Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jadikan Durian Musang King sebagai Faktor Pendongkrak Kepariwisataan Danau Toba

1 April 2023   16:55 Diperbarui: 1 April 2023   16:59 1879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal penting lainnya yang perlu kita catat baik-baik. penduduk Garoga cukup beragam sekarang, al Batak Toba, Batak Angkola, Jawa dan Nias, bahkan ada sebuah lokasi transmigrasi di tengah perjalanan Pangaribuan-Garoga. Transmigrannya siapa lagi kalau bukan orang Jawa, karena suku yang satu inilah selain orang Bali yang paling fleksibel bertransmigrasi. Transmigran asal Jawa dan Bali kesohor karena dapat menularkan kepandaiannya bertani dan berladang kepada warga sekitar yang berdekatan dengan lokasi transmigrasi mereka.

Durian Garoga sebagaimana disinggung di muka tak lepas dari nama seorang Sahat Sibarani yang sudah 5 tahun ini membudidayakan Durian Musang King disana. Dan boleh dikata nama itu sekarang ini menjadi viral di medsos, karena keberhasilan dan kepeloporannya dalam tanaman keren yang bernilai jual tinggi itu.

Jalan-jalan menjelajah Garoga sekarang ini ibarat menemukan Taman Firdaus. Daerah ini sangat kaya dan teduh alamnya. Keteduhan dan kenyamanan Garoga semakin terasa di kebun Pak Sahat. Ribuan pohon Durian Musang King berjejer rapi di lahan seluas kl 20 Ha.

Lahan seluas 20 Ha yang bermuatan kl 2.000 pohon Durian Musang King ini berada di 4 desa, yi Desa Parmanukan, Desa Gonting Garoga, Desa Garoga Sibargot Bulu Payung hitam, dan Desa Sirpang Bolon.

Menurut Sahat Sibarani, Durian Musang King dan Durian Montong sangat cocok di Garoga yang berketinggian di bawah 1000 mdpl. Sahat sekaligus berkebun tumpang sari di lahan Durian itu seperti tanaman Jahe, Pinang, Kelapa Pandan Wangi, Singkong, Jeruk Lemon, Jambu Air Jamaica dll.

Kebun Durian Musang King Pekebun Sahat Sibarani di Garoga, Taput. Foto : Delima Silalahi, facebook.com
Kebun Durian Musang King Pekebun Sahat Sibarani di Garoga, Taput. Foto : Delima Silalahi, facebook.com

Kita tidak semata menunggu hasil Durian saja meski sudah banyak yang memesannya, mulai dari Medan, Jambi, Pekanbaru, bahkan Jawa dan luar negeri, khususnya China yang dimotori taipan Jack Ma. Masalahnya masih ada pohon Durian Musang King ini yang berumur muda, yi 2-3 tahun, sedangkan buah pertama dari Musang King adalah pada umur 5 tahun, demikian Sahat.

Sahat mempraktekkan tumbuh bersama warga. Dia dibantu 5 pekerja tetap, dan satu keluarga dari Jawa Tengah yang kebetulan peserta transmigrasi di Garoga. Pola bagi hasil yang dipraktekkan menjadi berkat bagi keluarga lainnya. Saat ini transmigran dimaksud, sudah memiliki tanah sekitar 4 Ha di Garoga dari keuntungan bagi hasil tanaman jahe dan kopi. Keluarga transmigran asal Jawa tsb terkesan happy tinggal di sana. Perbedaan tak menghalangi mereka untuk tumbuh bersama.

Untuk diketahui, dalam 1 Ha lahan dapat ditanam Durian Musang King sebanyak 100 batang pohon, dengan jarak tanam 10 kali 10 meter. Disini dapat dilakukan tumpang sari dengan tanaman holtikultura lainnya seperti cabe, jahe, singkong dll. Jadi, selama menunggu panen durian, hasil pertanian tetap mengalir, kata Sahat.

Durian Musang King asal Malaysia ini adalah tanaman asli daerah tropis. Bukan sekadar faktor kebetulan Sahat meliriknya. Ia sudah mempelajari cukup lama. Setelah dicoba, ternyata cocok. Sekarang ia dapat memastikan Durian Musang King sangat menyatu dengan alam Garoga yang beriklim tropis, dengan kelembaban dan pancaran sinar matahari yang kuat. Suhu untuk tumbuh idealnya adalah rata-rata 23 C, dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 mm. Alam Garoga memiliki keduanya itu.

Musang King sekarang ini merupakan Durian termahal, sekaligus terlezat. Berat rata-ratanya 2,5 Kg per buah dan pernah terjual di China seharga 100 Yuan atau sekitar Rp 208 ribu per kg. Sementara Durian Bawor di Jawa seharga Rp 125 ribu per kg, dengan berat rata2 3-4 kg per buah. Bawor adalah durian unggul asal Banyumas yang merupakan persilangan antara Durian Montong dan Durian lokal. Update terbaru sekarang, harga Musang King Rp 225-250 ribu per kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun