Jelas bahwa Danau Toba dalam event ini sedang direvitalisasi setelah cukup lama tenggelam karena berbagai faktor al pandemi Covid-19 dll. Waktu yang tersedia memang sempit sejak akhir tahun lalu ketika tongkat estafet kepemimpinan F1H20 diserahkan oleh Abu Dhabi kepada kita,
Menpora yang menerima tongkat estafet ketika itu langsung berkordinasi dengan kementerian terkait. Dan melalui pengarahan yang cermat dari Presiden Jokowi dan dieksekusi dengan sebaik-baiknya oleh Menko Marinvest Luhut Panjaitan, maka hal-hal teknis yang perlu disiapkan di Balige yang adalah tempat kejuaraan yang dipilih sendiri oleh UIM (Union Internationale Motonautique) dan H2O (mitra eksklusif UIM dalam penyelenggaraan F1H20), ternyata semuanya dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Waktu yang tersisa sedikit sekarang adalah sepenuhnya milik Pemkab Tobasa. Misalnya kalau diprediksi kl puluhan ribu orang akan datang membanjiri Balige, tentu akomodasi yang ada tidak cukup. Yang perlu sekarang adalah memfinishing sosialisasi na raja atau sejiwa dengan kearifan lokal yi bagaimana agar  siapapun warga yang memiliki rumah yang pantas untuk dijadikan Homestay, ya jadikanlah akomodasi sementara, termasuk gedung-gedung pemerintah maupun swasta yang ada, sejauh dapat dan pantas disulap menjadi akomodasi.
Bupati sudah memastikan kapasitas masa penonton gratis kl 15.860 orang dengan rincian tempat untuk menonton - setelah halaman belakang rumdis Bupati dinyatakan batal menjadi tempat nonton gratis karena akan menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi Presiden Jokowi dan rombongan - al Pantai Lumban Silintong (Damar) dengan kapasitas 3.000 orang, Kempes Pardede dengan kapasitas 200 orang, depan Hotel Gelora dengan kapasitas 300 orang, Benteng Corner Pardede Pasir dengan kapasitas 1.500 orang, Benteng Corner Mulia Raja dengan kapasitas 2.000 orang, Aorta dengan kapasitas 200 orang, Pahoda dengan kapasitas 1.500 orang, Huta Sawangin berdasarkan asesment Pemkab Toba dengan kapasitas 5.000 orang. Sedangkan venue utama berbayar hanya berkapasitas 2.160 orang, ditambah beberapa lokasi berbayar lainnya yang juga tak begitu besar kapasitasnya. Tapi pada intinya semua itu sudah dapat menjadi pijakan penonton dari kalangan luas.
Di atas segalanya, Pemkab Tobasa jangan pernah putus dalam berkomunikasi dengan rakyatnya, terutama 26 KK warga asli Muliaraja Napitupulu yang sekarang direlokasi ke Pasar Inpres. Pastikan sebelum ruko yang dijanjikan ok, mereka ditempatkan secara manusiawi di prasarana pemkab yang ada atau siapapun itu dan ntah dimanapun itu.
Kebersihan kota Balige seyogyanya terjaga dengan baik, mulai dari kerapian trotoar kota hingga pengaturan pedagang kakaki lima yang mau tidak mau harus direlokasi ke tempat yang formal seperti pasar Inpres. Pendeknya mereka tidak boleh lagi meluber kemana-mana di jalanan Balige, khususnya di kawasan Muliaraja Napitupulu, Lumban Silintong, sehingga F1H20 nyaman dilihat dan dirasakan berkat kepemimpinan na raja atau terpuji dari pemda setempat.
Dalam kepemimpinan F1H20 5 tahun ke depan ini, yang pasti Balige tetap menjadi tumpuan untuk perlombaan powerboat setiap tahunnya, sehingga tongkat kepemimpinan ini diestafetkan lagi ke negara lain yang terpilih 5 tahun yad. Karena kejuaraan F1H20 di danau adalah untuk yang pertamakalinya dalam powerboat, maka kesuksesan acara ini akan mendongkrak percepatan kepariwisataan Danau Toba selaku bagian yang tak terpisahkan dari Eco-Tourism dunia, yi kawasan yang dikonservasi dunia karena, sejarah dan faktor geologis yang melahirkannya.
