Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemiskinan dan Perkembangan Pikiran Manusia Sepanjang 300 Ribu Tahun

30 Juni 2022   10:08 Diperbarui: 30 Juni 2022   15:09 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raquel Welch dan kelompok wanita jadul yang berbikini bulu. Foto : mubi.com

Sejuta tahun lalu, tak ada pertukaran barang dan jasa dan jumlah manusia pun tak banyak. Pasca ledakan Super Volcano Toba manusia menyusut drastis, yi hanya tinggal 3000 jiwa saja. Barulah 60 ribuan tahun setelah itu muncul peradaban beriptek maju seperti di Mesir, China, Sumeria, Inca dan Maya. Di masa ini celakanya sudah ada pertukaran barang dan jasa. Dan itu dipermudah dengan adanya alat tukar yang namanya doku atau money atau uang atau duit. Lebih muda lagi, yi era Junani, Romawi dan Alexander the great, kita mulai mengenal ekspansi dan hegemoni.

Bertambahnya populasi dunia menjadi 8 milyar jiwa sampai dengan Juni 2022 ini semakin memastikan pikiran terwaras kita bahwa kemiskinan itu takkan pernah berakhir. Kalaupun iptek hebat, itu akan selalu menjadi milik dan kepentingan segelintir si kuat saja dan bukan milik warga dunia. Majority yang senantiasa dalam kemiskinan karena hukum pasar adalah konsumen yang mengikuti harga yang terus-terusan membubung ke langit biru sejalan dengan kodrat manusia yang serakah.

Perkembangan pikiran manusia sejak 300 ribu tahun SM yang membuahkan peradaban dari masa ke masa til now membuat kita menjadi manusia rumit dan sadis. BPJS misalnya diplintir berjenjang-jenjang tak ada habisnya, kredit rumah, meski besarnya seuplek, seakan murah, tapi ujung-ujungnya setelah lunas ternyata totalnya hampir Rp 2 milyar.

Hukum penawaran dan permintaan dibuat dalam hitung-hitungan ekonomi yang semakin berdakik-dakik melelahkan. Apakah ini gegara manusia bertukar barang dan jasa dalam kesempatan dan kesempitan yang sudah diperkenalkan tmt Mesir, Sumeria dan China jadul. Boleh jadi itu dia.

Harga semakin mahal, kata para akhli karena permintaan meningkat. Kita jadi lupa mengapa barang terus-terusan menjadi mahal. Kalaupun kita berpikir kritis disini, kita takkan pernah tahu kapan harga yang meningkat terus-terusan ini akan berujung. Misalnya beras pulen karungan dengan isi katakanlah 50 Kg yang tadinya dipatok Rp 250.000, kini menjadi Rp 500.000-600.000, rokok Dji Sam Soe yang tadinya dipatok Rp 5000 per bungkus, kini menjadi Rp 18.000-20.000 dst dst. Ini betul-betul spiral tak berujung yang di masa Loana dan Tumak sejuta tahun BC tak pernah ada.

Kita tak pernah bertanya mengapa harga rudal Javelin made in USA koq mahal begitu sebijinya, yi $US 178.000 atau Rp 2,5 milyar atau dua kali lipat Lamborghini-nya Hotman. Kalau kita butuh 3000 Javelin ($US 534.000.000 atau Rp 7.500 milyar) untuk katakanlah mengantisipasi ancaman dari utara, apa nggak pemborosan luarbiasa itu, bahkan bunuh diri untuk sikon kita saat ini.

Mengapa Hotman Paris pamer-pamer terus Lamborghini dan berliannya yang berkredapkredep di jemarinya. Mengapa Fadli Zon membully Presiden Jkw tiada henti. Mengapa Razman Nasution kerjanya ngamuk mulu. Mengapa Anies dibully terus kegubernurannya di DKI. Mengapa harga sepotong cakue jadul buatan Chinese Londo di Malang bisa sampai Rp 15 ribu. Mengapa harga seporsi Mie Ayam Pak Sukidi yang melintas di Joyogrand 3 kali seminggu koq murah banget only Rp 8.000. Mengapa bedah jantung si Andra kemarin di RS Jantung Harapan Kita super begitu beayanya yi 500 jutaan dst dst. Untung dia masih ketebus, kata warkop Dono-Kasino-Indra. Capek deh ..

Memberantas perkastaan perekonomian nasional apalagi dunia dalam rangka menghapus kemiskinan dari muka bumi ini memang nggak bakal tergapai sampai kapanpun. Mengapa? Kita ibarat membelakangi mentari mengejar bayangan kita sendiri yang takkan pernah tergapai. Apalagi perkembangan pikiran manusia sudah jauh melampaui batas-batas moralitas manusia karena kedaulatan akal pikiran itu sendiri yang tak terhingga.

Bayangkan meski ketika kolaps atau marujung ngolu atau mati, kita bakal dikubur di tanah seluas 2x1,5 meter, tapi inipun akan tetap berkasta-kasta, karena ada kuburan si kaya yang direal estate-kan bahkan diprivacykan di sebuah bukit keluarga dan ada pula kuburan si miskin, bahkan ada yang tak berkuburan samasekali karena status sosialnya hilang "dianlang" atau ditelan penderitaan dalam perkastaan ekonomi dunia karena perkembangan pikiran manusia yang tak kenal batas sepanjang kl 300 ribu tahun terakhir ini.

One Milion Years BC atau sejuta tahun SM adalah surga dunia yang telah memfosil dan perjalanan zaman now menuju planet merah bahkan exo planet di luar tata surya kita adalah neraka dunia yang memfusi bak nuklir yang sangat-sangat mematikan apa dan siapapun. Amin ..

Joyogrand, Malang, Thu', June 30, 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun