Tak heran kembalinya modal yang semula ditaksir kl 40 tahun, kini justeru menjadi 80 tahun. Ini tentu merisaukan, seakan bayar utang tak habis-habisnya sampai tua.
Biaya proyek KCJB konon setara dengan bangun 1.081 Km Tol di Sumatera. Terlepas dari komparasi yang mencengangkan itu, keadaan dunia sekarang harus diakui tak sama lagi dengan ketika ide kereta cepat itu mengudara pada 2015-2016.Â
Di samping perekonomian digerogoti pandemi Covid-19, dunia juga diguncang konflik Rusia Vs Ukraina di mandala Eropa yang sangat mengganggu rantai logistik dunia, belum lagi upaya dedolarisasi yang sedang berjalan di bawah Russia, China dkk. Konflik Timur-Barat jauh dari usai, bahkan banyak hal dari konflik itu yang mengguncang perekonomian global sekarang.
Bagaimanapun kenyataan pahit pembengkakan itu, the show must go on. Artinya pemerintah tetap harus mengupayakan negosiasi dengan China sampai titik darah penghabisan bagaimana agar bunga tsb bisa diturunkan katakanlah jadi 3% kalau memang tidak bisa 2%. China bukanlah AS dkk.Â
China adalah China yang takkan pernah menyandera assets sebuah negara kalau harapannya tak terpenuhi. Berbeda dengan AS dkk yang menyandera asset Rusia lantaran Ukraina negara bakal bonekanya itu direngkuh Rusia untuk kembali ke pangkuannya.
IKN yang bakal menjadi magnitudo lain yang menggeser pandangan masyarakat bahwa KCJB akan kecebur ke laut. Itu jangan sampai terjadi. Bandung adalah kota ekonomi kreatif. Mungkin bisa dilihat peluang lain di sini.Â
Demikian pula Jakarta yang sejak awal pernah saya tulis agar dikembangkan menjadi obyek wisata belanja, hiburan dan perjudian seperti di Genting Malaysia. Pulau-pulau buatan di teluk Jakarta jangan hanya melulu dijadikan hunian, tapi juga menjadi pulau perjudian dunia yang mudah diawasi oleh pusat maupun Pemda DKI Jakarta.Â
Status khususnya yang baru, ini perlu dipikirkan sebelum jatuh tempo akhir 2024 yad saat ibukota negara sudah berpindah ke Sepaku, Penajam, Paser Utara, Kaltim -- lih Parlin Pakpahan dalam https://tinyurl.com/2yqgnzge
Singkatnya jangan sampai KCJB menjauh dari harapan masyarakat. Sadarlah, IKN bakal menjadi magnitudo lain yang menggeser perhatian dan motivasi masyarakat. Harus ada penegasan ibukota negara adalah ibukota negara yang tak ada hubungannya dengan bisnis. Karenanya patronase jadul semacam ini sudah harus dipreteli at now.Â
Lalu Jakarta, jangan pernah lagi dijadikan medan hatred atas nama politik. Toh pusat kekuasaan sudah tidak lagi di Jakarta. Yang terbaik adalah menjadikan Jakarta sebagai sentrum pulau Jawa yang menomorsatukan bisnis dan hiburan setelah dioplak-oplek bagaimana agar tidak banjir dan tenggelam di masa yad.
Salah satunya bagaimanapun KCJB harus gol sebagai ikon terbaru dalam perubahan zaman selain perpindahan ibukota negara ke titik Nusantara di Sepaku, Penajam, Paser utara, Kaltim sana.Â