Perlunya Polisi Sosial di Lingkungan Perumahan
Sadar atau tidak, kita hidup di lingkungan tertentu yang unik, karena tak selalu sama dengan lingkungan lain, sekalipun itu sama-sama perumahan. Misalnya kita tinggal di cluster Anggrek, salah satu cluster dari kl 8 cluster di kompleks perumahan serupa yang dimiliki katakanlah perusahaan real estate Kencana.
Lingkungan sosial dalam sebuah perumahan itu beragam, bergantung pada perspektif dan fokus analisis yang digunakan untuk mengenalinya.
Kategori yang sering digunakan untuk memahami lingkungan sosial dalam sebuah perumahan :
1. Kategori demografis mencakup komposisi penduduk perumahan berdasarkan faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan pendidikan. Misalnya, sebuah perumahan dapat memiliki populasi yang terdiri dari pasangan muda dengan anak-anak kecil atau populasi lanjut usia yang lebih tua.
2. Kategori ekonomi melibatkan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi penduduk perumahan, seperti tingkat pendapatan, pekerjaan, dan status sosial ekonomi. Misalnya, perumahan dengan populasi yang beragam secara ekonomi, mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah hingga masyarakat kelas menengah atau atas.
3. Kategori budaya dan etnis yang melibatkan faktor budaya dan etnis yang mempengaruhi keragaman dalam perumahan. Perumahan dapat mencakup beragam kelompok etnis atau budaya yang memberikan warna dan keanekaragaman dalam lingkungan sosial.
4. Kategori dalam berinteraksi yang mencakup hubungan sosial antarwarga dalam perumahan, seperti tingkat interaksi dan keakraban antara tetangga, partisipasi dalam kegiatan komunitas, dan saling ketergantungan dalam aktivitas sehari-hari.
5. Kategori yang berkaitan dengan status kepemilikan properti dalam perumahan, seperti perumahan yang ditempati oleh pemilik rumah atau yang disewakan oleh pemiliknya. Status kepemilikan ini dapat mempengaruhi kualitas hubungan antarwarga dan kestabilan lingkungan sosial.
6. Kategori yang mencakup faktor-faktor perencanaan dan desain perumahan yang mempengaruhi interaksi sosial, seperti tata letak fisik, aksesibilitas fasilitas umum, ruang terbuka, dan desain arsitektur yang mendorong interaksi sosial.