Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Freddy Mercury Queen Dengan Klimaks Gelegar Thunderbolt Dalam Dead On Time

6 April 2022   18:01 Diperbarui: 7 April 2022   15:16 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dead On Time Dalam Album Jazz Queen. Foto : Oniric, YouTube.

Freddy Mercury Queen Dengan Klimaks Gelegar Thunderbolt Dalam Dead On Time

Musik pada dasarnya melampaui dimensi ruang dan waktu. Cerita tentang musik boleh dibilang sudah ada sepanjang manusia eksis di dunia ini. Mulai dari hanya ketukan-ketukan batu pada zaman purba, tarian perang dengan berbagai tetabuhan pada zaman warlord pertama, sehingga masuk ke abad pertengahan ketika nada diatonik ditemukan dunia barat dan semakin indah didengar ketika kebudayaan Andalusia berhasil memperkenalkan gitar ke Spanyol, kemudian lahir piano, harpa, harmonica, cello, flute. violin, saxophone dll.

Di abad 21 sekarang, kita jadi lebih mengenal perkembangan musik dengan pembabakan zaman baroque, zaman romantique dan zaman modern. Tapi bukan berarti musik dari dunia lain langsung mati. Oh no. gamelan terus berjalan di kalangan Jawa; gondang, hasapi, taganing atau perkusi kayu dan bamboo flute di kalangan Batak; Sasando di kalangan Rote NTT; Ukulele di kalangan Maluku; Yangkim di kalangan China; Sitar di kalangan India dst.

Yang membedakan, musik modern adalah musik diatonik atau 7 nada, sedangkan perkembangan sebelumnya adalah musik pentatonik atau 5 nada. Di antara keduanya bervariasi tak terhitung aneka nada di dunia ini. Tak heran karena anak manusia itu ribuan ragamnya.

Coba perhatikan ketika Winnetou melantunkan doanya dalam seri Karl May. Doa Winnetou mistis betul dan indah melodious. Juga ketika orang Batak mangandungi atau berpuisi dalam isak tangis ketika ada kerabatnya yang berpulang ke alam baka. Andung-andung adalah semacam musik religius di kalangan Batak pra Nommensen.

Itulah selayang pandang mengapa musik tak pernah jauh dari kehidupan kita. Zaman modern kita awali saja dari seorang Elvis Presley  pada dekade 1950-an. Lihat gaya panggung Elvis dalam Be Bop A Lula. Elvis boleh dibilang adalah Rocker kedua dunia setelah Ludwig Von Beethoven di era romantique. 

Pada dekade 1960-an muncul Beatles, Rolling Stones, Beach Boys, Hollies dll. Dekade 1970-an, muncul Kiss dari US; DeepPuple, Led Zeppelin dan Queen yang fenomenal, ketiganya rock band dari Inggris. 

Dekade 1980-an, merupakan dekadenya King Pop Michael Jackson yang super ngehits dengan Thriller, disusul Bon Jovi, Aerosmiih, Gun N' Roses dll. 

Dekade 1990-an, lihat Madonna, Spice Girls, Backstreet Boys dll. Dekade 2000-an, lihat Lady Gaga, Fall Out Boy, Simple Plan dll.

Setiap dekade punya ciri tersendiri dalam perkembangan musik popular, meski nanti penyebutannya bisa saja rock, pop kreatif, metallica, R & B. Ukurannya adalah jenis musik itu sangat popular pada dekade dimaksud.

Queen. Foto : aqueenofmagic.com
Queen. Foto : aqueenofmagic.com

Setelah utak-atik koleksi lama, tatapan saya terpaku pada satu  nomor yang tidak banyak disentuh orang yi Dead On Time karya Brian May, lead guitar Queen Rock Band yang sangat fenomenal pada akhir dekade 1970-an hingga dekade 1980-an.

Dead On Time ada dalam Album Jazz yang direleased pada 10 Nopember 1978. Agar tak gagal paham, ini sekadar nama album dan tak ada kaitannya dengan Jazz. Lagu-lagu yang ada pada album ini antara lain Bicycle Race, Fat Bottomed Girl, Don't Stop Me Now, Mustapha dan Jealousy.

Jazz adalah album ketujuh Queen. Roy Thomas Baker adalah produser album ini dan ia juga yang menjadi co-produce album A Night at the Opera pada 1975. Album ini adalah album terakhirnya sebagai co-produce Queen.

Dalam album Jazz, Queen memuat aneka gaya bermusik dalam nuansa Rock. Dalam Mustapha ada alunan padang pasir yang dimix rock, sungguh memukau dan menghanyutkan kita ke alam padang pasir di middle east sana. Hanya dalam Jealousy saja ada kita dengar sedikit nuansa Jazz, katakanlah Jazzy. Meski cukup banyak dikritik, album Jazz menduduki tangga ke-2 dalam UK Album Chart dan tangga ke-6 dalam US Billboard 200. Sampai di penghujung era Queen, album Jazz terjual sebanyak 5 juta copy.

Dead on Time pilihan saya dalam postingan musik kali ini adalah karya cipta Brian May. Permainan gitar dalam lagu ini berlangsung cepat dan sangat agresif sesuai apa maunya May, juga kita akan menikmati permainan Drum Taylor yang juga cepat dan menghentak. Tapi pada bar-bar berikut ada penghalusan distorsi rock dari melodi May dan drum Taylor yang ditingkahi suara Freddy yang juga serupa. Bar berikut distorsi rock lagi dengan teknik instrumental yang ciamik bener.

Dead on Time dibawakan lead vocal Freddie Mercury yang berkemampuan ngerock hingga C#5. Freddie benar-benar tampil dengan tempo tinggi dengan nada rock yang melengking tinggi, tapi tetap dengan suara bening memukau.

Freddy Mercury rocker Inggeris yang Zoroastrian ini selalu diperhitungkan oleh fans Queen pada setiap live number, stage act-nya benar-benar rocker sejati, tetapi Dead on Time justeru tak pernah dimainkan dalam konser. Dead on Time sekurangnya pernah disisipkan dalam permainan gitar solo selama Jazz Tour.

Lagu ini berakhir dengan klimaks suara Thunderstorm atau Geledek dan lengkingan rock Freddie Mercury : "You're Dead". Suara geledek ini asli direkam oleh May pada alat perekam portable selama musim badai dan suara geledek sahut-menyahut ketika itu di Inggeris.

Dead On Time berkisah tentang betapa bergegasnya manusia zaman now, sampai ia lupa siapa dirinya, bagaimana menikmati dan mensyukuri hidup ini. Ia hanya tahu waktu adalah segalagalanya tak ubah Tuhan baginya. "Leave on time leave on time, got to keep yourself alive gotta leave on time, gotta leave on time leave on time, Dead on time; You're Dead!

Obrigado Freddy, dengan iringan Thunderstorm yang menggelegar dari langit Inggeris klimaks dalam lengkingan rockmu benar sekali bahwa ujungnya kita mati karena waktu juga, tapi jangan sampai mati karena dikejar-kejar waktu. You're Dead! Iya nggak. He He ..

Joyogrand, Malang, Wed', Apr' 06, 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun