Dengan dibukanya kembali jalur lama railway Bogor-Sukabumi, maka setidaknya kaum backpackers duluanlah yang berwisata ke Sukabumi, menyusul nanti - kalau tol Bocimi totally sudah rampung - para pelancong dari berbagai mazhab pun akan berdatangan dengan sendirinya.
PT KAI Persero telah membuka kemudahan bagi para pejalan jarak pendek antar kota untuk membeli tiket KA Pangrango secara online. Layanan yang disajikan adalah penumpang kelas eksekutif sekaligus ekonomi. Harga tiket ekonomi Rp 45.000 dan eksekutif Rp 80.000.Â
Dengan segala macam administrasi online, harga tiket  ekonomi menjadi Rp. 52.500 dan eksekutif menjadi Rp 87.500. Rangkaian KA Pangrango terdiri dari 2 kereta eksekutif dan 4 kereta ekonomi. Ongkos perjalanan Sukabumi-Bogor PP saya pikir cukup ekonomis bagi kaum backpackers dan warga umum.
Sejak Juni lalu kita sudah dapat menaiki KA Pangrango dari setasiun Bogor dan bukan lagi dari setasiun Paledang di sebelahnya. Juga perjalanan Pangrango telah ditingkatkan menjadi 6 perjalanan per hari, masing-masing sbb : berangkat dari Sukabumi 05.30 tiba di Bogor 07.30 WIB; berangkat dari Sukabumi 11.25 tiba di Bogor 13.25 WIB; berangkat dari Sukabumi 17.25 tiba di Bogor 19.25 WIB.Â
Sebaliknya berangkat dari Bogor 08.20 WIB tiba di Sukabumi 10.30 WIB; berangkat dari Bogor 14.20 WIB tiba di Sukabumi 16.30 WIB; Â berangkat dari Bogor 19.50 WIB tiba di Sukabumi 22.00 WIB.
Dengan beroperasinya kembali KA Pangrango, maka para pejalan jarak pendek antar kota kini dapat bertransportasi dengan waktu tempuh yang lebih efisien, yi kl 2 jam saja dibandingkan jalan konvensional untuk mobil yang bisa memakan waktu 2 bahkan 3 kali lipat dari itu, karena apapun argumennya tol Bocimi yang dioperasikan selama 4 tahun terakhir ini hanya 15,35 Km saja sampai Cigombong dan sisanya kl 38,65 Km menuju Sukabumi tetap macet cet cet cet ..
Begitulah, 6 Agustus ybl saya mencoba Pangrango Bogor-Sukabumi dengan jam pemberangkatan Pk. 14.20. Lumayan nyaman, semua gerbong sudah ber-AC dan yang terpenting kamar kecilnya pun bersih tidak lagi seperti zaman jahiliyah perkeretaapian kita dulu.
Kekurangan yang terasa saat itu masih ada gerbong yang berderit-derit. Tapi okelah ini mungkin bisa sesegeranya diperbaiki KAI demi dan untuk pembrandingan Pangrango itu sendiri sebagai kereta jarak pendek yang nyaman. Mengintip dari jendela gerbong, double-track yang dikembangkan KAI terlihat sudah sampai Cicurug. Pencapaiannya sudah 75% dan tak lama lagi double-track itu akhirnya rampung.