Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Situs Watu Gong

5 Januari 2022   14:14 Diperbarui: 6 Januari 2022   20:53 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Watu Gong MT Haryono, Lowokwaru, Malang. Foto : aremania.net

Batu-batu yang ditempa seperti Watu Gong dan bejana tempat air itu terbuat dari batu Lava medium yang tak membesi seperti batu Andesit yang banyak ditemukan di Parungpanjang Bogor misalnya. Batu medium seperti itu tak sulit ditempa. Berbeda halnya dengan batu andesit yang keras tak ubahnya besi, sehingga sulit ditempa sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Temuan di kedua situs itu dikirakan akhli dari peradaban Jatim era Megalitikum atau zaman batu besar, mirip dengan megalith di Nias dan di Inggeris yi Stonehenge yang konon kalau lagi gerhana bulan posisi Stonehenge pas berada di tengah gerhana itu.

Sementara ini kita hanya tahu batu-batu besar zaman Megalith yang berbentuk Bejana itu diduga tempat untuk menampung air, sedangkan lesung batu dipastikan digunakan masyarakat Malang kuno untuk menumbuk padi. Temuan ini dikuatkan catatan adanya pembangunan rumah besar untuk Brahmana yang tertulis di prasasti Dinoyo tahun 760 Masehi pada bait ke 7. Nah, rumah-rumah kaum Brahmana inilah yang harus dilacak dalam penggalian-penggalian arkeologis berikut, agar setidaknya Prasasti Dinoyo bisa dibuktikan kesahihannya. Ini tentu PR buat Dwi Cahjono dkk dari UNM.

Watu Gong, Bejana tempat air, Lowokwaru, Malang. Foto : Parlin Pakpahan
Watu Gong, Bejana tempat air, Lowokwaru, Malang. Foto : Parlin Pakpahan

Karena bentuknya yang menyerupai alat musik Jawa, banyak sekali isu misteri yang dikaitkan dengan situs Watu Gong, utamanya di Tlogomas. Menurut kepercayaan warga sekitar, Watu Gong dianggap keramat karena batu-batu kuno yang mirip gamelan itu dianggap alat musiknya makhluk halus. Makhluk ini diyakini sebagai penjaga kampung Watu Gong. Konon beberapa warga sering mendengar suara gamelan (gong) pada malam hari yang berasal dari situs Watu Gong tersebut.

Namun, ketika saya mencoba membuktikannya tadi malam, memang sepertinya lamat-lamat ada suara gamelan di sekitar situs, tapi setelah sidak-sidik pengen tau, ee ternyata bunyi gamelan itu dari rumah salah seorang warga di dekat jembatan anak Sungai Brantas. Padahal saya sudah kepincut bener pengen banget kenalan atau salaman sama makhluk halus penjaga situs tersebut. Oalahh!

Joyogrand, Malang, Wed', Jan' 05, 2022

Tampilan situs Watu Gong Tlogomas, Lowokwaru, Malang, setelah diamankan dengan bangunan pendopo. Foto : Parlin Pakpahan. 
Tampilan situs Watu Gong Tlogomas, Lowokwaru, Malang, setelah diamankan dengan bangunan pendopo. Foto : Parlin Pakpahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun