Ketiga, mencari solusi terbaik bagaimana agar Universitas Sisingamangaraja XII yang sudah lama teronggok tak berdaya di Silangit, Siborong-borong dapat dikembangkan bukan hanya sekadar pabrik lulusan Universitas, melainkan sebagai kawah candradimuka bagi anak-anak Batak dan sekitarnya yang dapat menjadi pelopor, motivator, bahkan inspirator dalam ilmu pertanian, peternakan dan teknologi tepat guna dalam rangka mendukung pengembangan kepariwisataan Danau Toba dan kepariwisataan nasional Indonesia, sebab sektor unggulan di tanah Batak adalah sektor kepariwisataan dan bukan sektor lainnya. So, kita tidak bisa lagi hanya meminjam begitu saja nama besar tokoh sejarah kita Sisingamangaraja XII, tapi sudah saatnya memulihkan nama besar Sisingamangaraja XII di Universitas itu an sich.
Keempat, sang pionir Sahat Sibarani seyogyanya dibantu dengan teknologi pasca panen yang mumpuni. Sebagaimana kita ketahui, buah durian bisa diolah macam-macam mulai dari Ice Cream, hingga kue-kue basah. Tapi teknologi yang terpenting disini adalah adanya tempat penyimpanan Durian berkapasitas besar yang menggunakan Nitrogen, agar hasil panen Durian di lokasi produksi dapat distock sebaik-baiknya dalam waktu tidak tertentu sambil menunggu pengiriman ke luar Sumatera via bandara Silangit atau bandara Kualanamu.
Kelima, jangan tinggalkan Durian lokal Pahae yang sudah saatnya diremajakan dan dilihat kemungkinannya untuk disilang siapa tahu dapat menghasilkan bibit unggul yang baru yang tak kalah dengan Musang King, Montong dan Bawor.
Keenam terakhir, lokasi baru yang cocok untuk pembudidayaan Musang King, Montong dan sebangsanya agar sesegeranya diidentifikasi, seperti katakanlah Pahae, Adian Koting dan Sipoholon. Sosialisasi terpenting ke depan ini adalah agar tak semua petani menanam durian Musang King, tapi juga menanam durian lokal Pahae, Bawor dan Montong, sebab kombinasi dari Musang King yang mahal dan durian jenis medium dan medium bawah ini akan dapat menggelontorkan semua hasil produksi ke berbagai lapisan pasar, karena tak semua lapisan pasar itu orang kaya seperti Jack Ma bukan.
Joyogrand, Malang, Apr' 01, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H