Saya pikir pandai juga Bu Rektor ITB ini mengambil kembali hati ortu dan keluarga wisudawan yang tadinya seakan copot karena tak diperbolehkan menghadiri acara wisuda serentak atau se-ITB pada 23 Juli 2022.
Saya yakin sekali fakultas lain yang menyelenggarakan acara serupa pastilah meriah dan penuh guyub sebagaimana di FSRD pada 22 Juli ybl. Saya yakin, semuanya itu hanya bisa timbul karena faktor internal, dimana anak-anak ITB memang terkenal kreatif, kuat solidaritas sosialnya dan memiliki etos juang yang tak pernah pudar dari masa ke masa.
Di FSRD, Dekan ITB yang didampingi dua pembantu dekan yang bergelar Doktor tampil mengejutkan dari sebuah mobil antique zaman Al Capone. Pak Dekan mengenakan busana jawa jadul yang telah dimodif lengkap dengan blankon dan kedua pembantunya masing-masing mengenakan busana Robin Hood dan The Pirate. Pokoknya didesain keren. He He .. Sebelum Pak Dekan memberi sambutannya, ada performance dari anak-anak tahun pertama dan kedua yang menampilkan tarian unik dengan kostum warna-warni dan ada seorang dosen kocak yang menyumbangkan suaranya di panggung bak Tom Jones yang ditutup dengan lagu karya Opik yi Dealova. Wow tinggi juga nih suara Pak Dosen. He .. He ..
Acara syukuran pelepasan lulusan di FSRD yang dimulai Pk.14.00, baru usai jelang Pk 17.00 dan sisa waktu menuju gelap itu langsung diisi dengan acara foto-foto dengan keluarga dan sahabat dengan berbagai latar di sekitar gedung CADL hingga ke titik tengah ITB dimana ada prasasti Bung Karno ketika meresmikan nama ITB pada 2 Maret 1959 lalu sebagai pengganti nama TH atau Technische Hoogeschool Te Bandung.
Lanjut pada acara wisuda se-ITB pada Sabtu 23 Juli 2022, sebelum Rektor ITB memberikan sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring dalam laporannya mengatakan untuk wisuda ketiga tahun akademik 2021/2022 ini ada 2.050 wisudawan, sebanyak 1.340 orang berasal dari program sarjana dengan 362 mahasiswa di antaranya meraih predikat cum laude. IPK tertinggi 3,99 atas nama Michael Agung Nugroho dari Teknik Dirgantara. Wisudawan termudanya Jeane Irene Beatrice Gloriana Zebua Wanggai dari Teknik Lingkungan. Jeane berusia 20 tahun.
Juga dilaporkan nama-nama mahasiswa program magister dari berbagai jurusan yang mendapatkan nilai IPK sempurna 4,00. Wisudawan termudanya adalah Sophia C. Sharon dari Teknik Sipil yang berumur 21 tahun. Program doktor meluluskan 42 orang, dan 130 wisudawan profesi insinyur.
12 orang dari Program Doktor memperoleh gelar cumlaude dengan IPK tertinggi 4.00 atas nama Diyah Rosiani dari Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). Dari FSRD muncul pemegang IPK tertinggi atas nama Kezia Clarissan Langi. Wisudawan doktor termuda berasal dari FTTM, yi Muhammad Taufiq Rafie yang berusia 27 tahun 5 bulan.
Menyusul sambutan Rektor ITB Prof. Reini Djuhraeni Wirahadikusuma kepada para wisudawan program sarjana, profesi, magister dan doktor. Reini mengatakan ITB melepas mereka untuk kembali ke kehidupan nyata di masyarakat. Proses pembelajaran di kampus, menurutnya, telah memberikan bekal kompetensi bagi wisudawan untuk berkiprah secara memadai di tengah masyarakat.
Meski demikian kehidupan nyata di masyarakat ini lebih berwarna dengan hadirnya tantangan-tantangan baru yang menimbulkan banyak ketidakpastian dibandingkan suasana di kampus, kata Rektor.