Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susan Wojcicki dan Mimpi YouTuber Bercuan Banyak di Platform YouTube

17 Februari 2023   16:48 Diperbarui: 17 Februari 2023   16:56 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara untuk menghasilkan cuan dari konten di YouTube, seperti 1). Iklan, dimana kreator dapat memonetisasi konten mereka dengan mengaktifkan iklan pada video mereka melalui program monetisasi YouTube. Dalam program ini, iklan ditayangkan pada video kreator dan kreator memperoleh bagian dari pendapatan iklan tsb; 2). Sponsorship, dimana kreator dapat bekerjasama dengan merek atau sponsor untuk mempromosikan produk atau jasa mereka di video mereka. 

Biasanya, merek atau sponsor akan membayar kreator untuk mempromosikan produk mereka; 3). Merchandise, dimana kreator dapat menjual merchandise seperti kaos, mug, atau barang lainnya dengan merek mereka sendiri; 4). Kontribusi dari penonton, dimana kreator mengandalkan kontribusi dari penonton mereka melalui fitur Super Chat, Super Stickers, atau berlangganan kanal mereka.

Sayang, sejauh ini konten-konten heboh saja yang dibanjiri audiens, sedangkan yang edukatif, berkualitas dan bermanfaat biasanya memiliki audiens terbatas.

Dalam rangka pendewasaan bermedia, kreator yang ingin mendapatkan keuntungan dari konten mereka sebaiknya tidak hanya memikirkan tentang cara untuk menghasilkan uang, tetapi juga menghasilkan konten yang bermanfaat dan menarik bagi audiens mereka.

YouTuber Indonesia seperti Deddy Corbuzier dan lainnya yang sangat bergantung pada faktor kondisional seperti itu, tentu akan terproses dalam perjalanan waktu menjadi YouTuber yang terbelah antara YouTuber bervisi bagus dan bervisi buruk.

Sebagai salah satu kreator terkenal di Indonesia, Deddy Corbuzier sebagai contoh memiliki pengikut yang besar dan terus bertumbuh di YouTube. Ia dikenal karena konten-konten unik dan kreatifnya, seperti video sulap, psikologi, dan podcast. Selain itu, Deddy Corbuzier juga aktif dalam media sosial lainnya, seperti Instagram, dan telah meluncurkan aplikasi khusus untuk para penggemarnya.

Tren terbaru menunjukkan pertumbuhan industri kreator konten di Indonesia terus meningkat, seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan pengguna media sosial di negara ini. YouTube juga terus mengembangkan inisiatif dan program-program untuk mendukung para kreator di Indonesia, seperti YouTube NextUp, YouTube Creator Day, dan program monetisasi.

Para YouTuber Indonesia ntah itu Ade Armando, Atta, Deddy, Helmi Yahya, Refly Harun dll memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang di platform ini, terutama jika mereka terus berinovasi dan menciptakan konten-konten yang menarik dan bermanfaat bagi audiens mereka. Namun, persaingan di platform ini semakin ketat, dan kreator yang ingin berhasil di YouTube terus berusaha dengan segala cara untuk menghasilkan konten-konten heboh yang dibanjiri audiens, sementara konten edukatif jauh tertinggal di belakang.

Akhirnya kembali kepada platform YouTube. Sudah saatnya YouTube menerapkan algoritma baru yang pantang berkompromi yang dapat menseleksi konten-konten yang masuk ke YouTube secara ketat menjadi konten yang edukatif, yang menghibur dan yang dapat menginformasikan dunia politik dan ekonomi secara seimbang.

Joyogrand, Malang, Fri', Febr' 17, 2023.

Monetisasi YouTube. Foto : Screenshot dari unggahan Tri Yulianto, youtube.com
Monetisasi YouTube. Foto : Screenshot dari unggahan Tri Yulianto, youtube.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun