Angelina Sondakh pun sudah bebas dari penjara. Ia tak masuk dalam catatan, karena ingin menjalani kehidupan yang wajar, andai pun ada pembisik di telinganya bahwa kehidupan politik itu adalah kehidupan yang wajar juga, sama wajarnya dengan kehidupan rumahan dan sambutan hangatnya belum lama ini terhadap Anas sekeluarnya dari Lapas Sukamiskin.
Kalau Romy sudah ada klarifikasi dari petinggi PPP bahwa Romy saat ini bukanlah fungsionaris partai. Kalaupun ia hendak aktif lagi, tak ada larangan hukumnya, karena ia sudah bebas setelah menjalani hukumannya.
Lain halnya dengan Andi Mallarangeng yang sejak lepas dari penjara, kini menduduki kursi Sekretaris Majelis Tinggi PD. Di samping frequently diundang talkshow di beberapa setasiun TV, Andi belum lama ini  menegaskan koalisi perubahan tinggal menunggu legalitas saja. Dukungan PD kepada Anies Baswedan sudah bulat, dimana PD berkoalisi dengan PKS dan Nasdem. Katanya AHY bersama PD mendukung Anies, persekutuan ini tinggal diratifikasi bersama oleh Nasdem, PKS dan PD.
Sama dengan sejawatnya Andi Mallarangeng, Nazaruddin memulai lagi karier politiknya dengan terlibat kudeta terhadap PD. Ia bersama Moeldoko mengadakan KLB PD di Sumatera Utara beberapa waktu lalu untuk melengserkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, Kemenkumham menolak hasil KLB dan tetap menetapkan AHY sebagai ketum Demokrat. Kubu Moeldoko pun terus mengupayakan hasil KLB dapat diterima hingga ke PTUN.
Sejauh ini belum terlihat lagi manuver Nazaruddin dalam politik usai KLB Demokrat digelar. Yang diketahui publik luas, anak muda asal Siantar ini juga cerdas dalam berpolitik. Karena kecerdasannya itulah Angelina Sondakh pernah mengatakan di ruang pengadilan ketika itu bahwa ia menyesal pernah mengenal Nazaruddin.
Politisi terpidana yang sudah bebas ini layak disorot. Ada semacam relativitas disitu. Ada yang menyoal apakah mereka pantas menduduki lagi jabatan publik. Jabatan publik yang dimaksud disini tak mesti Menteri dan sebangsanya, tapi jabatan di parpol pun pada dasarnya adalah jabatan publik, dimana ruang bermain mereka ada di zona publik.
Hukum sejauh ini tak mengaturnya secara khusus, kecuali keputusan pengadilan menyatakan ybs tak bisa berpolitik untuk kurun waktu tertentu, seperti Anas yang hak politiknya dinyatakan dicabut selama 5 tahun terhitung sejak selesai menjalani pidana pokok, yi tahun 2023 ini.
Etika politik hanya bisa dimengerti. Sedangkan dalam perkawanan politik, kasus Romy yang mendampingi Anies ketika kampanye di Yogya belum lama ini telah ditegaskan oleh petinggi PPP bahwa ybs saat ini tak menduduki posisi apapun di PPP, dan juga ybs sudah menjalani hukumannya. Otomatis impas tak ada lagi utang disitu, demikian argumen mereka.
Bagaimana dengan Nazaruddin, ibarat petinju yang pernah dikanvaskan dan mau revanche ketika sontak ikutan KLB PD. Itu pun sah saja, dari sudut politik atau sudut apapun, bahkan kalaupun itu semacam langkah awal untuk membalas dendam karena merasa dikorbankan dalam percaturan politik.Â
Sementara Andi Mallarangeng sudah cukup lama melenggang di dunia politik, dan belum lama ini Andi mendampingi Ketua MT PD Esbeye ke Pacitan dan mampir di Madiun makan Pecel Madiun sembari bercanda dengan pejabat setempat. Dalam perjalanan waktu, persoalan mantan terpidana korupsi yang satu ini akhirnya sah-sah saja berpolitik kembali dalam pandangan publik sekarang.
Anas Urbaningrum yang sudah dikategorikan cendekiawan politik ketika memimpin fraksi PD di parlemen dan menjadi Ketum PD di masa Esbeye. Anas boleh dikata adalah Ketum termuda di jajaran parpol yang ada di negeri ini. Pemikirannya yang jernih dan analitik selalu ditayangkan berbagai media cetak. Inilah yang membuat pesona politiknya tak pernah hilang. Ia seakan si anak hilang yang sudah pulang ke rumahnya dan mendapat songsongan meriah.