Russia telah menyaksikan kebohongan yang dibuat di level adidaya seperti AS dan disuarakan dari mimbar tinggi PBB. Akibatnya terjadilan bencana luarbiasa dalam kehidupan manusia, kerusakan, kehancuran dan kebangkitan terorisme secara massif.
Secara keseluruhan, di banyak wilayah di dunia di mana AS seakan menegakkan hukum dan ketertiban, justeru menciptakan luka berdarah yang tidak dapat disembuhkan serta merebaknya terorisme dan ekstremisme internasional.
AS dan sekutu baratnya pernah berjanji untuk tidak memperluas NATO ke arah timur barang seinci pun. Terbukti barat hanya mempermainkan Russia. Tentu, orang sering mendengar bahwa politik adalah bisnis yang kotor. Bisa jadi dan itu juga dilakukan terhadap Russia tanpa mau melihat sosoknya yang dulu.Â
Perilaku menipu dan berbohong ini tidak hanya bertentangan dengan prinsip-prinsip hubungan internasional tetapi juga dan terutama dengan norma-norma moralitas dan etika yang diterima secara umum. Russia mempertanyakan keadilan dan kebenarannya disini?
Padahal cukup banyak politisi AS, termasuk ilmuwan politik, dan jurnalis yang menulis dan mengatakan bahwa "kerajaan kebohongan" sesungguhnya telah dibuat di AS dalam beberapa tahun terakhir. Sulit untuk tidak setuju dengan ini. Meski demikian AS tetaplah sebagai negara besar dan kekuatan pembentuk sistem.Â
Semua satelitnya tidak hanya dengan rendah hati dan patuh mengatakan ya dan membeo dengan dalih sekecil apa pun, tetapi juga meniru perilakunya dan dengan antusias menerima aturan yang ditawarkannya. Oleh karena itu, blok Barat yang dibentuk oleh AS menurut gambar dan rupanya sendiri, secara keseluruhan adalah blok pembohong bagi Russia.
Adapun Russia, setelah disintegrasi Uni Soviet, mencoba keterbukaan Russia yang baru dan modern yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pendeknya Russia siap untuk bekerja secara jujur dengan AS dan mitra Barat lainnya, bahkan melakukan perlucutan senjata secara sepihak.Â
AS dan sekutu baratnya malah mencoba untuk melakukan pemerasan terhadap Russia, bahkan apabila perlu menghabisinya. Inilah yang terjadi pada 1990-an dan awal 2000-an, ketika dunia barat mendukung separatisme dan geng-geng tentara bayaran di Russia selatan. Ini banyak memakan korban dan kerugian material bagi Russia meski pada akhirnya Russia berhasil melenyapkan terorisme internasional di Kaukasus! Russia takkan pernah melupakan itu.
Pada Desember 2021, Russia telah melakukan upaya lain untuk mencapai kesepakatan dengan AS dan sekutunya tentang prinsip-prinsip keamanan Eropa dan non-ekspansi NATO. Usaha itu sia-sia.Â
AS tidak mengubah posisinya. Ia tidak percaya atau merasa perlu setuju dengan Russia tentang masalah yang sangat penting itu. AS mengejar tujuannya sendiri, seraya mengabaikan kepentingan Russia.
Tentu saja, situasi ini menimbulkan pertanyaan : apa lagi yang diharapkan Russia dari dunia barat? Pada tahun 1940 dan awal 1941 Uni Soviet berusaha keras untuk mencegah perang atau setidaknya menunda pecahnya perang dengan Nazi Jerman. Uni Soviet berusaha untuk tidak memprovokasi bahkan abai untuk mempertahankan dirinya sendiri. Ketika akhirnya bertindak, sudah terlambat.