Setelah lirak-lirik menu yang cukup gede tertempel di dinding sebelah kiri ada terbaca daging asap, bratwurst atau sosis Jerman, bakso sapi, cumi, udang, siomay udang, miebak ceplok/omelet, mix daging, mix seafood dll.
Karena masih nggak ngarti, lalu tanya waitress. Itu basicnya semua mie, hanya toppingnya berbeda-beda sesuai selera dan topping kerennya itu tuh Pak "Mozarella". Wow, pake topping mozarella atau keju putar ala Italy juga. Iya dan semua bahan baku yang sudah masak itu nanti ditaruh di atas alumunium foil lalu dibakar oleh petugas.
Lha? Akupun ngelongok dari pintu pesan-bayar yang praktis hanya satu pintu itu saja di bagian tengah Mie Bakar Celaket, tapi tembus pandang karena berkaca. Yang di dalam hanya petugas doang, selebihnya dilarang masuk. Waduhh ..
Peragaan pun dimulai. O dibakar dengan "flame gun", itu tuh alat portable pengapian. Bahan bakarnya ya gas di tabung kecil dengan berbagai merk. Bentuknya terstruktur seperti pistol. Saat membakar obyek, pelatuknya dipencet yang memicu pantikan api dan nyala biru dari flame gun yang lumayan keren itu.
Setelah jeprat-jepret seperlunya, terutama yang lagi ngebakar mie di dalam, aku pun duduk di meja 3 dan coba-coba pesan Siomay Udang. Pesanan pun datang, aku lihat ada piring kosong berisi sumpit thoq dan di sebelahnya ada sebongkah muatan dalam alumunium foil. Ya, hasil bakar-membakar obyek di atas lembar alumunium foil di ruang processing itu sekaligus sebagai pembungkus mie bakar. Pembungkus tahan api itu dilipat nyaris persegi empat seperti lipatan Mbak Atiek yang biasa membungkus gado-gado untukku. He He ..
Bongkahan alumunium foil tahan api itu pun aku buka dan menuangkan isinya yang masih panas kedalam piring makan. Oya, Siomay Udangnya yang sudah dibalut seperti dimsum ada di dalam mie bakar. Setelah dioblak-ablek pakai sumpit, dimsum udang yang hanya dua potong itupun nongol.
Icap-icip pun finish. Ternyata lumayanlah daripada-daripada. Tapi sepertinya koq agak mirip Beef Spaghetti tanpa pepper buatan Domino's Pizza ya, apa buka bacaan nih ..
Yang kurang saya kira hanya aroma bakarnya saja. Sudah tepat kalau disebut mie bakar dengan segala variasinya disitu, tapi karena terlalu memperhitungkan pengiritan beaya energi dari flamed gun, maka aroma bakar-bakarannya tidak optimal.