Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Catatan di Penghujung 2021

22 Desember 2021   16:49 Diperbarui: 22 Desember 2021   16:52 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lepas dari teater kebencian dengan asas manfaat itu. Baru tadi ada tetangga yang nyeletuk sepertinya pandemi sudah berakhir Om. Virus yang dimunculkan sekarang ini terlalu kentara dibuat-buat begitu. Kesan saya jalanan kembali ramai seperti biasa, karena saya pikir bertahan hidup itu yang utama. Apa itu pandemi, orang sudah tak mau tau lagi. Maklum terlalu panjang petualangan virus ini yang membuat dunia semakin terbodoh tak punya alternatif lain kecuali PPKM dari pihak penguasa. PPKM kelamaan atau diulang-ulang. Itu sama aja bo'ong kata anak muda itu. So yang absurd justeru pandemi itu sendiri.

Kita sadar pada Maret tahun 2022 Pandemi Covid-19 genap berumur 2 tahun. Dan jelang Natal dan tutup tahun 2021 menuju 2022, maka munculnya varian baru yang dinamai Omicron ini tak terlalu mengagetkan kitorang lagi. Omicron memang telah menjadi pemberitaan dunia setelah menyerang Afrika, AS dan Eropa. Pemerintah pun siap-siap mengantisipasinya dan apabila terbukti nanti korban harian Omicron mencapai angka seperti Juli lalu. Apalagi kalau bukan PPKM yang sudah seperti fantasi itu yang menjadi senjata andalan pemerintah. Urusan belakangan!

Kita juga sama-sama tau angka korban kematian di seluruh dunia telah menembus lebih dari 5 juta jiwa dalam periode kurang dari 2 tahun. Korban terbanyak AS mencapai 769 ribu jiwa, Brazil 608 ribu jiwa, India 459 ribu jiwa, Meksiko 288 ribu jiwa, peringkat kelima Russia dengan korban 241 ribu jiwa. Di Indonesia kasus positif Covid-19 sejauh ini telah mencapai 678.125 orang. Angka kematian terbukukan 20.257 jiwa. Penularan Covid sejauh ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 propinsi. Kita adalah peringkat tertinggi kedua di Asia setelah India.

Realitas demi realitas pun pun sudah kita lalui bersama dalam perjalanan waktu di negeri ini. Mulai dari Bonaran Situmeang mantan Bupati Tapteng yang akhirnya meninggal di lapas Pandan Tapteng belum lama ini. Baliho-baliho yang bertaburan di sepanjang jalan bahkan sampai ke gunung Semeru seperti Puan Maharani yang dibalihokan sebagai sang puteri yang diunggulkan sebagai Capres 2024, begitu juga Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan dll. Sementara presiden Jkw  di Kalimantan baru saja mengutip langkah sakti McArthur yi Lompatan Katak ketika meresmikan Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan utara. Paling tidak dalam 10 tahun ini, kata Jkw, Indonesia tidak lagi ekspor barang mentah, tapi barang jadi. Inilah lompatan katak itu. Hebat, meski tol laut dan revolusi mental sudah tutup buku duluan.

Saya pun kembali menatap laptop. Di malam hari lamat-lamat terdengar bisikan kosmos dan bertanya-tanya tentang realitas spiritual yang tersembunyi di relung terdalam saya. Imajinasi saya pun berjalan liar dengan berbagai kemungkinan. Maklum saya masih mewarisi cerita hantu dan roh lain yang muncul di malam hari. Tak heran, ketika berdoa, ada realitas yang tidak nyaman di luar sana yang tidak dapat saya lihat, ukur, atau kendalikan.

Meski saya masih tetap terikat dengan budaya yang membayangkan dunia ini hanya dalam tiga dimensi, yi tempat, ruang dan waktu, saya mencoba berdoa untuk memperluas imajinasi saya tentang sifat realitas. Dan itu sering mendahului kepercayaan. Saya pikir, doa sebenarnya membentuk kehidupan batin kita. Percayalah, kadang-kadang kita menemukan sesuatu yang mengejutkan yi doa-doa itu mengajari kita cara untuk percaya. Hal ini terutama terjadi pada saat penderitaan dan kesedihan menyerang habis kita sebagaimana pandemi Covid-19 sekarang.

Kepercayaan bukanlah perasaan di dalam diri kita, tetapi realitas eksternal yang kita masuki. Ketika kita goyah dibikin pandemi yang tak kunjung habis ini, sebaiknya mulailah menjauh dari kalangan pembenci. Kita harus mampu mencari alternatif baru dari mereka yang masih berkesadaran yi bagaimana memerangi absurditas kematian dan penderitaan karena pandemi Covid-19.

Saya pun mulai berkemas seperlunya untuk persiapan berangkat via KA Matarmaja pada tanggal 24 Desember ini ke Malang. Anak bontot saya Adrian Aurelius ada disana sekarang di rumah yang sudah kl 10 tahun ini kami tinggalkan. Praktikum pak, maklum sudah terlalu lama kuliah online dari Depok yang membuat saya dkk di Polinema Unibraw Malang semakin bodoh dan lamban, katanya. Ya Aku pun merindukannya. CU soon!

Depok Bolanda, Wed' 22, Dec' 2021

Pohon Terang di Menara Tower, Rasuna Said, Jakarta selatan. Foto : Parlin Pakpahan.
Pohon Terang di Menara Tower, Rasuna Said, Jakarta selatan. Foto : Parlin Pakpahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun