Menpora Amali mendapat kehormatan memberikan piala pada juara ke-3, Menko Marinvest Luhut Panjaitan memberikan piala pada juara ke-2, dan Presiden Joko Widodo memberikan piala kepada juara pertama Bartek Marszalek.
Pemberian piala dunia ini disaksikan dengan gembira oleh para petinggi Indonesia al Puan Maharani, Menparekraf Sandiaga Uno, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ibu Ny. Nawal boru Lubis, Bupati Toba Poltak Sitorus beserta Ibu Ny.Rita Marlina boru Sitinjak dll, Presiden F1H20 Nicola di San Germano, dan warga Balige di venue utama dan sekitarnya di Muliaraja Napitupulu, Lumban Silintong.
Kepada media di pers centre, Presiden Jokowi yang didampingi Menkomarinvest, Menpora, Puan Maharani, Kapolri dll menyampaikan bahwa penyelenggaraan powerboat kelas dunia ini sukses dan mengakui masih ada kekurangan disana-sini.Â
Kalau tidak diselenggarakan seperti ini kita tidak akan tahu dimana kekurangannya, seperti jalan akses kurang lebar misalnya, atau apron pesawat di bandara tidak cukup besar untuk memarkir pesawat pada event besar seperti ini. Sama halnya balapan Superbike di sirkit Mandalika Lombok dan Formula E di sirkit Ancol Jakarta.Â
Kekurangan itu pasti ada dan akan kita benahi step by step, sehingga maksimal. Yang terpenting destinasi wisata seperti Danau Toba ini dapat dikembangkan sebaik-baiknya agar rakyat selaku pelaku ekonomi di destinasi wisata seperti Danau Toba akan berkembang sebagaimana yang kita harapkan, demikian presiden kepada pers.
Tugas ke depan pasca F1H20 Danau Toba ini adalah mempersiapkan kader-kader powerboat mulai dari sekarang. Tahun 2024 yad powerboat akan diselenggarakan di China, dan di Indonesia sarana dan prasarana eks perlombaan F1H20 yang telah dibangun dengan susah-payah selama kl 6 bulan harus tetap terpelihara dengan baik seraya menambah yang terasa kurang seperti yang dikatakan presiden.
Indonesia bukannya tak punya kader powerboat, hanya kita memang belum mempunyai kesebelasan untuk itu. Erick Thohir yang sekarang jadi Ketum PSSI yang juga hadir dalam acara itu menambahkan bahwa ia mencatat baik apa yang dikatakan tim powerboat asing bahwa Danau Toba yang teletak di ketinggian hampir 1000 mdpl itu unik dan mempunyai tantangan tersendiri buat para teknisi mesin boat dan para pembalap yang biasa berlomba di laut atau sungai.
Indonesia seyogyanya berpikir serupa. Kaderisasi powerboat harus dimulai dari point ini. Kita memulai dari situ, karena 4 tahun ke depan ini Indonesia adalah Ketua F1H2O. Kalau penyelenggaraan berikut di China pada 2024 yad. Itu artinya tahun 2023 ini adalah tahun bagi Indonesia untuk mempersiapkan tim powerboat dimaksud.Â