Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menyongsong KTT ASEAN Labuan Bajo 9-11 Mei 2023

15 April 2023   15:46 Diperbarui: 15 April 2023   15:52 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukung konektivitas Asean Summit 2023, Jokowi resmikan jalan akses Labuan Bajo- Golomori. Foto : pu.go.id

Tantangan lain yang tak kalah pentingnya adalah pemberdayaan ekonomi di negara-negara anggota yang kebanyakan adalah negara yang sedang memacu masyarakatnya menjadi sdm yang berkinerja dan berdayaguna untuk melanjutkan hidupnya di era modern ini. Sejumlah negara memang sudah maju, bahkan Singapore sudah cukup lama di papan atas perekonomian dunia, menyusul Thailand, Indonesia dan Vietnam. 7 negara anggota lainnya yang masih terbelakang adalah tanggungjawab Asean agar negara tsb lebih mandiri dan berpenghasilan lebih bagus lagi.

Bagaimana memberdayakannya. Tentu kerjasama Asean ke depan ini tak hanya kata-kata, tapi konkret dalam bantuan keuangan dan tenaga akhli misalnya, apabila perlu ada Advisor seperti Timor Leste yang sempat diajari bagaimana berpemerintahan yang baik sebagaimana diajarkan PBB yang bertugas ketika itu dan bagaimana agar berPAD bagus dengan Advisor dari negara-negara anggota PBB. Di bagian ini pun harus ada perjanjian yang pasti dari negara-negara the have Asean. Uang itu nanti akan dikembalikan sebagai modal kekuatan Asean sejauh bantuan tsb tetap terawasi dengan baik penggunaannya di lapangan.

Tantangan Eksternal

Dalam tatanan global sekarang, mencermati perkembangan perang proxy Rusia Vs Ukraina di mandala Eropa, termasuk mencermati perkembangan di Taiwan. Pergeseran geo politik dunia ke depan ini tak terhindarkan.

Sejauh ini belum ada yang bisa memprediksi kapan berakhirnya perang proxy di Ukraina. Tapi dalam kata-kata Jenderal AS  Mark Miley, adalah tak mungkin bagi Ukraina untuk mengalahkan Rusia. Dengan kata lain bantuan persenjataan kepada Ukraina yang mengalir tiada henti dari dunia barat tetaplah sia-sia.

Rusia dan China jelas telah bersatupadu dalam perang proxy ini. Tekad utama kedua negara besar itu adalah mengubah geo politik dunia. AS dan Nato sudah cukup lama mendominasi dunia. Kinilah saatnya membebaskan dunia dari hegemoni itu berapapun harganya dengan tatanan baru dunia yang multi polar, dimana Rusia dan China dalam rumah BRICS dan dunia barat dalam rumah Natonya. Silakan bercengkerama bebas di rumahnya masing-masing, tapi jangan lagi cari gara-gara baru demi dan atas nama kepentingan hegemoni seperti dulu.

Di AsPac pun demikian. China tak ingin AS berlama-lama ngemong Taiwan yang adalah bagian dari China daratan yang tak terpisahkan. China bahkan sudah sangat siap kapan saja merengkuh kembali Taiwan ke pangkuannya.

Dan soal navigasi bebas di AsPac yang banyak dikoar-koarkan AS dan sekutunya. Silakan melintasi kepulauan Spratley dan Laut China selatan, sejauh untuk kepentingan dagang, tapi tidak untuk kepentingan militer, karena salah satu pulau pilihan di Spratley telah dijadikan pangkalan Militer China, agar kawasan AsPac tak lagi digertak-gertak seperti dulu.

Dukung konektivitas Asean Summit 2023, Jokowi resmikan jalan akses Labuan Bajo- Golomori. Foto : pu.go.id
Dukung konektivitas Asean Summit 2023, Jokowi resmikan jalan akses Labuan Bajo- Golomori. Foto : pu.go.id

Asean seyogyanya menghadapi tantangan eksternal ini dengan kepala dingin, tanpa harus memastikan dirinya pro AS atau China atau Rusia. Pendeknya siapapun bisa berhubungan dengan Asean sejauh saling menguntungkan.

Thesis Mantan Menlu Natalegawa untuk membuat seribu teman agar Asean nyaman. Itu benar. Tapi akan lebih benar lagi kalau Asean pun meningkatkan pertahanan kawasan secara silang. Artinya tidak ada fanatisme dalam persenjataan. Yang diproduksi sendiri ok, mendatangkan dari  luar juga ok, sejauh sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, persenjataan itu bisa impor dari AS, bisa impor dari Rusia, bisa impor dari China dan bisa diproduksi di internal Asean. Yang penting yang mana yang diunggulkan di medan laga yang sudah-sudah selama ini dan yang mana yang tercocok sesuai medan kawasan, ntah itu Indonesia, Malaysia, Vietnam dst.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun