Kampung Nelayan yang berada di RW 04 dimana saya sedang jeprat-jepret merupakan permukiman yang padat penduduk dan kumuh. Tapi saya meyakini, itu semua bisa diubah dengan konsep eco wisata sekarang. Misalnya menjadikan kampung ini menjadi titik start penyeberangan ke kepulauan Seribu. Di samping itu perkampungan yang didominasi orang Bugis ini terkenal dengan pasar serta pelelangan ikannya. Ini yang perlu dipoles dengan eco wisata agar publik luas di seantero Jabodetabek dapat mengenalnya lebih dekat. Dan ini hanya bisa bila TPI dan pasar ikan di sekitarnya dapat dipercantik dengan pendekatan alam pesisir dan budaya lokal yang menyertainya, dalam hal ini Bugis selaku unsur dominan, Jawa dan Sunda selaku penyerta.
Yang terasa kurang kalau kita mengakses kesini adalah kepadatan lalu lintasnya, karena jalan Kapuk Kamal memiliki ROW atau Right Of Way atau Damija atau Daerah Milik Jalan yang kecil yaitu 9 meter dan berada dilingkungan industri.
Tanggul Pesisir
Proyek tanggul Jakarta atau Giant Sea Wall tak lepas dari dorongan para akhli dalam negeri yang konsisten meneliti penurunan permukaan tanah di Jakarta dan andil kehadiran pakar internasional.
Tanggul raksasa ini diharapkan bisa jadi penangkal gelombang laut menggenangi daratan Jakarta yang dinilai semakin turun permukaannya sehingga berpotensi tenggelam.
Pembangunan tanggul merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Pembangunan tanggul di muara sungai pesisir Jakarta adalah perlu, karena daerah pesisir rentan dengan banjir, baik dari hujan berintensitas tinggi, limpahan sungai, maupun air laut.
Total Panjang tanggul laut yang akan dibangun melintasi wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi yaitu sepanjang 120,27 Km, terdiri dari tanggul pantai 62.63 Km dan tanggul muara sungai sepanjang 57,64 Km.
Pembangunan tanggul laut aliran Barat (Kamal Muara) untuk tahun tahun 2018 direncanakan sepanjang 250 m; tahun 2019 direncanakan sepanjang 180 m; tahun 2020 direncanakan sepanjang 140 m; tahun 2021 direncanakan sepanjang 300 m; dan tahun 2022 direncanakan sepanjang 300 m. Total 1.170 m.
Berdasarkan RPJMD DKI tahun 2017, hingga 2022 terdapat rencana pembangunan tanggul yang akan dibangun di Kelurahan Kamal Muara. Pembangunan tsb bertujuan untuk menahan air di daerah pesisir Jakarta Utara khususnya di Kelurahan Kamal Muara, karena daerah pesisir rentan terhadap banjir yang diakibatkan oleh limpahan sungai, laut dan intensitas hujan yang tinggi.
Pada tahun 2019 pembangunan sudah mulai berjalan dengan pembangunan di sekitar dermaga dan pasar ikan Kamal Muara. Sayang, 3 tahun terakhir ini mandeg, kata Roy.