Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Sukses Besar F1H20 UIM Danau Toba 2023 dengan 100 Ribu Penonton Lokal Plus kl 180 Juta Pemirsa Dunia

27 Februari 2023   16:12 Diperbarui: 27 Februari 2023   16:22 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses Besar F1H20 UIM Danau Toba 2023 dengan 100 ribu Penonton Lokal plus kl 180 Juta Pemirsa Dunia

Bartek Marszalek dari Tim Strmy Racing F1H2O memimpin kejuaraan dunia F1H2O UIM 2023 setelah memenangkan balapan sprint pembuka di Grand Prix Kopiko Indonesia di Danau Toba pada hari Minggu, 26 Pebruari ybl.

Di depan sekitar 100.000 penonton yang berjejer di tepi danau vulkanik terbesar di dunia di Sumatera utara, race pertama F1H20 di Indonesia itu telah menyedot perhatian luarbiasa di Sumatera utara dan Indonesia khususnya serta dunia yang telah mengecil dengan adanya tayangan langsung dari official F1H20 UIM.

Presiden Jokowi didampingi Menkomarinvest dan Bos F1H20 di San Germano tengah menyalami peserta lomba. Foto : f1h2o.com
Presiden Jokowi didampingi Menkomarinvest dan Bos F1H20 di San Germano tengah menyalami peserta lomba. Foto : f1h2o.com

Kominfo, Parekraf dan pihak penyelenggara yang telah mengamplifikasi ajang akbar ini sejak berbulan-bulan lalu memperkirakan F1H20 UIM ditonton oleh kl 180 juta penonton di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sayang angin kencang merusak peluang penyelesaian balapan kedua pada sore hari. Tapi bagaimanapun perlombaan itu sukses besar dengan kejutan baru yi munculnya Bartek Marszalek, pembalap asal Polandia, sebagai peraih poin tertinggi (20) di kejuaraan Formula 1 versi perahu bermotor khusus itu.

Sami Seli dari Tim Sharjah menempati posisi kedua (15 poin) di klasemen setelah finish di posisi yang sama pada balapan pertama, sementara Erik Stark dari Swedia yang pernah juara pada 2019 menempati posisi ketiga (12 poin) dalam kejuaraan kali ini.

Menparekraf Sandiaga Uno dkk berpose bersama Bos F1H20. Foto : f1h2o.com
Menparekraf Sandiaga Uno dkk berpose bersama Bos F1H20. Foto : f1h2o.com

Juara bertahan Shaun Torrente dari Tim Abu Dhabi terkena penalti satu lap karena mencelat menyalakan lampu pada start lomba, karenanya memperoleh poin yang turun drastis yang menempatkannya pada posisi kesembilan (2 poin), sementara tim China CTIC Peter Morin dan rekan setim Torrente Thani Al-Qemzi memegang posisi keempat (9 poin) dan kelima (7 poin).

Shaun Torrente dari Tim Abu Dhabi kehilangan posisi terdepan setelah putaran tercepatnya didiskualifikasi pada sesi kualifikasi BRM pagi hari dan pembalap Amerika itu tampaknya akan menebus kesalahan dengan merebut kemenangan di menit-menit terakhir. Torrente membuntuti Marszalek hingga beberapa putaran terakhir dari balapan 18 lap itu. Ketika aksi berlanjut sementara bendera kuning terlambat dikibarkan, Torrente berhasil melewati pole position, tetapi dianggap telah melakukan lompatan pada start yang sontak dipenalti satu putaran yang menjatuhkannya ke posisi kesembilan. Oalah.

Menpora Amali mendapat kehormatan memberikan piala pada juara ke-3, Menko Marinvest Luhut Panjaitan memberikan piala pada juara ke-2, dan Presiden Joko Widodo memberikan piala kepada juara pertama Bartek Marszalek.

Atraksi udara dari Tim Aerobatik Jupiter  TNI AU. Foto : f1h2o.com
Atraksi udara dari Tim Aerobatik Jupiter  TNI AU. Foto : f1h2o.com

Pemberian piala dunia ini disaksikan dengan gembira oleh para petinggi Indonesia al Puan Maharani, Menparekraf Sandiaga Uno, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ibu Ny. Nawal boru Lubis, Bupati Toba Poltak Sitorus beserta Ibu Ny.Rita Marlina boru Sitinjak dll, Presiden F1H20 Nicola di San Germano, dan warga Balige di venue utama dan sekitarnya di Muliaraja Napitupulu, Lumban Silintong.

Kepada media di pers centre, Presiden Jokowi yang didampingi Menkomarinvest, Menpora, Puan Maharani, Kapolri dll menyampaikan bahwa penyelenggaraan powerboat kelas dunia ini sukses dan mengakui masih ada kekurangan disana-sini. 

Kalau tidak diselenggarakan seperti ini kita tidak akan tahu dimana kekurangannya, seperti jalan akses kurang lebar misalnya, atau apron pesawat di bandara tidak cukup besar untuk memarkir pesawat pada event besar seperti ini. Sama halnya balapan Superbike di sirkit Mandalika Lombok dan Formula E di sirkit Ancol Jakarta. 

Kekurangan itu pasti ada dan akan kita benahi step by step, sehingga maksimal. Yang terpenting destinasi wisata seperti Danau Toba ini dapat dikembangkan sebaik-baiknya agar rakyat selaku pelaku ekonomi di destinasi wisata seperti Danau Toba akan berkembang sebagaimana yang kita harapkan, demikian presiden kepada pers.

Begitu power boat super melesat dari titik start di ponton depan venue utama. Foto : f1h2o.com
Begitu power boat super melesat dari titik start di ponton depan venue utama. Foto : f1h2o.com

Tugas ke depan pasca F1H20 Danau Toba ini adalah mempersiapkan kader-kader powerboat mulai dari sekarang. Tahun 2024 yad powerboat akan diselenggarakan di China, dan di Indonesia sarana dan prasarana eks perlombaan F1H20 yang telah dibangun dengan susah-payah selama kl 6 bulan harus tetap terpelihara dengan baik seraya menambah yang terasa kurang seperti yang dikatakan presiden.

Indonesia bukannya tak punya kader powerboat, hanya kita memang belum mempunyai kesebelasan untuk itu. Erick Thohir yang sekarang jadi Ketum PSSI yang juga hadir dalam acara itu menambahkan bahwa ia mencatat baik apa yang dikatakan tim powerboat asing bahwa Danau Toba yang teletak di ketinggian hampir 1000 mdpl itu unik dan mempunyai tantangan tersendiri buat para teknisi mesin boat dan para pembalap yang biasa berlomba di laut atau sungai.

Menko Marinvest Luhut Panjaitan berselancar dengan merah putih bahwa Indonesialah tuan rumah powerboat 2023. Foto : f1h2o.com
Menko Marinvest Luhut Panjaitan berselancar dengan merah putih bahwa Indonesialah tuan rumah powerboat 2023. Foto : f1h2o.com

Indonesia seyogyanya berpikir serupa. Kaderisasi powerboat harus dimulai dari point ini. Kita memulai dari situ, karena 4 tahun ke depan ini Indonesia adalah Ketua F1H2O. Kalau penyelenggaraan berikut di China pada 2024 yad. Itu artinya tahun 2023 ini adalah tahun bagi Indonesia untuk mempersiapkan tim powerboat dimaksud. 

Siapa tahu tahun 2025 yad Indonesia akan menjadi tuan rumah lagi, karena keunikan sirkitnya yi Danau Vulkanik Toba. Jadi cukup waktu bagi Indonesia untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada di sirkit Danau Toba. Kita hanya tinggal menambah infrastruktur yang terasa kurang dan menginovasi yang sudah ada, demikian Erick.

Di internal Toba dan sekitarnya. Semua merasa gembira. Kita lihat atraksi wisata yang luarbiasa ketika opening ceremony didahului oleh tor tor atau tari selamat datang dari anak-anak sekolah Balige. Warna merah mendominasi ulos batak yang menjadi busana adat dalam tarian itu. Belum lagi kehadiran rombongan penari topeng dengan seragam yang juga didominasi warna merah. Topengnya unik bernuansa Toba.

Merchandise kejuaraan dunia powerboat F1H20 Danau Toba 2023. Foto : f1h2o.com
Merchandise kejuaraan dunia powerboat F1H20 Danau Toba 2023. Foto : f1h2o.com

Atraksi seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan kultural setempat dalam acara itu sungguh mempesona, sampai-sampai Nicola di San Germano sang presiden F1H2O memuji keramahan yang sangat welcome itu, bahkan pembalap seperti Maritz Stromoy dan Bartek Marszalek ingin kembali lagi suatu ketika karena pesona alam dan budaya warga Batak yang mencerminkan betapa budaya nasional Indonesia itu beranekaragam, seperti halnya race darat di sirkit Mandalika Lombok, dan race Formula E di sirkit Ancol Jakarta beberapa waktu lalu. Semuanya diwarnai budaya setempat yang mempesona. Itulah Indonesia.

Yang utama dalam kepariwisataan adalah obyek wisata alam dan budaya. Soal Alam, jelas Danau Toba sangat indah dan menawan, sedangkan Budaya Setempat kita hanya tinggal menggali dan mengembangkannya. Event besar seperti F1H20 ini ibarat trgger atau pemicu. Sejauh alam dan budayanya bagus dipoles sebagai atraksi wisata, maka event apapun yang berskala besar dengan sendirinya akan memicu ekonomi rakyat. Itu semua akan menarik kunjungan wisman atau wisnus. Yang tersisa sekarang adalah bagaimana kesiapan pemerintah beserta seluruh stake holdernya untuk memoles Danau Toba dan tanah Batak sebaik mungkin.

Buih Danau Toba yang megah tak lama setelah pembalap meluncur dari ponton start. Foto : f1h2o.com
Buih Danau Toba yang megah tak lama setelah pembalap meluncur dari ponton start. Foto : f1h2o.com

Kejuaraan dunia UIM F1H2O adalah andalan seri internasional untuk balap perahu bermotor yang semula adalah untuk sirkit pantai dengan satu tempat duduk, lalu sirkit sungai dan sekarang sirkit danau di ketinggian hampir 1000 mdpl.

Balapan perahu bermotor ini sangat kompetitif, sangat menantang, berisiko dan yang terpenting menghibur. Kejuaraan F1H2O zaman now dianggap sebagai salah satu olahraga paling spektakuler dan menarik di dunia.

Perahu bermotor khusus untuk balap ini biasa disebut "Katamaran" karena berlambung dua dengan semacam terowongan kecil di tengahnya. Katamaran ini akan berbelok tajam dengan kecepatan lebih dari 90 mph (144 Km per jam) dan 140 mph (224 Km per jam) di jalan lurus.

Setelah beberapa putaran terlihat katamaran siapa yang tercepat. Foto : f1h2o.com
Setelah beberapa putaran terlihat katamaran siapa yang tercepat. Foto : f1h2o.com

Bisa dibayangkan 20 katamaran yang ramping, kuat, dan ringan berbaris di ponton start. Di dalam setiap kokpit duduk seorang pembalap atau driver yang mengintip melalui kaca depan yang kecil. Satu tangan memegang setir, tangan lainnya memegang tombol start. Ketegangan di dalam kokpit sangat intens saat pembalap menunggu aba-aba dari pemegang bendera. Di luar kokpit, kesunyian yang mencekam menyelimuti seluruh arena, semua perhatian tertuju pada start awal.

Tak lama kemudian mesin boat berkekuatan 10.000 tenaga kuda yang disetel khusus menyalak kuat membuat air menyembur ketika memasuki tikungan pertama dengan jejak semburan putih yang megah di belakangnya.

Pastinya F1H20 race sangat menarik apalagi balapan yang semula di laut ini sudah berkembang hingga ke sungai dan yang terkini adalah di danau vulkanik Toba di ketinggian hampir 1000 mdpl. Indonesia adalah negara pertama yang melaksanakan powerboat di ketinggian itu. Ini tentu masukan terbaru bagi teknisi dan para pembalap.

Media centre tak jauh dari venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : f1h2o.com
Media centre tak jauh dari venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : f1h2o.com

Soal respon masyarakat. Harus diakui di internal Toba masih ada sedikit friksi seperti YPDT (Yayasan Pencinta Danau Toba) misalnya yang mengritik bahwa balapan seperti itu belum perlu, karena yang perlu bagi Toba dalam pengembangan pariwisatanya adalah kearifan lokal, seperti lomba solu bolon atau perahu besar yang dikayuh belasan orang per solu. 

Kapal motor yang diperlombakan sekarang dikhawatirkan akan mencemari Danau Toba, demikian YPDT. Tak lupa kritik warga pada umumnya selalu mengatakan agar event semacam ini berlanjut, bukan hanya sesaat lalu ekonominya dingin lagi. Pendeknya kritik-kritik minor masih saja ada. Itulah penyakit di internal Toba yang harus segera diobati. Mengapa? Di balik kritik itu pasti ada masalah.

Mengkhusus pada tanah adat dan kepercayaan mitis seputar Toba. Saya pikir sudah saatnya bagi Pemda setempat dengan bantuan pusat untuk mengorganisir bagaimana cara termudah tapi tak asal-asalan untuk mengubah mindset masyarakat, termasuk mengeliminir secara perlahan cara berpikir mitis yang di era sekarang sudah tidak lagi pada tempatnya.

Gambaran seorang seniman tentang Solu bolon atau perahu besar tradisional Batak. Foto : f1h2o.com
Gambaran seorang seniman tentang Solu bolon atau perahu besar tradisional Batak. Foto : f1h2o.com

Kita ambil contoh kota Tarutung. Mengapa kota ini sulit sekali berkembang, sampai sekolah tinggi Kristen pun harus didirikan di pelosok Sipoholon sana dan bukannya di downtown Tarutung. 

Sampai sekarang kota Tarutung belum punya gedung seni dan budaya yang representatif, semuanya dipusatkan di sopo partukkoan. Betapa sulitnya membebaskan tanah di kota Tarutung, dan celakanya sejauh ini belum ada solusinya.

Contoh konkret di atas adalah masalah pelepasan tanah legacy atau tanah adat. Tak heran, sampai sekarang masih saja terjadi tabrakan antara kepentingan umum dan kepentingan pribadi, karena masih sulit bagi pewaris - ntah itu rumah, atau tanah adat - untuk melepasnya. 

Masalah serupa muncul di Balige saat warga asli Muliaraja Napitupulu terpaksa direlokasi dari kawasan pelabuhan tradisional  Muliaraja Napitupulu ke pasar Inpres, karena kepentingan umum yi pembuatan venue F1H20 dan sarana pendukung di sekitarnya. Itu pun masih menggantung, karena warga dmaksud masih bersungut-sungut pertanda ketidakpastian masa depan mereka.

Tor tor (tarian) selamat datang dari anak-anak sekolah Balige di depan venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshot dari TVRI Sport
Tor tor (tarian) selamat datang dari anak-anak sekolah Balige di depan venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshot dari TVRI Sport

Masalah penting lainnya adalah cara berpikir mitis. Cara berpikir seperti ini tidak dominan memang, tapi masih kuat pengaruhnya terhadap masyarakat. Saya pikir cara berpikir mitis ini sudah saatnya dieliminir secara perlahan tapi pasti. Misalnya kepercayaan hembusan angin yang cukup kencang kemarin dalam balapan disebut sebagian warga sebagai hembusan "Angin Lubis" yang berpenunggu. 

Kaum mitis ini beranggapan karena ritual adat belum dijalankan untuk meminta izin penunggu Danau Toba, maka terjadilah angin kencang itu kemarin. Padahal jauh sebelumnya sudah diadakan doa lintas agama untuk kesuksesan penyelenggaraan F1H20. Cara berpikir mitis seperti ini sudah tak relevan lagi dengan cara berpikir untuk mengembangkan kepariwisataan Danau Toba dengan magnitudo khusus seperti event F1H20 dan sebangsanya.

Barisan penari topeng khas Toba juga mengucapkan selamat datang kepada penonton F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshot dari TVRI Sport.
Barisan penari topeng khas Toba juga mengucapkan selamat datang kepada penonton F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshot dari TVRI Sport.

Semuanya itu adalah PR bersama warga Toba dan Pemerintah. Cobalah teknik berkomunikasi yang paling sederhana seperti batu adalah batu, atau merah adalah merah. 

Komunikasi sederhana tak bertakik-takik seperti itu untuk warga yang juga sederhana, haqul yaqien akan dapat mengubah semua mindset tak perlu itu demi dan untuk pengembangan kepariwisataaan Toba, termasuk juga mengubah mindset para pelaku UMKM yang gampang putus asa, seperti memvonis habis pasca F1H20 dipastikan Tao Toba akan sepi lagi. Bukan begitu atau bukan seperti meniup lampu Aladin, puah langsung ada makanan enak, ada mobil mewah, ada pizza hut yang nyus dst. At now, ajaklah mereka untuk terus kompak dengan siapapun di sekitarnya untuk terus bekerja dan bekerja hingga gempor dan berhasil.

Tor tor (tarian) selamat datang persis di depan venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshor TVRI Sport.
Tor tor (tarian) selamat datang persis di depan venue utama F1H20 Danau Toba 2023. Foto : Screenshor TVRI Sport.

Talcot Parsons mengatakan bangkitkan etos kerja masyarakat dengan pijakan moral yang ada dalam keyakinan mereka. Apa itu? Bukankah bekerja keras itu mulia sebagaimana tersurat dan tersirat dalam kitab suci mereka. Sedangkan "mangorong-orong" atau berkeluh-kesah adalah implikasi dari keyakinan Sipelebegu mereka yang seharusnya sudah kedaluwarsa sejak lama.

Akhirnya yang terpenting bagi kita sekarang adalah merawat apa yang sudah ada dan mengembangkannya sesuai prediksi ke depan. Ajang F1H20 kemarin tak boleh teronggok tolol, tapi harus segera dimanfaatkan untuk racing lokal maupun nasional sepanjang 2023 ini.

Presiden Jokowi, Bos F1H20 San Germano dan Menkomarinvest juga ikut manortor di tempat. Foto : Kolase dari screenshot TVRI Sport
Presiden Jokowi, Bos F1H20 San Germano dan Menkomarinvest juga ikut manortor di tempat. Foto : Kolase dari screenshot TVRI Sport

Pada tahun 2025 yad siapa tahu Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah lagi. Demikian pula halnya dengan sirkit Mandalika di Lombok dan sirkit Ancol di Jakarta. Sami mawon. Semuanya harus dikembangkan sesuai harapan kita bersama yi Indonesia yang mendunia kepariwisataannya dan Indonesia yang ramah dan dinamis perekonomiannya.

Joyogrand, Malang, Mon', Febr' 27, 2023.

Presiden Jokowi dan Mobil RI 1 menuju venue utama F1H20 di Muliaraja Napitupulu, Lumban Silintong, Balige.
Presiden Jokowi dan Mobil RI 1 menuju venue utama F1H20 di Muliaraja Napitupulu, Lumban Silintong, Balige.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun