Tapi bukan berarti gosip pohon anggur tak pernah ada, atau lirak-lirik sudah sampai dimana para tetanggaku ini sudah tak ada lagi karena kohesifnya warga dalam menjaga perilaku. Deviasi kesana masih ada, meski tak seekstrim di perumahan papan atas yang telah memberi kuasa kepada para pembokat atau ASN-nya untuk menghadiri rapat RT/RW.
Singkatnya, kita tak selalu nyaman memang dalam hidup bertetangga itu, karena di strata apapun perumahan itu, ada saja manusia yang jealous, suka gossip, ada yang sok jagoan, ada yang suka dengan kesenangannya sendiri seperti bermusik keras-keras tidak memperdulikan tetangga, ada yang suka ngintip-ngintip bagaimana keadaan tetangganya sekarang apakah lagi happy atau lagi susah, celakanya kalau kita happy malah diganggu, sebaliknya kalau kita lagi susah malah disyukurin.
Berinteraksi di lingkungan perumahan dengan berbagai strata sosial termasuk di slum area bisa menjadi tantangan karena adanya perbedaan kepentingan, nilai-nilai, dan perilaku individu.
Namun, ada beberapa pendekatan yang dapat membantu membangun interaksi sosial yang lebih positif di kedua lingkungan tsb.
1. Komunikasi terbuka dan saling pengertian.
Adalah penting untuk menjalin komunikasi yang terbuka dengan tetangga di lingkungan perumahan. Jika terjadi konflik atau ketidaknyamanan, bicarakan secara langsung dan jujur dengan tetangga tsb untuk mencari pemahaman bersama dan menemukan solusi yang memadai. Berusaha memahami perspektif orang lain juga penting untuk membangun hubungan yang lebih baik.
2. Menghormati privasi dan batasan.
Adalah penting untuk menghormati privasi dan batasan bertetangga dalam berinteraksi. Menghindari kegiatan yang mengganggu seperti bermusik keras-keras atau mengintip-ngintip kehidupan pribadi orang lain adalah sikap yang dihargai.
3. Membangun solidaritas dan kepedulian.
Yang diperlukan disini adalah itikad baik untuk membangun solidaritas dan kepedulian dalam lingkungan perumahan. Itu adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang positif, termasuk melakukan kegiatan sosial bersama, saling membantu dalam situasi sulit, atau berkontribusi dalam upaya perbaikan lingkungan dapat memperkuat ikatan antartetangga.
4. Menggalang partisipasi dan kebersamaan.