Jika Kierkegaard adalah pembimbing spiritual kita, lalu bagaimanakita mengaktualisasikan diri?Jika formasi spiritual Kierkegaardian adalah masalah "aktualisasi diri," maka kita harus menekan pembimbing spiritual kita untuk memberikan bimbingan praktis seperti itu. Untuk jelasnya kita perlu magang.Peralatan "aktualisasi diri" ada di sana, tetapi kita tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan benar.Kita perlu latihan dan bantuan orang lain memfasilitasi dan menopang formasi spiritual kita.Kita butuh doa syafaat, persahabatan Kristen dan pengawasan pastoral untuk menjalani kehidupan yang bertanggungjawab di hadapan Tuhan.Kita butuh sejumlah rasul alkitabiah dan rasul generik dalam hidup kita.
Apakah Kierkegaard orang suci di zaman kita.Role idol boleh jadi. Yang pasti Kierkegaard adalah jenis pembimbing spiritual yang tidak ingin memisahkan hidup yang benar dari hidup suci, atau memisahkan etika dari spiritualitas. Itulah Kierkegaard dan kita membutuhkannya sekarang.
Kierkegaard percaya orang Kristen-Katholik dalam komunitas Oikumene sekarang perlu mempertahankan standar etika yang lebih tinggi daripada Aristoteles dan Immanuel Kant.Panggilan dari Tuhan mengatur ulang sandaran moral kita.Wahyu menentukan lapangan bermain.Janganlah membaca Kierkegaard asal baca. Tapi, kita langsung saja mengubah pikiran kita untuk "heueuh" melakukan aktualisasi diri ala Kierkegaard.
Akhirnya milikilah buku bagus ini yi "Kierkegaard and Spirituality : Accountability as the Meaning of Human Existence (Kierkegaard as a Christian Thinker)", C. Stephen Evans, Eerdmans Publishing Co, 224 hal. Beli online azza di Amazon, Cuma 19,99 GBP atau US $ 22,40 atau Rp 350.000.
Depok Bolanda, Fri', Oct' 28, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H