Rute perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi melewati sejumlah setasiun pemberhentian seperti Setasiun Batutulis, Setasiun Maseng, Setasiun Cigombong, Setasiun Cicurug, Setasiun Parungkuda, Setasiun Cibadak, Setasiun Karangtengah dan Setasiun Cisaat.
Pemandangan alam di kiri dan kanan kita dipastikan dapat menyejukkan mata dan pikiran kita yang penat dari hingar-bingar kota, mulai dari alur sungai, persawahan, perkebunan dst. Di Cisaat saya sempat mengambil foto lewat jendela dengan hasil sebuah masjid sederhana yang cukup nyaman dipandang.
Layanan restorasi pun tersedia, bahkan nona-nona manis penjaja keliling KAI berseragam rapi ada menawarkan bermacam minuman ringan, termasuk makanan instan yang cukup diseduh air panas. Bagi para backpackers harganya ekonomislah  nggak ngejitak seperti di dunia pelayaran misalnya. He He ..
Dan klimaksnya kl Pk 16.20 saya tiba di setasiun Sukabumi. Ketika keluar dan di depan setasiun saya kaget bukan alang kepalang. Bagian depan yang merupakan Sukabumi Heritage yi setasiun tempo doeloe legacy Belanda ini sudah pulih kembali seperti sediakala.
Saya pun bergegas ke halaman depan yang sudah pulih itu. Syukurlah tiang lampu heritage masih berdiri 2 buah, hanya tinggal dipoles saja. Sebelah kiri sudah dipagari dan sebelah kanan terbuka untuk akses para backpackers dan warga umum yang turun dan naik kereta.
Tak ayal, ingatan ini pun melayang ke masa kecil saya di kota tercinta ini. Saya pun  berbelok ke kiri pengen lihat Pasar Pelita yang sudah tegak berdiri. Keluar dari pagar sementara yang tak berpenjaga, saya belok ke kanan melalui pathway ke Jln. Peda. Benar, sudah dikosongkan dari pedagang kakilima yang tadinya mengular di sepanjang Jln. Peda. Tampilan Pasar Pelita versi kini bolehlah.
Lalu ntah kenapa saya berbalik lagi ke setasiun mengambil beberapa foto dan menghela nafas dalam-dalam bukan karena berduka tapi karena mensyukuri inilah saya pikir halaman pertama Pembangunan Sukabumi Heritage.
Pedagang tradional yang dulu meluber hingga melumat halaman depan setasiun dan memanjang mengular memadati jalan setasiun yang tembus sampai ke Jln.Kapten Harun Kabir sudah ditertibkan dan sebagian di antaranya sudah pindah ke Pasar Pelita dan sebagian lainnya yang mengaku tak sanggup bayar sewa ke PD Pasar Pelita masih ngampar - meski bukan lagi di bilangan setasiun dan Pasar Pelita - mencari area lain di seputar kota Sukabumi yang bisa melapaki mereka.