Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Xi Jinping Meet Putin Memastikan Tatanan Baru Dunia Pasca Ukraina

30 Maret 2023   12:45 Diperbarui: 30 Maret 2023   13:02 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi duo Rusia (Beruang) China (Panda) Vs Elang AS. Foto : english.pravda.ru

China tidak membutuhkan konfrontasi apa pun dengan AS mengingat hubungan ekonomi yang luas antara kedua negara. Hanya China takkan pernah sudi menyaksikan AS melanggar prinsip Satu China.

Xi ketika itu meminta Presiden AS Joe Biden - dalam sebuah percakapan telepon - untuk menemukan cara mencegah Ketua DPR Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Xi berasumsi AS secara resmi pasti menganut model Satu China.

Biden mendengarnya, tapi dalam euphoria kebebasan yang sebebas-bebasnya, dia memberi tahu Xi bahwa dia tidak dapat melakukan apa pun karena Kongres AS adalah cabang pemerintahan yang independen, meski Pelosi adalah sebangsa seperti Biden, yi anggota Partai Demokrat. Partai tentu bisa saja menekan untuk menghentikan Pelosi mengingat bahaya eskalasi di sekitar pulau.

Banyak yang berspekulasi tentang respon Xi terhadap kunjungan Pelosi. Setelah Pelosi dengan ekspresi bebas sebebas-bebasnya ala barat bersenang-senang di Taiwan, banyak yang menuding Xi Jinping menunjukkan respons yang lemah terhadap perilaku arogan AS.

Xi dengan cara slow tapi pasti akhirnya merespon itu. Sekarang sudah jelas respon seperti apa yang dipilih Beijing. China telah memutuskan untuk memihak Rusia dalam perang proksi dengan Barat di mandala Ukraina. China hanya tinggal selangkah lagi untuk kecebur langsung dalam konflik di Ukraina atau dimana pun.

Xi menolak untuk berbicara dengan Biden di telepon. Boleh jadi Xi juga menolak untuk berbicara dengan Volodymyr Zelensky, sekalipun Gedung Putih menginginkannya. Dia hanya punya kartu atau hanya mau ngomong dengan Zelensky dalam kondisi yang sesuai dengan harapan. Itulah rencana perdamaian Beijing untuk Ukraina.

Syarat utamanya adalah gencatan senjata dan pencabutan sanksi sepihak. Ini hanya mungkin jika rezim Kyiv menyerah. Kemungkinan besar Putin dan Xi telah membahas posisi China dalam krisis Ukraina sebagai penjaga perdamaian tanpa kehadiran barat disana, karena Ukraina memang bukanlah urusan barat. Perkembangan itu akan secara dramatis meningkatkan pengaruh Beijing di dunia, terutama di belahan dunia sedang berkembang.

Sebagaimana diketahui, hubungan antara China dan AS mulai memburuk setelah insiden balon China yang dituding AS sebagai balon mata-mata. Catatan keras dari Kementerian Luar Negeri China memaksa Anthony Blinken membatalkan perjalanannya ke Beijing.

Dalam langkah ekstrem lainnya, AS berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap China atas merebaknya pandemi Covid-19. Pada hari Senin, 20 Maret ybl, Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk mendeklasifikasi informasi yang tersedia tentang asal mula virus. Laboratorium Wuhan pasti akan segera menjadi berita utama dunia, dan dunia akan menghadapi kampanye informasi secara global atau besar-besaran untuk menghitamkan dan menjelekkan China.

Cikal bakal kampanye sebebas-bebasnya itu tidak diragukan lagi telah direncanakan jauh sebelumnya, sebagaimana kampanye bulshitt senjata pemusnah massal Saddam di Irak, dan Xi boleh jadi sudah mengetahuinya. Oleh karena itu, retorika Chi dalam negosiasi dengan Vladimir Putin belum lama ini lebih dari sekadar pasti, yi Rusia dan China akan bekerjasama untuk mendirikan pengadilan Eurasia di luar yurisdiksi Barat. Penjahat perangnya disini dipastikan dari Ukraina. Itulah yang bakal diadili nanti, tak ubahnya pengadilan Nurenberg di Jerman pasca PD II.

Pertanyaannya apakah Washington dapat menahan pertarungan di dua front. Ini terlihat meragukan karena AS sedang menghadapi situasi domestik yang kritis, yi krisis perbankan, krisis dalam sistem dua partai, inflasi dan menjelang Pilpres AS. Juga Washington belum melihat banyak dukungan di Eropa akhir-akhir ini. UE hanya menunggu serangan balik yang sukses dari Angkatan Bersenjata Ukraina, dan jika ternyata tidak berhasil, maka tidak akan ada lagi bantuan buat Zelensky.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun