"Lha, ngejitak dong kalau begitu," sahutku.
"Ya nggak dong Pak. Kan ada pilihan pelayaran reguler untuk berwisata ramai-ramai ke kepulauan Seribu. Yang reguler ini jadwalnya tetap yi persiapan berangkat kl Pk. 07.00 pagi. Para penumpang sudah berdatangan ke dermaga mulai Pk 04.00 sampai Pk 07.00 pagi. Kalau kapal sudah full, kita langsung berangkat. Pokoknya, paling lambat Pk 08.00 pagi kita sudah berangkat. Nah kalau begini, ongkosnya jadi murmer. Sekali jalan hanya 50 ribu. Baliknya pun demikian. Kita berangkat dari sebelah gedung ini. Semua kapal ditambatkan disitu memanjang dari hulu dekat jembatan hingga ke hilir dekat bibir laut," demikian Agus.
"Obyeknya bisa berapa pulau tuh. Jangan-jangan hanya ke pulau Onrust doang," tanyaku lagi.
"Tidak Pak. Kita berlayar ke tiga pulau, yi Kelor, Onrust dan Cipir. Ada jeda 2 jam-an-lah setiap pulau. Yang agak lama di pulau Kelor. Bisa 3 jam-an. Dan sesuai jadwal, paling lambat kita sudah start berlayar pulang ke Kamal kl Pk 16.00 sore. Setiap jeda di sebuah pulau Bapak bisa ambil foto sesuka hati. Rata-rata 2 jam di setiap pulau, dipastikan obyek foto yang telah direncanakan akan dapat dijepret semuanya," jelas Agus.
"Ok gus. Tks atas infonya. Saya pilih berangkat Sabtu saja ntah kapan pun itu. Maka tolong no hpmu ya agar bisa saya hubungi setiap saat. Dan sekarang saya pengen jalan-jalan seputar Dermaga Biru ini untuk ambil foto-foto penting ntah apapun itu," kataku.
Agus kemudian memberitahu dermaga tambatan dan pemberangkatan kapal persis di sebelah kanan Dermaga Biru ini. Yang di sebelah lagi adalah TPI yang sudah lama ada, sedangkan Dermaga Biru, usianya baru 10 tahunan-lah.
Saya pun melaju ke arah yang dipandu Agus Ismail. Saya lihat ada sejumlah kapal ikan rakyat yang ditambatkan di kiri-kanan muara. Saya mulai jeprat-jepret setelah sebelumnya menjepret Gedung Dermaga Biru dari arah depan dan belakang, termasuk bangunan tua TPI yang saat itu kosong, karena lelang ikan baru dimulai Pk 00.00 dan selesai Pk 07.00 setiap harinya. Kapan saya bisa datang kesini pada jam gawat darurat begitu. Hadehh.
Potensi Wisata Bahari
Kampung Nelayan Muara Kamal, Jakarta Utara, saya akui memang memiliki potensi wisata bahari dan pelabuhan karena letaknya yang berada di pesisir, meski terkesan kumuh karena penduduknya yang padat.
Kelurahan Kamal Muara memiliki jumlah penduduk sebesar 15.805 jiwa, dengan luas lahan 1.503 hektar. RW 04 memiliki jumlah penduduk sebesar 3.273 jiwa, dengan luas lahan 41 hektar. RW 04 merupakan RW terpadat di Kelurahan Kamal Muara dengan kepadatan penduduk sebesar 79,83 jiwa/ha. Dan RW dengan kepadatan tertinggi kedua yaitu RW 01 dengan kepadatan sebesar 35,94 jiwa/ha.