Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Java Jazz: Jazz-Jazz-an atau Campursari

30 Mei 2022   18:23 Diperbarui: 30 Mei 2022   18:30 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penonton memadati BNI JJF 2022 di JiExpo, Kemayoran, Jakarta. Foto : images.kontan.id

Jazz adalah sebuah ekspresi bebas gambaran awal berdirinya AS sekarang. Dalam tutur seorang The Pirates dari Karibia yi Sam Bellamy, dia sangat anti dengan bagaimana kaum aristokrat Inggeris menjadi kayaraya karena menghisap si miskin, sebagaimana dengan perbudakan yang dibawa kaum aristokrat Inggeris ke bumi Amerika. 

Saya dari klas miskin ini juga bangsawan seperti mereka, tapi bangsawan yang mendukung kebebasan, bukan bangsawan yang menginjak-injak kemanusiaan kita, demikian sang pirates kepada komandan kapal dagang Inggeris yang dirompaknya di laut karibia tak jauh dari Florida AS ketika AS sekarang secara keseluruhan masih di bawah kekuasaan Monarki Inggeris pada abad 17. The Pirates of Caribbean boleh jadi adalah salah satu nenekmoyang orang AS sekarang yang sangat mencintai kebebasan.

Musik Jazz adalah sebuah ekspresi kebebasan jiwa yang tak terdefinisikan kecuali satu yi cengkok jazz, dimana seorang penyanyi jazz akan tahu gubahan ini dan itu dari seorang komposer. Ia akan menyenandungkannya dalam cengkok jazz yang dimilikinya. 

Semua perasaan si penyanyi lepas mengalir sesuai interpretasi yang ciamik terhadap komposisi itu dan band yang mengiringinya pun beraura sama, kecuali dalam bebop dan swing dalam jazz mainstream seperti yang diperkenalkan Charlie Parker. 

Itu ada hentakan ritmis dari bass yang melatari sebuah lagu dan dalam swing, itu adalah musik gembira untuk berdansa bagi orang-orang Amerika. Maka dalam sosok Nancy lagu Misty yang sangat romantik itu akan berbeda dengan Misty yang disenandungkan Shirley Bassey yang murni cengkok pop.

Cengkok ekspresi bebas inilah yang pernah dimiliki oleh Om Jack Lesmana, Ireng dan Kiboud Maulana, Embong, Maryono dll tempo doeloe. Sayang jumlah jazzer seperti itu sudah jauh menyusut. Kini kita hanya mengandalkan Indra Lesmana dan Idang Rasyidi serta beberapa lainnya. Penyanyinya palingan Andien, tapi itupun untuk tingkatan cukup jazzy saja atau bernuansa jazz sedikitlah begitu.

Saya kira Pak PFG boleh jadi sedang frustasi berat karena lho koq Ahmad Dhani dibanjiri penonton, sedangkan yang betul-betul jazz hanya secuil yang menghadirinya ntah itu Ron King Big Band atau Jeff Lorber Fusion. Tapi asal tau musisi jazz yang ke ajang JJF 2022 kali ini masih jauh klasnya dibandingkan dengan Lee Ritenour, Dave Grusin, All Jarreau, Earl Klugh yang pernah datang ke ajang JJF kl 1,5 dekade lalu.

Saya Pikir Pak PFG dan kita semua harus bisa berbagi ide dan berbagi tindakan bagaimana agar JJF tidak terjerumus  menjadi ajang Musik Campursari, melainkan pure jazz sebagaimana awalnya ajang ini kita gelontorkan di masa lalu. Janganlah sampai pentas yang semula sangat bergengsi ini jadi dikecilkan dunia, karena semangat bisnis yang salah dan semangat chauvinistik yang tidak pada tempatnya.

Salam Jazz ..

Joyogrand, Malang, Mon', May 30, 2022

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun