Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ida Andriyani Penyembuh Misterius dari Kalimantan Timur

4 April 2023   16:07 Diperbarui: 4 April 2023   16:12 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ida Andriyani dalam sebuah pengobatan di GOR Bhayangkara, Mapolres Bogor. Foto : bogordaily.net

Ida Andriyani Penyembuh Misterius Dari Kalimantan Timur

Kita sudah terlalu sering mendengar info yang seakan nyata dan benar. Nyatanya delusi. Kalau soal keyakinan absolut seperti keimanan kita misalnya, itu tentu tak tertawar. Itu tak bisa dikatakan kita sedang berdelusi, lha wong keyakinan koq. Lain halnya dengan dunia politik. Look, publik luas di negeri ini meyakini bangsa Palestina itu ada.

Betul (faktawi) ada memang, tapi itu 3.000 tahun yang lalu, di era Kerajaan Daud Israel, sedangkan Palestina yang kita sebut sekarang adalah stigma Romawi terhadap kaum Jews, agar nama itu hilang dari sejarah dan map di imperiumnya middle-east. Pokoknya tanah Israel dari sononya ya tanah Palestina. Kebencian luarbiasa bisa menghasilkan stigma gelap seperti itu, sah-sah saja dalam perpolitikan, sebagaimana halnya holocaust atau pemusnahan kaum Jahudi di Jerman dan Eropa atas perintah Hitler di era Nazi Jerman.

Ee 2.000 tahun setelah Romawi raib dari wilayah imperiumnya di middle-east, sebagaimana raibnya nama Israel dari sana except segelintir Jews yang beradaptasi di era Ottoman, pasca PD II dan dekolonisasi di middle-east, nama itu malah hidup bahkan sangat hidup di tangan orang Arab setelah Inggeris dan Perancis hengkang dari bumi middle-east.

Orang Arab rela memPalestinakan dirinya, sekalipun bukan Palestina dan itu diakui oleh para follower Arab dimanapun sebagai Palestina, meski nama itu sudah lama raib dari peta middle-east. Jadi ada trio delusi disini yi Israel, Arab dan Palestina. Dari mana sudut delusi itu. Silakan tanya diri anda sendiri.

Itulah selayang pandang tentang bagaimana cara kita memahami delusi dan fakta yang sesungguhnya dalam dunia politik.

Bagaimana dengan masalah non-politis. Meski tak sama dengan delusi tentang Israel, Arab dan dan Palestina, tapi focal-point kita sekarang adalah sosok yang tiba-tiba muncul membawa segala keajaiban, seperti katakanlah Cut Zahara Fona tahun 1970-an di zaman keemasan Orba Soeharto, yang berkeliling dalam kehamilannya dimana diberitakan janin dalam kandungannya bisa mengaji, sampai ada ulama yang mengatakan itu adalah bukti kekuasaan illahi.

Usut punya usut, sesudah disidik kepolisian Kalimantan ketika Fona bertandang kesana, ternyata janin yang ntah kapan akan dilahirkan itu adalah tape recorder yang dipasang rapi di balik kehamilan palsunya. Apa boleh buat zaman itu tape recorder adalah karya teknologi yang hebat, maka habis sudah bangsa ini dikibuli seorang Cut Zahara Fona, perempuan asal Aceh yang tak tamat SD ini.

Di zaman now, kita dihadapkan pada delusi lain yang sudah berubah total, yi sebut sajalah untuk mudahnya Delusi Online. Apa itu? Sebuah delusi yang dikemas dalam bisnis online sekarang. Pinjaman online adalah salah satunya, dan investasi bodong yang menjanjikan investasi hanya 1 juta rupiah saja akan menghasilkan trilyunan rupiah dalam tempo 1-2 tahun, termasuk disini transaksi online untuk perjalanan umroh ke tanah suci.

Apa yang terjadi, sungguh mengenaskan, dimana semua uang yang dipinjam dalam pinjaman online ditarik oleh Debt Collector dengan cara lebih Mafia dari Mafia yang sebenarnya. Yang rumah dan kenderaan roda empat hanguslah setelah diancam-ancam sangar sebelumnya, yang punya utang gantung dirilah dst dst.

Begitu pula yang terjadi pada investasi bodong yang menjanjikan surga finansial tiada tara yang takkan pernah didapatkan seorang pun yang pendapatannya pas-pasan apalagi yang berpendapatan dengan neraca deficit tak habis-habisnya. Hembusan angin surga ini tak kuasa ditolaknya, ibarat orang yang tersihir atau terhipnotis. Sesudah uang nyata itu ratusan milyar, bahkan triliunan rupiah mengisi kantong mitra hebat yang telah mengumbar angin surga yang waw itu, sang Mitra pun kabur ntah kemana, syukur-syukur polisi bisa melacak dan menangkapnya. Bagaimana kalau tidak.

Perjalanan Umroh yang sudah lama dicita-citakan dan telah diusahakan sepenuh tenaga, waktu dan pikiran sepanjang hidup komunitas bakal calon haji pun raib sudah. Ingat kasus First Travel di bawah Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah Hasibuan. Meski ketiganya akhirnya diciduk Polri, tapi apa lacur dana yang hampir tiliunan rupiah itu hanya kembali sebagian kecil saja kepada customer yang menjadi korban. Ketiganya hanya divonis 15-20 tahun penjara saja.

Sosok lain yang bukan delusi

Beralih ke sosok lain yang sejauh ini bukanlah delusi, yi Ibu Ida Andriyani yang digelari publik sebagai Ibu Ida Dayak yang kini sedang populer di platform video Tik Tok dan Snack Video, karena kemampuannya dalam menyembuhkan berbagai keluhan atau penyakit, seperti patah tulang, meluruskan tulang yang bengkok karena keseleo, mengobati stroke, salah urat dll, bahkan Ibu yang satu ini dapat membuat pasiennya yang tadinya tuli dan bisu bisa kembali mendengar serta berbicara.

Saat mengobati pasiennya, Ibu Ida Andriyani selalu mengenakan pakaian adat dan asesori khas suku Dayak. Tak heran dia diberi gelar sebagai Ibu Ida Dayak. Dia lahir di Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada 3 Juli 1972.

Setiap pengobatannya, Ibu Ida selalu melafalkan kalimat tauhid. Dengan mengucapkan kalimat itu, dalam sebuah obolan video, dia menunjukkan dan mengakui bahwa kesembuhan hanya berasal dari Tuhan Ymk.

Pengakuan itu bukanlah delusi. Itu adalah keyakinan primer seorang Ida yang tak tertawar. Prakteknya sebagai penyembuh tak biasa itu, dengan hanya sekadar mengoleskan obat gosok Dayak dan merafal kalimat tauhid serta tarian tradisional Dayak. Itupun sejauh ini bukan delusi, melainkan fakta empirik dimana sejumlah pasien langsung sembuh. Banyak yang sudah memvideokannya.

Dalam perjalanannya ia sering menawarkan kalau ada mereka yang punya gondok besar di leher, mereka yang lumpuh tak bisa kemana-mana, stroke yang meski secara medis sudah dinyatakan sembuh tapi tetap meninggalkan ketakberdayaan fisik di sebelah kiri atau kanan badan. Dia tidak menjanjikan apapun, kecuali sebuah persuasi agar ybs dibawa saja agar diobatinya.

Minyak gosok tradisional Dayak, atau obat gosok Bintang, itu sudah lama dikenal masyarakat suku Dayak Kalimantan sebagai salah satu obat tradisional legacy leluhur.

Sebelum terkenal seperti sekarang, Ida dulu sekali dimasa mudanya berkeliling dari pasar ke pasar dalam menjalankan praktik pengobatannya. Perempuan berusia 51 tahun itu mengaku pernah keliling hingga Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Itu dilakukannya setelah mempunyai kekuatan supranatural sebagai penyembuh yang tak terduga olehnya. Jelas kekuatan penyembuh itu tak datang otomatis begitu saja, tapi datang ketika kekuatan cintakasih terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan ras, golongan dan keyakinan semakin menggebu dalam dirinya.

Fansnya luarbiasa. Akhir-akhir ini ia semakin diserbu warga. Menurut info terkini, sejak 2021 Ida tinggal di Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jabar. Ia mengaku tidak memungut biaya dalam mengobati pasiennya alias gratis. Dia hanya hanya menjual minyak racikannya sendiri dengan harga wajar, yi Rp 50.000 per botol.

Ida pernah diundang ke kediaman Letjen (Purn) AM Hendropriyono. Saat itu, menantu Pak Hendro yi Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan isteri juga hadir. Fakta seputar Ibu Ida adalah sebuah kearifan lokal yang layak kita hormati. Saya yang sudah mendekati usia 80 ini persendiannya kan sudah nggak beres. Sesudah ditangani Ibu Ida, sekarang ini nggak bermasalah lagi, demikian Jenderal (purn) A.M. Hendropriyono.

Penyakit yang diobati Ida kenyataannya tak main-main, mulai dari penyakit biasa hingga penyakit yang terkadang pihak medis saja pun tak bisa, misalnya saja meluruskan tulang yang menonjol dan bengkok tanpa menggunakan peralatan medis. Dan pengobatan yang dilakukannya tak bertele-tele alias singkat saja.

Mereka yang datang ke pengobatan itu, tak lain ingin mencari alternatif pengobatan selain pengobatan medis masa kini yang belum juga menunjukkan hasil seperti yang mereka harapkan.

Apakah penyembuhan model Ibu Ida yang diluar dugaan publik luas ini dapat dikatakan Delusi. Bagi yang berkeyakinan karena sugesti internal maupun eksternal, tentu tidak atau tak masalah, sejauh di lapangan ada fakta kesembuhan. Lain halnya dengan kalangan medis, tentu mereka akan mempertanyakannya karena tak sesuai dengan dalil-dalil ilmiah yang selama ini mereka tekuni dan buktikan di lapangan.

Spritualitas timur

Terlepas dari itu semua dalam spritualitas timur, tentu ini kita masukkan dalam kearifan lokal. Saya sendiri pernah melihat fakta ketika kecil dulu diajak ortu pulkam karena ada acara yang dinamakan Horja atau pesta  adat besar karena menggali tulang-belulang leluhur untuk dimakamkan kembali di atas makamnya yang baru. Makam baru itu berbentuk sebuah monumen untuk leluhur utama kami yang sudah menghadirkan belasan generasi sejak 350-375 tahun lalu.

Dalam pesta horja yang luarbiasa yang diselingi tortor atau tari tradisional Batak, tak terbayangkan ada sejumlah kerabat yang manortor 3 hari 3 malam tanpa makan, minum dan istirahat. Luarbiasa, Aneh tapi Nyata. Dalam kearifan lokal di tanah Batak, situasi trance mereka yang manortor non stop itu disebut mereka yang disusupi sumangot atau roh leluhur bahkan Ilahi.

Sumangot atau kekuatan supranatural ini bisa dalam satu subyek yi pesta besar komunitas, tapi ada yang pribadi dan tak bisa diturunkan. Kita ambil contoh akhli patah tulang Gurusinga misalnya. Semasa hidupnya, yang patah tulang hanya diperbannya pakai bilah-bilah bambu yang sudah dipotong-potong kecil dan dijadikan semacam perban. Bagian yang patah dibalurnya dengan semacam ramuan dari dedaunan khusus, kemudian bagian yang diobati itu ditutupi daun pisang dan diperkuat dengan lilitan perban bambu. 

Hasilnya, ada kesembuhan. Tapi setelah Gurusinga meninggal outlet patah tulang Gurusinga memang banyak, tapi satu per satu tumbang karena tak ada lagi kesembuhan yang menjadi fakta disitu. Jelas bahwa kekuatan supranatural tak ada dalam diri mereka. Kekuatan itu hanya ada pada Gurusinga, dan kekuatan itu menghilang begitu ybs berpulang ke alam kekal.

Begitulah halnya dengan Ibu Ida Andriyani. Dilihat dari riwayatnya, dia hanyalah penjual minyak gosok Bintang, obat tradional Dayak. Dalam perjalanan waktu ia mempunyai kekuatan supranatural yang lazim bagi dunia masa kini. Tapi believe it or not, bagaimana cara kita melihat miracle seorang Ibu Ida dalam kesaksian kita sekarang. Di dunia manapun, ntah itu timur atau barat, akan selalu ada katakanlah penyelamat tak terduga sepert Ibu Ida.          Yang kita khawatirkan sekarang adalah ketenaran Ibu Ida dimanfaatkan sejumlah pihak yang tak bertanggungjawab, yi mereka yang katakanlah menarik biaya nomor antrean, mengaku sebagai anak, keluarga, atau asisten, atau menggelar pengobatan massal fiktif, hingga menjual minyak gosok bintang secara online.

Inilah permasalahan yang perlu kita sikapi secara bijak. Masyarakat butuh Ibu Ida. Itu wajar, karena mereka haus dengan sesuatu yang miracle tapi nyata. Karenanya jangan sampai ada pembonceng gelap dari belakang. Itu tidak hanya menodai pekerjaan mulia seorang penyembuh seperti Ibu Ida, tapi juga merugikan publik luas yang kehausan minuman spiritual sekarang ini, termasuk pengobatan supranatural ala Ibu Ida Andriyani.

Joyogrand, Malang, Tue', Apr' 04, 2023.

Ida Andriyani dalam sebuah pengobatan di GOR Bhayangkara, Mapolres Bogor. Foto : bogordaily.net
Ida Andriyani dalam sebuah pengobatan di GOR Bhayangkara, Mapolres Bogor. Foto : bogordaily.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun