Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hati-hati Membaca Postingan dan Narasi Seputar Krisis Ukraina

17 Maret 2022   16:53 Diperbarui: 19 Maret 2022   07:16 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak missile Russia. Foto : cnbc.com

Ia merespon : "Fuck you Lavrov". Pasukan Ukraina di Pulau Ular yang menggertak Russia di kapal perang dengan respon serupa : Fuck you Russia." Mereka dikatakan selamat, tapi ada laporan bahwa mereka telah terbunuh.

Lambang nasional Ukraina, bunga matahari, telah menjadi simbol harapan dan perlawanan, dimana seorang perempuan Ukraina setelah bertanya kepada tentara Russia "apa yang kamu lakukan di sini?", lalu menawari mereka benih bunga matahari yang dimasukkan ke dalam saku mereka. Setidaknya biji bunga matahari itu akan tumbuh ketika tentara Russia semua berbaring di Ukraina.

Tetapi dalam mengagumi keberanian Ukraina, Barat dan Nato telah menghadapi risiko signifikan dengan meremehkan mereka yang terkepung, memuliakan mereka yang menjadi sasaran kampanye teror dan membebaskan dirinya sendiri dari tanggungjawab untuk memberikan lebih banyak dukungan, kecuali penyelundupan senjata di perbatasan timurnya yang belum lama ini dihancurkan Russia. 

Apakah dengan segala sanksi ekonominya terhadap Russia dan cara mereka mempertahankan regime boneka mereka di Kyiv, Zelenskyy Cs akan dapat bertahan hidup dengan keberanian belaka?

Melihat orang-orang Ukraina bertempur dengan semangat berani mati yang dipompa terus oleh regime, tetapi toh sendirian. Nato dan Barat tentu tidak akan merasa nyaman dengan fakta bahwa orang-orang Ukraina dalam bahaya serius meski berjuang heroik untuk hidup mereka. 

Barat terlalu fokus dan berlama-lama tentang sanksi seperti bank Russia mana yang harus ditutup dari SWIFT, atau mendewakan Zelensky tanpa mendengarkan klaimnya bahwa dukungan barat datang terlambat.

Tidak ada yang menginginkan eskalasi, tidak ada yang menginginkan perang dunia, apalagi dengan ancaman nuklir. Tetapi komunitas dunia, termasuk Indonesia, harus waspada terhadap narasi yang menyenangkan dari minggu-minggu pertama perang seperti halnya propaganda barat yang gigih dengan klaimnya bahwa Russia aggressor dan bertanggungjawab, seraya terus menjanjikan angin surga buat regime boneka dan terus menyelundupkan senjata untuk memperpanjang konflik dengan Russia, tapi justeru tak punya gigi untuk mengikuti No Fly Zone yang diteriakkan Zelenskyy.

Russia hanya satu kata bahwa Ukraina adalah urusan Russia. Mereka hanya melakukan operasi khusus untuk membersihkan pemerintah Ukraina dari kelompok Neo Nazi, yi ideologi ekstrim yang telah melakukan genosida terhadap warga Russia di Donbass, dan pesan terpentingnya bahwa Ukraina adalah bagian tak terpisahkan dari Russia sejak "zaman dahulu".

Kita harus waspada terhadap berbagai postingan tanpa konteks, video game dirangkai menjadi footage, dan video lama digunakan. Seperti "Ghost of Kyiv", seorang pilot pesawat tempur yang diklaim pemerintah Ukraina telah menembak jatuh 10 jet tempur Russia. 

Dia mungkin ada, tetapi banyak video yang mengklaim bahwa video itu adalah palsu. Lihat juga klaim yang menggambarkan Ukraina dari foto yang diambil di pertunjukan udara Inggeris tiga dekade lalu, satu dari Irak pada 2003 dan video 2010 dari Afghanistan. 

Foto-foto orang Ukraina yang berdoa di salju yang adalah foto-foto yang telah berusia beberapa tahun, dan foto seorang gadis terluka yang diduga orang Ukraina yang kejadiannya tahun lalu di Gaza, juga ada video game yang telah diedit seakan helikopter Mi-27 Russia, bahkan fighternya jatuh dihujani missile pasukan Ukraina, padahal pertemuan frontal kedua pasukan tak kunjung kelihatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun