi para penguasanya telah dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi karena kurangnya kemajuan dalam rencana tersebut, yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan dan melanjutkan pembicaraan antara militer dan gerakan anti-kudeta.
Kalaupun Menlu RI Retno Marsudi menandaskan Indo-Pasifik seharusnya tidak menjadi medan pertempuran lain. Kawasan Asia tenggara harus tetap stabil, dan ASEAN tetap mempertahankannya.
Namun pernyataan normatif Menlu Retno itu tetaplah normatif seperti angin lalu di musim turbulensi AsPac sekarang, termasuk turbulensi di mandala Eropa, yi perang proksi di Ukraina antara Rusia Vs AS dan Nato.
Wawasan ASEAN
Sebaiknya ASEAN di bawah kepemimpinan Jokowi-Indonesia sekarang, di samping menegaskan tentang netralitas dan sentralitas Asia Tenggara, juga harus mau membangunkembangkan kebulatan tekad berangkat dari kepentingan regional, misalnya masalah Nikel dimana Indonesia sekarang bersengketa dengan lagi-lagi blok barat. Itu bukan semata-mata masalah Indonesia, tapi juga harus dilihat sebagai masalah regional, karena kasus seperti itu bisa saja terjadi di negara anggota lain dengan masalah serupa meski dalam komoditas yang berbeda, misalnya CPO Malaysia yang juga dipersulit di UE. Dengan kata lain kepentingan satu negara anggota dalam hubungan internasional haruslah didukung secara regional. Kalau ada WasNus atau Wawasan Nusantara di negeri ini tentu harus ada Wawasan ASEAN dalam rangka wadah itu berproses menuju soliditas ASEAN bukan.
Joyogrand, Malang, Wed', Juli 19, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H