Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reuni Jadul Imubakus dan SMP Bruder Sukabumi: Sebuah Katharsis Cintakasih

27 Mei 2022   16:25 Diperbarui: 27 Mei 2022   16:41 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reuni Imubakus di Kebun Raya Bogor pada 2021. Foto atas, dari kr ke kn Deny, Parlin, Endar, Andang Kosasih dan Uchi Marjono. Foto  : Parlin Pakpahan

Reuni Jadul Imubakus Dan SMP Bruder Sukabumi : Sebuah Katharsis Cintakasih

Reuni. Dilihat dari istilahnya, itu pasti dari dunia barat. Capek membolak-balik buku apapun, reuni itu sungguh tak ada dalam sejarah pergaulan sosial kita, kecuali boleh jadi pada tahun 1956 ketika perwira-perwira bengal seperti Kolonel Datuk Djambek, Kolonel Ventje Sumual, Kolonel Maluddin Simbolon reuni sebelum meledak jadi PRRI-Permesta. Tak heran KBBI mendefinisikan reuni sebagai "pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan dsb) setelah berpisah cukup lama .."

Istilah reuni mulai kita jumpai dalam tulisan pada dekade 1980-an setelah satu dekade sebelumnya kita mengenal istilah mudik atau mulih dilik atau pulkam atau pulang kampung di bulan Ramadhan. Riwayat mudik terkait erat dengan kegelisahan hidup di dunia industri modern yang mulai dipacu sejak dekade 1970-an.

Berawal di kota-kota besar pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Kebiasaan massa berbondong-bondong pulkam, akhirnya menyebar di sebagian besar kota-kota besar di nusantara seperti Medan, Palembang, Makassar, Pontianak dst.

Semakin ke depan kita pun mulai mengakrabi istilah halalbihalal yang diperkenalkan Bung Karno jauh sebelumnya yi pada tahun 1948 atas saran KH Wahab Chasbullah. Pada tahun kelam itu konon  Indonesia dilanda disintegrasi bangsa dimana para elite politik saling bertengkar dan pemberontakan seperti DI/TII dan PKI merebak di mana-mana.

Kyai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan Silaturrahmi, sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, di mana seluruh umat Islam disunahkan bersilaturrahmi, demikian dari laman sejarahri.com. Ia menyarankan agar dipakai istilah "halalbihalal" dan Soekarno Ok. Sang Proklamator lalu mengundang semua tokoh politik ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahmi bertajuk Halalbihalal.

Halal berasal dari halla, yang dalam bahasa Arab setidaknya terkandung tiga makna : halla al-habl (benang kusut terurai kembali); halla al-maa (air keruh diendapkan); halla as-syai (halal sesuatu). Berdasarkan ketiga makna tersebut, ada benang merah yang dapat ditarik, yaitu kekusutan, kekeruhan, kesalahan yang selama ini dilakukan dapat dihalalkan kembali. Dengan demikian, semuanya meluluh dan kembali seperti sediakala.

Setelah gebrakan rekonsiliatif itu, instansi-instansi pemerintah mulai menyelenggarakan halalbihal. Yang menakjubkan pada dekade 1970-an halalbihalal mulai diikuti oleh warga masyarakat secara luas. Dan sampai sekarang halalbihalal terus digalakkan setiap lebaran.

Kembali ke KBBI, makna halalbihalal adalah hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula dan sebangsanya) oleh sekelompok orang.

Haqul yaqin, istilah reuni atas nama simbolik tertentu seperti almamater, teman seperjuangan ntah memperjuangkan apapun itu, menggelontor pada dekade 1980-an seiring dengan nafas halbihalal sesaat setelah lebaran. Acara itu selalu simbolik dalam arti instansional, kelembagaan dan kekeluargaan.

Tapi itu rupanya tak cukup. Manusia modern sekarang memang ada dalam ketertekanan dan kegelisahan berat. Ada kerinduan masa kecil, masa sekolah, masa-masa nakal dst. Intinya kembali ke alam yang pernah dirasakan indah dalam kenangan yang telah lama ditinggalkan. Perasaan rindu ke alam jadul itu lalu surut ke masa SD (bahkan ada yang ngejadul sampai TK), SMP dan SMA. Tak heran reuni almamater ntah itu UI, Undip, Unibraw, UGM, Unair sekarang ini sudah jarang terjadi.

Yang lucu sering terjadi CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali dalam sebuah reuni, SMP, apalagilah SMA. Ini repot. Tapi dipastikan remnya sudah kuat, karena CLBK itu barangkali hanya sekadar tolehan mesra atau salaman erat seraya cipika-cipiki, sejauh pasangan masing-masing tak tahu DRH atau Daftar Riwayat Hidup pasangannya dimasa SMP atau SMA dulu. He He ..

Begitulah dengan anak-anak SMP Mardiyuana Sukabumi atau lebih ngetop dengan nama SMP Bruder Sukabumi yang reuni 21 Mei ybl bertempat di Bali Room Hotel Selabintana. Yang menakjubkan hadir kl 1300 alumni, mulai dari angkatan pertama 1947 sampai angkatan 2006, demikian Agus Firmansyah salah satu Ketua Panitia Reuni dalam sebuah pernyataan resmi di media idisionline yang dikelola Rahmat Djoko YouTuber Sukabumi. Kalaulah memang angkatan I (1947) ada yang hadir. Ini baru berita. Why? Usianya tentu 16+75 = 88 tahun. Nah lo. Untuk mudahnya kita bergerak di angka median saja bahwa yang hadir dalam reuni akbar itu lansia 60-70 tahun. Foto yang saya kenal dengan baik disitu adalah Beni Roesamsi, Dicky, Layke dan Benny. Sayang saya nggak bisa hadir karena satu dan lain hal yang tak bisa saya tinggalkan di Malang sejak Desember tahun 2021 lalu.

Reuni SMP Bruder 21/5' 2022 di Sukabumi. Dicky sedang bernyanyi dan bawah Benny Roesamsi dkk berpose tuk kenangan. Foto : WA grup SMP Bruder Sukabumi.
Reuni SMP Bruder 21/5' 2022 di Sukabumi. Dicky sedang bernyanyi dan bawah Benny Roesamsi dkk berpose tuk kenangan. Foto : WA grup SMP Bruder Sukabumi.

Tapi jauh sebelumnya dalam reuni yang lebih sempit, sobat jadul saya Andang Kosasih pernah memprakarsai grup WhatsApp Imubakus (singkatan terbalik dari nama Sukabumi). Ini adalah kumpulan teman-teman semasa kecil di Sukabumi yang benar-benar punya keterikatan bathin yang kuat. Kami pernah beberapa kali ketemu di Bogor al di Kebun Raya Bogor dan di sebuah rumahmakan khas Sunda di Katulampa yang ada kolam ikan segarnya, sehingga kami bisa memesan menu ikan segar dari kolam yang langsung digoreng dan kami  bersendagurau kembali seperti anak kecil sambil bersantap lalapan khas Sunda dengan ikan gurame goreng yang nyuss banget. Yang sempat reuni ketika itu adalah Saya, Andang Kosasih, Layke, Arlen dan Royter Sumbayak, Lukman, Ayerudin, Endar Pradesa, Benny, Eri Jajang dll.

Reuni memang sebuah kebutuhan yang tak dapat kita hindari sejauh kita masih sadar sebagai anak manusia dan anak zaman. Sebagaimana dikatakan Sigmund Freud dalam Psikoanalisisnya yang terkenal bahwa kepribadian manusia itu ibarat gunung es. Hanya puncaknya saja yang kelihatan. Sedangkan bagian terbesarnya di bawah permukaan atau di bawah alam sadar, itu tidak dapat kita lihat. Di bagian yang tidak kelihatan inilah manusia memiliki banyak insting yang menyebabkan munculnya perilaku kita sehari-hari.

Super ego kita dalam perjalanan waktu kadang banyak berpihak kepada keburukan, kadang kebaikan. Meski demikian, di alam bawah sadar yang gelap itu ada cahaya timbul-tenggelam bergantung bagaimana kita memanagenya. Kalau bagus ya kita semuanya akan dewasa, matang dan arif di hari tua atau sebaliknya malah superego akan bertahan pada keburukan terus.

Saya percaya, di saat ada kerinduan jadul untuk kumpul kembali dengan teman semasa SD, SMP dan teman-teman di masa kanak-kanak kita. Itu semua adalah dorongan kebaikan yang terbaik dalam diri kita yi cintakasih sebagaimana kita mengasihi ortu, isteri dan anak-cucu kita. Itulah katharsis terpenting yang dapat mencuci relatif bersih multi jiwa dalam kepribadian kita menjadi one nation diri pribadi.

Jangan berpegangan pada fatalisme James Gang dalam Getting Old : "walking off to school too many days/running fast to get back home/wish i'd seen me through my mother's eyes/how she cried, now i stand alone/a sitting here getting old/watching my life unfold ... /i'm just a sitting, just a sitting here getting old." Teringat Ibunda tempo doeloe yang sering berlinang air mata. Kini aku berdiri duduk terpaku disini semakin tua dan semuanya terungkap.

Mari kita berpegangan pada Nancy Wilson dalam "Everything Must Change" lagu gubahan Bernard Ighner. Dalam cengkok Nancy yang sangat jazzy, perjalanan yang kita tempuh selama ini dalam waktu dan zaman kita atau sejak masa kanak-kanak till now sebaiknya ada dalam permenungan berikut :  "everything must change/nothing stays the same/everyone will change/no one stays the same/the young become the old/and mysteries do unfold/for that's the way of time/no one and nothing goes unchanged/there are not many things in life one can be sure of/except rain comes from the clouds/sun lights up the sky/hummingbirds do fly/winter turns to spring/a wounded heart will heal/oh but never much too soon/no one, and nothing goes unchanged/everything must change". Semuanya berubah. Tak ada yang abadi atau sama seperti dulu lagi. Yang muda menjadi tua. Percayalah, misteri dalam hidup ini takkan pernah tersingkap. Tapi yakinilah yang tak pernah berubah hanyalah hujan yang tercurah dari angkasa, mentari yang terbit setiap pagi, burung-burung kolibri yang terbang di udara.

Wow Nancy! Indah betul senandung jazzymu itu : "cintakasih sang pencipta kepada semesta raya ini." Sungguh tak ada yang berubah disitu.

Pigimane brow. Mugi-mugi teu aya nu obah nya? We love each other. Itulah arti dan makna reuni yang seharusnya bagi kita.

Sampai ketemuan dalam reuni berikut. Yakinlah saya pasti datang. Salam Imubakus dan Salam Bruderan!

Joyogrand, Malang, Fri', May 27, 2022.

Dicky, Layke dkk berpose sejenak dalam Reuni SMP Bruder 21/5 2022 di Sukabumi. Foto : Layke dalam WA grup IMUBAKUS.
Dicky, Layke dkk berpose sejenak dalam Reuni SMP Bruder 21/5 2022 di Sukabumi. Foto : Layke dalam WA grup IMUBAKUS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun