Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gagalnya Upaya Perdamaian Russia-Ukraina Baru Saja Hanya Berarti Ukraina akan Segera Didemiliterisasi Sepenuhnya

1 Maret 2022   20:29 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:32 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tank Russia : Foto : Stringer/Tass.

Gagalnya Upaya perdamaian Russia-Ukraina Baru Saja Hanya Berarti Ukraina Akan Segera Didemiliterisasi Sepenuhnya

Banyak negara, termasuk China, telah menuntut pembicaraan damai antara Russia dan Ukraina dan Presiden China Xi Jinping telah berinisiatif untuk mempromosikan masalah tsb. Hal itu disambut baik dalam situasi perang. Russia setuju untuk bernegosiasi, mengajukan persyaratannya sendiri dan mengirim delegasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah memerintahkan gencatan senjata sementara di garis depan untuk memfasilitasi negosiasi. Di pihak Ukraina, setelah ragu-ragu berulang kali, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setuju, menolak, setuju dan menolak lagi, dan akhirnya memutuskan untuk menolak pembicaraan damai karena dia tidak dapat menerima persyaratan Russia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Russia telah mengintensifkan penembakan di Ukraina, menyebutnya sebagai upaya untuk memaksa pemerintahnya membuat konsesi selama pembicaraan yang diadakan Senin 28 Pebruari ybl.

Dalam pidato video Senin malam, Zelenskyy mengatakan bahwa pembicaraan berlangsung di tengah dentuman bom dan penembakan di wilayah kami, di kota-kota kami. Sinkronisasi penembakan dengan proses negosiasi sudah jelas. Saya yakin Russia mencoba menekan Ukraina dengan cara seperti itu.

Tentang pembicaraan damai itu sendiri, Zelenskyy tidak memberikan rinciannya. Dia hanya mengatakan Ukraina tidak siap untuk membuat konsesi ketika satu pihak malah gencar memukul dengan artileri roket.

Finishing Invasi Ukraina

Gagalnya perundingan damai itu hanya berarti Ukraina akan segera didemiliterisasi atau untuk gampangnya dilucuti, yang berarti harus menyerahkan kemerdekaannya kepada Russia.

Putin kemudian memerintahkan tentara Russia untuk mempercepat serangan ke Ukraina. Konvoi besar tentara Russia pun semakin mendekati Kiev. Pepatah Militer Romawi pun terjadi sudah yi "Si Vis Pacem Para Bellum" : If You Want Peace Prepare for War!

Mengawali semuanya itu, pada hari Selasa 1 Maret 2022 The Guardian memberitakan lebih dari 70 tentara Ukraina tewas di sebuah pangkalan militer di Okhtyrka. Dmytro Zhyvytskyy, kepala wilayah tsb, memposting foto-foto dari sebuah reruntuhan bangunan empat lantai di Okhtyrka yang terletak di oblast Sumy antara Kharkiv dan Kiev. Tim penyelamat tampak menjelajahi puing-puing untuk mencari korban yang selamat.

Rudal Russia tampaknya menghantam sebuah bangunan yang digunakan sebagai pangkalan oleh militer Ukraina. Disitu juga terdapat depot bahan bakar. Seorang pejabat setempat mengklaim bahan peledak yang digunakan Russia mengandung bahan bakar, meskipun klaim itu belum dapat dikonfirmasi secara independen. Video serangan menunjukkan asap hitam tebal di atas kota.

Untuk membuktikan perintah Putin yang sekarang ini ingin segera melucuti Ukraina, mengutip Sputnik International gambar satelit yang diambil pada hari Senin menunjukkan konvoi militer Russia terlihat sekitar 40 mil (64 km) di sebelah barat laut Kiev. Perusahaan AS Maxar melaporkan konvoi itu panjangnya kl 30 Km. Maxar, yang menyodorkan serangkaian citra satelit tentang pembangunan militer Russia di perbatasan Ukraina, juga mengatakan pengerahan pasukan darat tambahan dan unit helikopter serang darat terlihat di Belarus selatan, kl 30 Km sebelah utara perbatasan Ukraina.

Missile Russia menghantam pangkalan militer Ukraina di Okhtyrka. Foto : Reuter Via Layanan Pers AD Ukraina. 
Missile Russia menghantam pangkalan militer Ukraina di Okhtyrka. Foto : Reuter Via Layanan Pers AD Ukraina. 

Provokasi Bodoh Nato

Sejauh ini Tentara Russia telah menghancurkan 1.146 Fasilitas Militer Ukraina -- demikian Jubir Kemhan Russia Mayjen Igor Konashenkov.

Sejak awal operasi khusus, militer Russia telah menyerang 1.146 objek infrastruktur militer Ukraina, di antaranya 31 pos komando dan pusat komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, 81 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan Osa, serta 75 stasiun radar, juga dalam operasi taktis Angkatan Udara Russia telah menghancurkan 6 kolom kendaraan lapis baja angkatan bersenjata Ukraina. Selain itu, 311 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 42 pesawat dan helikopter (termasuk di darat), 51 peluncur roket ganda, 147 artileri lapangan dan mortir, 263 unit kendaraan militer khusus Ukraina berhasil dihancurkan, kata Konashenkov.

Perang di medsos memang semakin gencar, bahkan melihat medsos Indonesia sendiri  terasa lucu. Mereka main sambar saja video-video liar yang banyak diposting di media barat seperti France 24, DW, CNN, Wapo, USA Today, The Guardian, Mirror, Le Monde, NBC dst. Haqul yakin tak ada wartawan barat yang berani meliput langsung di Ukraina. Kalaupun ada postingan aneka video, itu adalah dari pemerintah Ukraina dan warga lokal tanpa konfirmasi. Hebatnya lagi Hananya Naftali YouTuber Israel begitu gegabah memposting aneka video seakan perlawanan Ukraina tak ubahnya Rambo yang tengah mengamuk. Beberapa kenderaan militer ringan Russia yang rusak terbakar diperagakan, tanpa terlihat dimana jejak prajuritnya. Dunia pun sempat bingung sampai beberapa jenderal Nato pensiunan diundang sejumlah media untuk bernarasi ada apa dengan tentara Russia. Terjadi lagi kebodohan para pemimpin Nato disini, sebagaimana diungkap mantan presiden AS Donald Trump kepada Foxnews. Padahal ibarat musik klasik dalam orkestrasi besar, saat kegaduhan seakan Ukraina adalah Rambo yang adalah provokasi pihak underdog dalam hal ini pemerintah Ukraina dan Nato, Russia sedang mengatur irama, hingga ke nada pianissimo yang lembut dengan hanya seorang vilolis saja yang bermelankolis dalam sebuah kerinduan atas nama cinta, dan kini musik dalam orkestrasi besar itu menggelegar dalam nada allegro. Bagaimana tidak Ukraina di mata Russia telah membuktikan dirinya sebagai agen rekrutan baru Nato yang berkoar-koar soal HAM dan segala macam dengan gaya komedian yang tak lagi lucu.

Coba, Presiden Ukraina Zelenskyy telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE dalam sebuah langkah simbolis. Brussels telah mengisyaratkan adanya perbedaan pendapat di dalam Nato untuk permintaan ini; FIFA  melarang Russia tampil di Piala Dunia Qatar. Sebuah pernyataan bersama dari badan sepak bola dunia dan UEFA Eropa mengatakan tim nasional dan klub Russia dilarang bermain sampai menunggu pemberitahuan lebih lanjut; Rubel Rusia jatuh 30% terhadap dolar AS sebelum pulih sedikit. Itu terjadi setelah negara-negara Barat bergerak untuk memblokir beberapa bank Russia dari sistem pembayaran internasional SWIFT dan untuk membatasi penggunaan Russia atas cadangan mata uang asingnya yang besar. Ketiga hal ini hanya menambah runyam keadaan dimana Putin telah memastikan itu jauh sebelumnya sehingga meluncurlah nuclear alert yang diperintahkannya kepada para panglima Russianya.

Putin telah membaca semua hiruk pikuk agresif yang menyerang kebijakan geopolitisnya di Ukraina, sebagaimana telah saya uraikan sebelumnya sebagai content analysis dari pidato Putin 24 Pebruari ybl.

Pertempuran sengit malam ini di Kiev menerangi langit malam Eropa dan Ukraina. Tentara Russia, dengan keunggulan mutlaknya, semakin mendekati pusat kota Kiev. Pada saat yang sama, negara-negara Barat juga telah meninggalkan berbagai pertimbangan sebelumnya dan mencapai konsensus, yang berarti bahwa mereka bersedia membayar biaya yang signifikan untuk itu. Mereka telah begitu gegabah memotong sistem SWIFT Rusia, dan mulai mengalirkan bantuan militer skala besar kepada Ukraina. Untuk pertama kalinya, angkatan bersenjata darurat Nato melakukan mobilisasi penuh, dan 40.000 tentara mulai dikerahkan ke perbatasan Ukraina. Tentara Inggeris juga telah dikerahkan ke perbatasan Ukraina untuk pertama kalinya setelah PD II,

Dunia barat di bawah AS seakan jadi Hawkish dadakan sekarang ini dengan segala kepongahan sebagai blok yang merasa memenangkan Perang Dingin begitu Uni Soviet berantakan kl 30 tahun lalu dengan menafikan semua perjanjian dengan Uni Soviet yang reinkarnasinya sesungguhnya sekarang ini adalah Federasi Russia di bawah Vladimir Putin.

Tampaknya suara teriakan perang kini bergema di seluruh dunia. Hanya satu yang tersisa yi suara China.

Faktor China dan Tatanan Dunia Yang Baru

Saya pikir, China sudah berada di jalur yang benar, ketika ia menjembatani perundingan damai yang gagal baru saja. Bagaimanapun itu, China haruslah tetap konsisten mendorong perdamaian di Ukraina, dan harus terus melakukannya sekalipun Russia telah bergerak mendekati Kiev dengan skala penuh. Perang memang dapat menyebabkan irasionalitas dalam banyak kasus, tetapi perdamaian juga merupakan kekuatan keras yang sering dilupakan, dan selalu menjadi pemenang terakhir.

Jadi China harus terus bersikeras untuk mencapai perdamaian di Ukraina. Perlu diyakini bahwa, sekarang dan di masa yad, kekuatan yang mendorong perdamaian pasti akan menyatu menjadi potensi besar di dunia, dan China dapat sepenuhnya menjadi pemimpinnya disini. Salah satu pimpinan dunia dalam tatanan global yang baru pasca demiliterisasi Ukraina.

Lagian, tak ada perang yang abadi di dunia ini. Putin pada akhirnya menginginkan perdamaian, begitu juga Ukraina. Geopolitik selalu menekankan pada prediksi, penilaian dan pilihan.

Untuk melihat arah masa depan, dan mengatur diri sendiri sebagai pihak pemenang akhir dari perang. Itulah yang akan menjadi keputusan bijak yang sebenarnya.

Itu pulalah saatnya Presiden China Xi Jinping bertindak. Apa yang perlu dilakukan di masa depan adalah bersikeras pada pendekatan damai seperti itu, dan berusaha untuk menjadi pemimpin dari semua kekuatan damai.

Di dunia yang sudah serba mengeras saat ini, hanya dengan bersikeras pada perdamaianlah, China dapat menunjukkan kekuatannya, karena tidak ada yang lebih kuat dari kekuatan yang mendorong perdamaian sebagai kekuatan yang mustajab sekarang ini. Dengan semua orang fokus untuk memenangkan perang, lebih penting bagi China untuk memberi tahu dunia alternatif yang layak.

Kalaupun Zelenskyy and his gang terbekuk, China harus menuntun Russia sebaik-baiknya kemana semuanya akan dibawa dalam geopolitik baru di mandala Eropa. Jangan sampai ada yang brutal yang malah menghabisi Zelenskyy yang berarti ada kesempatan bagi Nato untuk memartirkannya nanti. Namanya ja Nato.

Bagi Indonesia, ending masalah Ukraina, yang terpenting langkah berikutnya adalah bagaimana agar tidak ada lagi Mafia Berkeley made in USA di regime siapapun nanti. He He ....

Joyogrand, Tue, March 01, 2022

Tank Russia : Foto : Stringer/Tass.
Tank Russia : Foto : Stringer/Tass.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun