Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Achtung Achtung: Tikus Got Kian Mewabah di Perkotaan Indonesia

13 Mei 2023   15:01 Diperbarui: 13 Mei 2023   15:04 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi yang berkontribusi terhadap infestasi hama penyakit yang dibawa tikus al penumpukan sampah, pembuangan limbah sembarangan dari rumahtangga dari pemukiman padat penduduk, sampah yang berhamburan dimainkan kucing-kucing kota yang tak pernah lagi berburu tikus, melainkan memakan makanan sisa yang  tidak disimpan di tempat sampah tertutup rapat yang tahan tikus. Itulah keseharian Jakarta, termasuk daerah penyangganya.

Kota New York misalnya belum lama ini mencanangkan perang terhadap tikus dan meluncurkan program percontohan pengendalian hewan pengerat senilai US $ 400.000 yang sukses di tujuh wilayah. Penurunan wabah penyakit dikatakan antara 80-90%. Yang menarik Kathleen Corradi yang terkenal pembenci tikus coklat yang dipilih Walikota New York sebagai komandan tempur untuk menggempur tikus-tikus coklat New York yang sudah berurat berakar lantaran kesemakmuran New York dari sampah perkulineran AS seperti remah-remah Pizza, remah-remah McDee dan Kentucky, aneka sampah berbahan coklat dst. Pengangkatan Corradi agar pasukan tempur yang dibentuk nanti akan fokus untuk memimpin perang melawan kerajaan tikus New York - lih Latka Lapesolova dalam https://tinyurl.com/2esqchpo

Bagaimana dengan Jakarta dan Jabodetabek serta perkotaan di Indonesia pada umumnya. Jangan hanya gegara sudah terbiasa dengan keberadaan kerajaan tikus di sekitarnya apalagi menganggap kecil KTPHP atau Kelompok Tikus Pembawa Hama Penyakit karena hanya mengenal jenis tikus yang berkeliaran di sekitar rumah saja seperti "tikus atap" (rattus rattus) dan "mencit" (mus musculus) atau tikus mungil bak mainan anak-anak yang biasa menggigiti meuble dan barang-barang kecil lainnya. Itu memang tidak berbahaya. Lain halnya dengan Kerajaan Tikus Norway atau Tikus Coklat atau Tikus Got. Sekali kita terlena terhadap si coklat jahat ini, maka kita hanya akan membiasakan sedikit-sedikit kalau ada yang sakit wah ini ketularan Covid-19, wah ini ketularan demam berdarah, wah ini ketularan flu hongkong dst, padahal itu semua adalah gegara si coklat. Kalau memang itu yang terinstal dalam diri kita, ya apa boleh buat si coklat jahat akan semakin merajalela dan merusak habis Jakarta dan kota-kota Indonesia lainnya.

Achtung .. Achtung .. pilih menghabisi Tikus Got di depan mata atau tetap bermimpi kejatuhan emas-permata dari langit biru sampai tuek dan ngengsle ..

Joyogrand, Malang, Sat', May 13, 2023.

Tikus Got keluar dari sarangnya dan siap beraksi. Foto : theverge.com
Tikus Got keluar dari sarangnya dan siap beraksi. Foto : theverge.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun