Dengan Jual Nama Iran, Bisakah Zelensky Menekan AS dkk Agar Israel Bantu Perkuat Senjata Ukraina
Kita tahu perang Rusia Vs Ukraina telah berlangsung kl 9 bulan. Kita tahu Volodymyr Zelensky komedian Ukraina berdarah Jews ini terpilih secara demokratis jadi orang nomor satu di Ukraina.Â
Kita juga tahu bahwa nyali komedian satu ini sangat kuat karena adanya dukungan AS dan Nato agar Zelensky bisa mempertahankan Ukraina dengan segala cara. Kita pun tahu bahwa AS dan Nato sangat berkepentingan agar Ukraina yang adalah gudang gandum dunia itu ada dalam persekutuannya.Â
Dan kita pun tahu Vladimir Putin takkan mengizinkan Ukraina bersekutu dengan Nato dan barat. Putih menegaskan Ukraina dan Rusia dulunya adalah satu.
Perang yang tadinya seakan perang terbatas yang ditaksir paling lama 3 bulan ini, ternyata berkepanjangan. Setelah serangan kilat Rusia hingga ke Kyiv dan mundur karena pertimbangan strategis dan dilanjut ancaman nuklir Kremlin, kini Rusia memperketat cengkeramannya dengan jalan referendum di Donetsk, Luganks, Kherson dan Zaporizhhia. Meski tak lama kemudian Ukraina merangsek dan sempat menghancurkan jembatan Krimea, Rusia langsung membalas dan menghujani Ukraina dengan serangan armada drone kamikaze Rusia.
Selidik punya selidik dikatakan bahwa drone tsb adalah drone buatan Iran. Rusia mulai memainkan kartu persekutuannya dengan Iran dll. Bahkan dikabarkan pula, persenjataan Korut dan China pun sudah mulai dipasok ke Rusia.
Itulah kini yang mendorong komedian Zelensky mendesak AS dan Nato agar menekan Israel untuk membantu pertahanan Ukraina dengan Iron Dome atau Kubah Besi Israel yang telah mendunia itu. Ketidakperdulian Israel telah membuat Iran musuh bebuyutan Israel memasok drone-drone penghancur buatan Iran ke pasukan Kremlin, demikian Zelensky.
Kalau Ukraina diback-up habis-habisan oleh senjata Nato, mengapa Rusia tidak. Ini alur pikir yang benar. Hengkangnya AS dan Nato dari bumi Afghanistan dapat memperjelas semua yang dikaburkan media barat selama ini bahwa AS dan Nato bukan lagi Debt Collector dunia. Harus disadari, Rusia dan China adalah realitas baru dalam tatanan global sekarang.Â
Kedua sekutu ini punya aliansi sendiri. Contoh di Eurasia ada Chechnya dan Kazakhstan, di Anatolia ada Turki, di Asia Barat ada Iran, di Asia selatan ada India, di Amerika latin ada Venezuela, Kuba dan Bolivia. Bahkan Indonesia sendiri beli Sukhoi Rusia ketika Washington mengembargo persenjataan mutakhirnya untuk Indonesia karena alasan klise yi penggunaannya tak sesuai dengan protap dan kepentingan barat.
Senjata Israel Yang Dilirik Dunia