Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Berhenti Berputar Saat Tahu Tempe dan Minyak Goreng Langka

23 Februari 2022   19:46 Diperbarui: 24 Februari 2022   07:01 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian Minyak Goreng. Foto doc mediaindonesia.com

Indonesia Berhenti Berputar Saat Tahu Tempe dan Minyak Goreng Langka

Dasar Manusia Tahu-Tempe lu! Itu sebuah makian yang sudah menjadi slank dalam bahasa tutur kita. Makian itu bukan berarti Tahu Tempe direndahkan. Tidak. Justeru Tahu Tempe ditinggikan sampai-sampai jadi bahasa tutur yang akrab seperti itu.

Sudah beberapa hari ini Tahu Tempe Langka di pasaran, menyusul Minyak Goreng yang lebih dulu Langka di pasaran.

Teringat lagu lama di ph atau piringan hitam tempo doeloe. Kalau ntah karena apa ph tergores, lagu pun menjadi feed back. Seperti lagu Rachmat Kartolo Patah Hatiku Jadinya, Merana Berputus Asa. Balik lagi ke patah hatiku jadinya merana berputus asa. Kalau ada masalah feedback seperti itu, abang saya biasa menggunakan pemberat di jarum putar ph, meskipun salah tapi tak lagi terjadi feedback.

Begitulah dengan Tahu Tempe Langka ini. Sejak 2008 sudah ada masalah ini. Dan boleh jadi sudah menjadi penyakit 2 tahunan. Feedback lagi feedback lagi. Padahal tahu sendirilah kebutuhan tahu tempe tahun ke tahun meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Coba berdasarkan catatan Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) produksi tahu dan tempe di Indonesia tiap bulan mencapai 250.000 ton. 70% pasar terbesar ada di pulau Jawa. Untuk kebutuhan di Jakarta sebanyak 20.000 ton per bulan. Sisanya 30% terbagi rata dari Sabang sampai Merauke.

Pengrajin Tahu Tempe. Foto doc: voi.id.co.id
Pengrajin Tahu Tempe. Foto doc: voi.id.co.id

Tak heran Bahasa tutur Dasar Tahu Tempe Lu adalah sebuah slank luarbiasa bahwa Tahu Tempe telah menjadi makanan pokok orang Indonesia. Tanah Batak sebagai contoh yang dari sononya tak pernah mengenal gula aren, meski banyak pohon Aren (Arenga Pinnata) disana, apalagilah tahu tempe yang bahan bakunya kedelai. Padahal asal ditanam begitu saja katakanlah di desa Hutabarat Tarutung, subur-subur saja, termasuk di Sipoholon Tarutung atau Garoga. 

Orang Jawa yang merupakan perintisnya ada dimana-mana dan di tanah Batak merekalah yang mengajari cara membuat Tahu Tempe selama ini bahkan mengajari membuat gula aren. Tak heran kita bisa saja menemui seorang Simanjuntak atau seorang Tobing selaku produsen Tahu Tempe dalam kesehariannya di Tarutung. Demikian juga di ujung Merauke sana, tahu dan tempe telah diproduksi warga lokal setelah diajari transmigran eks Jawa.

Maka menyikapi berita 3 hari terakhir ini sangatlah mengesalkan bahwa Tahu Tempe Langka dipasaran. Argumen dari konsumen, produsen dan pemerintah pun beragam. Salah satunya yang terdengar konyol tapi memang fakta yi China memborong kedelai dunia baik dari Amerika Latin maupun AS. Mengapa? Mereka perlu memulihkan jumlah populasi Babi di China sertelah pandemi perbabian beberapa waktu lalu. Mereka meracik makanan babi dari kacang kedelai. 

China memang terkenal sebagai konsumen daging babi no. 1 di dunia. Maka jadilah meski harga kedelai naik di AS karena tingginya tingkat inflasi yang mencapai 7% sekarang ini, China tetap ngotot memborongnya. Maka remah-remahnyalah buat Indonesia sekarang yang kadung sudah bergantung kepada kedelai impor hingga kl 90%. Tak heran dari harga aman Rp 9500 per Kg sejak 3 bulan lalu harga mulai merayap hingga Rp 12.000 Kg. Pada tingkat harga Rp 11.000 saja Pengrajin Tahu Tempe sudah berada di lampu merah. Mau jual berapa kepada konsumen, apa harus dinaikkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun