Menimbang Kinerja Baju Militer Kamuflase KIT 300 Di Medan Tempur
Kalau kita berdekatan dengan sda berlebih di sebuah archipelagic state, ujung-ujungnya kita ya seperti ini. Coba raba, endus dan periksa sekelilingmu. Ayo!
Lain halnya kalau kita hidup di lingkungan minim sda apalagi gersang tandus. Kita akan survive sejauh bisa bertahan dan mengembangkan seterbatas apapun sda yang ada disana.
Tapi dari kedua spektrum itu akan selalu ada kekecualian karena faktor internal manusia dan sebuah bangsa itu sendiri.
Kecualilah makhluk hidup jenis animal seperti kawanan semut yang hidup dan bergulat dalam kehidupan monoton pada sebuah sungkup atau siklus yang itu-itu juga. Sungkup itu bisa kebobolan kalau ada bencana katakanlah hujan sangat lebat dan pohon-pohon sekitar bertumbangan yang akan menghancurkan sungkup itu.
Dan kawanan semut yang survive dipastikan membangun kembali sungkup itu dengan model yang itu-itu lagi.
Di dunia manusia. AS misalnya sda-nya juga melimpah. Tapi maju baik ekonomi apalagi iptek. Amerika latin? Juga melimpah sda-nya, sayang tetap berantakan dalam segala hal. China juga kaya sda-nya dan baru sukses baik ekonomi maupun iptek setelah sadar jatidirinya sebagai adidaya tempo doeloe. Russia juga kaya sda dan kemudian maju pesat baik ekonomi maupun iptek setelah beralih sistem sepenuh hati sejak 1920-an.
Dunia Arab yang gersang tandus itu ternyata super kaya akan minyak. Itu dibuktikan oleh milyarder AS Paul Getty yang ngebor minyak disana nyaris seabad lalu. Deposit minyak di dunia Arab itu luarbiasa. Sudah trilyunan barel disedot tapi ya belum habis juga. Mereka kaya memang, sayang bukan dalam arti iptek. Dan kekayaan mereka ada batasnya dan bakalan habis karena tidak ada invensi dan inovasi internal.
Israel? Gersang dan tandus. Apalagi kekuasaan silih berganti sepanjang 2 milenium di wilayah itu. Dan begitu tegak berdiri pada 1948, ee langsung melejit. Why? Mental minoritas untuk bertahan hidup bahkan berkembang selama masa diaspora baik di Eropa maupun di Asia dan di Timur Tengah itu sendiri. Itulah yang membuat "The tiny Israel" menjadi kaya bahkan raksasa iptek sekarang ini, apalagi dia dikepung kl 21 negara Arab di sekitarnya yang haus darah tuk melenyapkan Israel hanya karena alasan Revisionisme ntah itu gegara legacy atau harga diri abu-abu atau apalah itu. Capek deh! Boleh dikata Israel hampir tak bisa bernafas untuk menyatakan bahwa tanah Israel sekarang adalah legacy dari Bapa Abraham sejak 5000-6000 tahun lalu, bahkan selama 2 milenium diaspora pun, meski dalam jumlah kecil atau minoritas toh mereka tetap eksis di Israel dan di seluruh kawasan timur tengah.
Nah, dalam konteks ancaman geo politis ala Hitler ini, Israel sejak perang Yom Kippur pada era Golda Meir tahun 1970-an, telah berkekuatan nuklir dan kini dengan segala macam iptek yang dikuasainya sebagaimana yang diperagakan sistem pertahanan Iron Dome belum lama ini, Israel now benar-benar negara iptek modern dan produsen senjata canggih baik untuk dirinya sendiri maupun untuk dunia.
KIT 300
Di tengah kecamuk Perang Russia Vs Ukraina di mandala Eropa yang terkesan tak efektif, dimana yang seharusnya Perang Attrisi atau Perang Terbatas, e kalau dihitung perang itu dimulai sejak 24 Pebruari silam, maka bulan ke-8 sekarang, kita tak lagi bisa menyebut perang stupid itu sebagai perang attrisi, melainkan perang terbodoh sepanjang sejarah.
Kalau Putin mengancam akan melancarkan serangan nuklir terbatas apabila ada negara (maksudnya AS) yang mengusik kl 15% wilayah Ukraina yang dikuasainya sekarang, atau Zelensky ngotot jadi anggota Nato dengan mengorbankan jutaan nyawa anak bangsanya sendiri, asallah AS dan barat membantu persenjataan canggih untuk dapat menahan bahkan mengusir Russia dari bumi Ukraina. Ini jelas tak masuk akal.
Maka mari kita lihat dunia masuk akal dalam persenjataan tanpa harus ancam-mengancam yang terkesan dahsyat seperti itu, tapi dalam praktek ternyata stupid dan terbukti sangat boros menghamburkan SDA dan SDM.
Mari kita lihat - melalui themedialine.org dll - perusahaan Solusi Polaris di Israel yang berhasil mengembangkan material baru yang inovatif yang menyediakan "multispectral concealment" atau berkaitan dengan dua atau lebih rentang frekuensi atau panjang gelombang dalam spektrum elektromagnetik untuk penyembunyian seseorang secara multispektral.
"Polaris Solutions", perusahaan Israel yang mengkhusus pada pengembangan produk "survivability" itu (kemampuan untuk tetap bertahan hidup dalam sebuah pertempuran) sukses besar. Dalam beberapa ujicoba, boleh dikata tentara dalam satuan-satuan tempur di medan laga tersengit sekalipun hampir tidak terdeteksi.
Bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan, Polaris belum lama ini meluncurkan Kit 300, lembar kamuflase inovatif yang terbuat dari bahan yang menyediakan ketakterlihatan multispektral.
Menurut Polaris Solutions, tidak ada yang lainnya di pasaran seperti lembaran kamuflase ini. "Sejauh yang kami tahu, atau sejauh yang kami lihat di pasukan lain di seluruh dunia, kami sangat unik," kata Asaf Picciotto, salah satu pendiri dan CEO Polaris Solutions. "Untuk membuktikannya, kami benar-benar mendaftarkan patennya di banyak negara di dunia."
Lembaran ringan terbuat dari bahan "special thermal visual concealment" atau bahan khusus yang tak terlihat secara visual termal (TVC), yang terdiri dari logam, polimer, dan serat mikro. Berkat TVC, tentara jauh lebih sulit dilihat baik dengan mata telanjang maupun dengan peralatan pencitraan termal.
KIT 300 dapat digunakan untuk "countersurveillance" (tindakan dalam berbagai skenario militer untuk mendeteksi pengawasan atau pemantauan dari pihak lawan dengan menggunakan metode elektronik seperti TVC terkini).
Ide untuk teknologi ini lahir pada 2006 selama Perang Lebanon Kedua. Pada saat itu, Picciotto berada di satuan khusus IDF dan melihat secara langsung bahwa tentara di lapangan membutuhkan perlindungan yang lebih baik dari pantauan kamera termal dan peralatan "night vision" atau penglihatan malam musuh mereka.
"Anda harus lebih baik dari musuh dan kami memahami bahwa ada celah besar di bagian kemampuan bertahan," kenang Picciotto.
Polaris Solutions didirikan beberapa tahun kemudian, persisnya pada 2010, dan sekarang berkantor pusat di kota pelabuhan Kaisarea, Israel. Beberapa mantan tentara IDF dengan brevet pasukan khusus telah meminjamkan keahlian mereka kepada perusahaan, yang juga memproduksi berbagai tekstil taktis yang tangguh dan tahan lama serta produk militer yang dipatenkan.
Kit 300 secara khusus dikembangkan untuk menghadapi tantangan baru dan "ever-evolving" atau terus berkembang di medan laga dengan asumsi definisi sukses terkini itulah arti sukses yang sebenarnya.
"Jaring kamuflase tidak banyak berubah dalam 50 tahun terakhir," kata Yonatan Pinkas, direktur pemasaran di Polaris Solutions. "Kami ingin membawa jenis material baru. Jadi TVC lahir," tambahnya.
Setiap lembar dilengkapi dengan warna yang berbeda di setiap sisi, satu untuk vegetasi lebat dan yang lainnya untuk lanskap yang lebih mirip gurun. Selain itu, perusahaan menyesuaikan pola dan pewarnaan berdasarkan kebutuhan klien dan wilayah geografis.
Bahan yang kokoh dapat dicetak menjadi bentuk tiga dimensi atau dilipat menjadi gulungan yang ringkas. Itu juga tahan air, dapat memberikan perlindungan atau dibuat menjadi tandu untuk membawa tentera yang terluka di medan perang.
"Ini memiliki nilai tambah dalam penggunaan medis," kata Pinkas. Misalnya, katanya, dapat membawa beban hingga 250 kilogram, dapat digunakan sebagai "splint" (peralatan medis yang digunakan untuk menjaga bagian tubuh yang terluka atau patah tulang dst agar ybs tidak bergerak) untuk "immobilize" (mencegah seorang tentera yang luka atau patah tulang bergerak atau beroperasi seperti biasa untuk melindunginya dari cedera lebih jauh) dan dapat berfungsi sebagai selimut hipotermia.
Polaris Solutions bekerjasama dengan industri pertahanan Israel serta lembaga pemerintah di luar negeri, termasuk satuan pasukan khusus di Kanada dan AS. Secara internasional, Kit 300 dikenal sebagai "Jag Hide" atau Jaguar Hide atau Jaguar tak terlihat.
"Produk kami sedang diuji oleh beberapa satuan tempur, yang tidak dapat saya sebutkan, dan kami melakukan sejumlah operasi bersama disana," kata Picciotto.
Produk TVC yang unik itu telah diuji inovator teknologi lainnya baru-baru ini dengan membuat "groundbreaking forays" (simulasi serangan mendadak atau serbuan ke wilayah musuh, terutama untuk mendapatkan sesuatu) di arena yang menggunakan material siluman atau tak terlihat. Sukses!
Sebelumnya, perusahaan Kanada "HyperStealth Biotechnology Corporation" menemukan bahan pembengkok cahaya yang disebut "Quantum Stealth" yang tampaknya dapat membuat seorang tentera menghilang atau lenyap dari pandangan mata. Perusahaan menyebut penemuan ini sebagai "broadband invisibility cloak" (struktur yang dapat mengarahkan energi gelombang mekanis di sekitar objek, melindunginya dari ledakan, gelombang kejut, gempa bumi, atau getaran. Struktur dimaksud tidak hanya deflektor seperti baju besi), meskipun kebolehannya sangat bergantung pada sudut dan jarak dari mana ia dilihat. Asal tahu, deflector adalah perangkat untuk membelokkan aliran sesuatu seperti cahaya, air atau udara atau asap dll yang diciptakan untuk tujuan tertentu.
Sejumlah rintangan teknis tetap ada sebelum baju militer penangkal pandangan musuh yang paten dapat dikembangkan.
Sementara ketakterlihatan pernah menjadi ranah fiksi ilmiah atau fantasi, Polaris Solutions sedang dalam proses intensif untuk mengembangkan produk yang dapat segera mengubah ide itu menjadi kenyataan. Pengembangan "teknologi mendalam dan nyata" terkait produk itu, akan memakan waktu antara 5-10 tahunan, tapi kami yakin itu akan menjadi baju militer nyata yang luarbiasa dan Israel telah memulainya. kata Picciotto.
Mikir
Kembali ke mandala Eropa. Betapa borosnya Russia Vs Ukraina berperang dalam perang yang bukan lagi berformat attrisi yang seharusnya max 3 bulan Ukraina sudah dibekuk Russia. Ini sudah segala senjata yang konon canggih dihunjamkan ke kedua belah pihak. Yang satu asli made in Russia yang katanya canggih dan yang satunya lagi diiming-imingi persenjataan modern AS dan barat tiada henti, tapi nyatanya senjata barat itupun senjata dodol yang sudah kedaluarsa.
Pantesan Israel tak mau bantu sana dan sini. Biarlah mereka berkelahi sepuasnya dan biar jugalah AS dan barat terus ngipas-ngipasi Ukraina, toh AS juga semakin melemah dan bukan lagi negara adidaya tunggal sebelum eksodus dari Afghanistan.
Saya pikir buat negeri wakanda ini, dalam konteks geopolitik dunia sekarang yang sudah banyak bergeser sejak AS eksodus dari Afghanistan, begini sajalah, apa masih ngotot buang uang trilyunan rupiah untuk beli senjata muahal seperti jet fighter "Rafale" made in French dan yang lainnya dari AS dan barat padahal terbukti jeblok semuanya dalam perang Russia Vs Ukraina.
Atau mau pinter ndikit. Katakanlah ngejajal dulu jet fighter "Kfir" atau Singa Muda atau rudal "Jericho" atau "David Sling" atau senapan serbu "Uzi" terkini atau bom presisi "Joshua" penghancur bunker atau laser penghancur missil atau penghancur drone bersenjata yang semuanya itu adalah made in Israel?
Atau pesan TVC sekarang ini juga untuk operasi anti gerilya di Papua, agar semua GPK dapat kita boyong ke penjara militer karena separatisme laknat yang tak kunjung tenggelam itu. Harganya nggak mahal-mahal amat lo .. He He ..
Referensi utama :
themedialiane.org https://tinyurl.com/2n8g792d
Referensi sekunder :
Jerusalem post; Times of Israel; Washington Post; euronews.
Joyogrand, Malang, Sat', Oct' 08, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H