Kedatangan Zelensky ke G20 Summit di Bali, pastinya bergantung sikon. Kalau Putin datang, Zelensky dipastikan tidak datang. Itu bahasa politik. Tapi kemungkinan, Putin datang dan begitu selesai lalu pulang, Zelensky boleh jadi akan nongol di Bali. Itu bergantung dari rangkaian kegiatan G20. Celah di bagian ending ini saya pikir akan dengan piawai dimainkan Jokowi dan Xi Jinping. Langkah-langkah politik sampai menit terakhir adalah sebuah pilihan cerdas dari politisi bertangan dingin seperti Jokowi dan Xi Jinping.
Presiden Rusia Vladimir Putin belum lama ini juga menelepon Presiden Jokowi pada Rabu 2/11/2022, dan menyatakan bahwa dia belum pasti hadir di KTT G20 Bali. Ini juga bahasa politis yang harus diterjemahkan oleh Jokowi selaku tuan rumah sebagai lagu jazz yang harus diimprovisasi oleh Joe Biden yang dalam hal ini adalah dedengkot Nato dan dunia barat.Â
Jelas kalau dari arah AS, alat musik yang tepat untuk improvisasi dimaksud adalah tenor sax yang biasa dimainkan maestro dunia asal AS yi Stan Getz. Jangan "kemelinti" dengan menggesek biola Stradivarius  dalam nada allegro. Itu akan ambyar kalau misi damai yang dituju. Jokowi tahu persis ini.
Hal penting lain adalah tentang "Black Sea Grain Initiative" atau politik gandum Laut Hitam. Putin mengiyakan permintaan Jokowi. Dengan kata lain Putin akan lanjut majut jalan dengan kesepakatan gandum itu, sejauh Nato dan barat tidak memprovokasi Ukraina untuk mengganggu keamanan pelayaran gandum Rusia dan Ukraina dari Laut Hitam. Turki dan Indonesia berperan penting-strategis disini. Dan ini telah disampaikan Jokowi kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.
Kedua hal yang datang dari arah mandala Eropa ini merupakan "focal point" kita, bahwa diplomasi damai Jokowi masih berlanjut, bahkan sampai menit terakhir nanti. Tangan dingin Jokowi sungguh nyata. Di satu sisi ia telah bersepakat dengan Biden bahwa Zelensky ok hadir meski bukan anggota G20, karena Biden telah mengakomodasi Putin bisa hadir lantaran presidensi Indonesia yang netral. Dan ini semakin diperkuat dengan perkembangan politik di Asia timur bahwa China dapat menjamin sepenuhnya akan hadir dalam G20 Summit di Bali. China adalah simbol kemajuan yang sangat besar pengaruhnya di dunia masa kini.
Dunia memang tak boleh dibiarkan menggelontor ke arah chaos ntah itu politik, apalagi ekonomi. Konstelasi geopolitik dunia pasca hengkangnya AS dan Nato dari bumi Afghanistan sudah bergeser banyak. Dengan krisis Ukraina sekarang yang disulut habis-habisan oleh AS dan Nato, mengapa tidak kalau konflik itu dibuat dewasa di pentas G20. Putin dan Biden hadir, meski tak saling sapa, lalu Zelensky nongol di penghujung acara. Itulah hal-hal diluar masalah moneter dan masalah iklim, yi masalah geopolitik dunia yang untuk menjaga jaim masing-masing dapat dirundingkan secara informal di penghujung Bali Summit medio November ini.
Saya pikir inilah momentumnya bagi Jokowi dan Indonesia untuk unjuk gigi dalam kepemimpinan dunia sekarang.
Depok Bolanda, Mon', Nov' 07, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H