Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Israel/Jahudi Penyumbang Terbesar Peradaban Modern

25 November 2021   12:09 Diperbarui: 25 November 2021   12:18 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jahudi dalam pusaran sejarah. Foto Jerusalem Post.

Israel/Jahudi Penyumbang Terbesar Peradaban Modern

Untuk dapat mengenal lebih jauh Israel masa kini, kita terlebih dahulu harus mengetahui penamaan mereka menurut text-book barat dan term dunia masa kini. Apa yang dimaksud dengan Israel dan Jahudi pada prinsipnya sama saja. 

Israel adalah penamaan Biblical artinya "pergulatan" atau seseorang yang bergulat dengan Tuhan, sedangkan Jahudi dari nama Judea, sebuah daerah legacy Israel di kitaran Jerusalem dan tepi barat sungai Jordan. Dari nama Judea itulah kemudian lahir nama Jahudi dan orang Inggeris menyebutnya Jews.

Untuk pengenalan Jahudi secara umum, sehingga menjadi sosok negara dan bangsa Israel modern sekarang. Pertama, Azkhenazi  atau Jahudi Jerman; kedua, Sephardim atau Jahudi Spanyol dan Afrika Utara; ketiga, Mizrahi atau Jahudi middle-east yang tersebar di banyak negara Arab, Turki dan Persia. 

Masih banyak lagi istilah Jahudi lainnya sesuai lokasi dimana mereka tersebar. Penamaan tersebut muncul setelah orang Jahudi tersebar ke seluruh dunia. Mereka semua diaspora Jahudi itu berakar dari nenek moyang yang sama, yaitu leluhur mereka bangsa Israel yang sejak ribuan tahun lalu hidup di "ancient Canaan" tanah legacy mereka, dimana Israel tegak-berdiri sekarang sebagai sebuah negara modern.

Penamaan ini, mengingatkan kita term Jadel atau Jawa Deli di Sumatera Utara, Jawa Samarinda di Kalimantan, Jawa Tondano di Sulawesi Utara, Jawa Suriname di Amerika Selatan dan Jawa Caledonia di kepulauan New Caledonia di Pasifik sana. 

Penamaan tersebut merupakan istilah yang menunjukkan keturunan orang Jawa yang telah turun temurun hidup di daerah tsb. Bagaimanapun adanya, mereka berakar dari nenek moyang yang sama yang hidup dan berkembang di tanah Jawa, Indonesia.

Dalam Dekolonisasi Inggeris middle-east, nama Palestina tak pernah disebutkan. Foto Jerusalem Post.
Dalam Dekolonisasi Inggeris middle-east, nama Palestina tak pernah disebutkan. Foto Jerusalem Post.

Dalam sebuah obrolan beberapa waktu lalu di grup facebook pluralis, ada seorang yang mengaku lulusan sebuah universitas ternama di Jakarta, tapi ybs begitu gegabahnya menyebut Jesus sebagai orang Jahudi Sephardim. Ini benar-benar ngaco dan asbun namanya. Jesus tidak pernah tinggal di Spanyol atau di Afrika Utara. 

Seumur hidupNya yang relatif singkat itu, Jesus yang lahir di Betlehem, sempat mengungsi sebentar ke Mesir, tumbuh besar di Galilea, menjalankan pelayanan di Judea, Samaria, Galilea dan seberang Jordan, mati lalu bangkit kembali di Jerusalem, hingga naik ke surga (menurut iman Kristen). Orangtuanya juga tidak pernah tinggal jauh dari tanah Israel. 

Pendapat aneh yang terkesan dibuat-buat dan asbun dari teman diskusi tersebut, haruslah disanggah dengan apologi yang benar. Kita tunjukkan bahwa istilah Sephardim, Azkhenazi dan Mizrahi pada masa itu belum dikenal, sehingga penyebutan Jesus sebagai Jahudi Sephardim merupakan anakronisme sejarah.

Setelah mengenal beberapa term di muka, kita juga harus tahu meski selayang pandang tentang agama yang dianut orang Israel. Keyakinan mereka untuk mudahnya kita sebut Judaism atau disebut juga agama Jahudi. Yang unique dari Judaism ini adalah sifatnya yang etnik atau suatu agama yang hanya dianut etnik tertentu yang dalam hal ini adalah Jahudi, meski terbuka kemungkinan dalam beberapa kasus, suku atau bangsa lain masuk agama tersebut. 

Agama etnik berbeda dengan agama universal seperti halnya Buddha, Kristen dan Islam yang dianut lintas etnis dan bangsa. Tipikal agama etnik adalah tidak ada misi penyebaran agama, seperti halnya agama universal.

Sebagai konsekuensi logis, apabila ada pertanyaan apakah Jahudi itu merupakan suatu etnis atau ras atau suatu komunitas agama? Keduanya bisa dibenarkan. Jahudi adalah suatu entitas etnoreligi, yakni suatu suku atau bangsa yang terikat dengan budaya dan agama tertentu.

Lalu, apakah terbuka peluang bagi ras non-Jahudi untuk beragama Jahudi? Kalau memang terbuka, apakah mereka akan diperlakukan sama atau barangkali ditempatkan sebagai warga kelas dua?

Hoax tentang West Bank pasca PD II.  Map dari kartunis Jerusalem Post.
Hoax tentang West Bank pasca PD II.  Map dari kartunis Jerusalem Post.

Judaism pada dasarnya tidak mencari pengikut baru di luar bangsa Jahudi. Namun jika ada orang non-Jahudi berminat masuk agama Jahudi, ada serangkaian prosedur yang harus dilewati yang pada intinya adalah untuk memastikan orang non-Jahudi itu benar-benar serius dan tulus menjadi Jahudi dan penganut Judaism. 

Kalau ada yang mengasumsikan non-Jahudi yang menganut Judaism akan dijadikan warga kelas dua, sejauh ini belum terbukti ada tindak apartheid seperti itu. 

Non-Jahudi yang beralih ke Judaism memang tak banyak, tak heran kalau ada yang berasumsi seperti itu. Yang harus kita pahami benar adalah bangsa Jahudi dari masa ke masa memang survive dan berkembang karena asimilasi. Strangers yang masuk Judaism otomatis masuk kedalam jatidiri Jahudi yang tak pernah berubah dari masa ke masa. 

Sebagai contoh, Jahudi Etiophia dan Jahudi Yemen yang baru saja diselamatkan ke Israel. Orangnya berkulit hitam dan berkulit  coklat terbakar. Tapi tetap beridentitas Jahudi, sama halnya dengan Jahudi lain ntah itu Jahudi Sephardim dan Azkhenazi yang bule dan Mizraim yang tipikal Arab, Turki dan Persia. 

Tampilan fisik beda, tapi Spirit atau Roh Jahudi-nya tak berubah. Ini yang sulit dipahami orang, apalagi orang Arab politis yang mengklaim tanah Israel. Tak ubahnya gadget robotic, mereka akan mengatakan kampung asli anda di Eropa sana. Lucu. Di masa lalu orang asli Canaan juga melebur kedalam jatidiri Jahudi. 

Setiap saat bisa kita tanya orang Lebanon yang satu-satunya eks the ancient Canaan yang tersisa. Meski bahasa nasionalnya Arab, tapi orang Lebanon tak pernah merasa sebagai orang Arab. Sama halnya orang Amerika yang berbahasa Inggeris, tapi tak pernah merasa sebagai orang Inggeris.

Jahudi adalah manusia yang setia terhadap jatidirinya include teologi khas Jahudi didalamnya. Mereka berhasil menaklukkan waktu dengan karakter Jahudi-nya itu. Jahudi yang pintar dan modern banyak, tapi mereka tetap teguh dan setia beribadah kepada Tuhan yang sama yang disembahnya sejak 4000 tahun lalu. Suka tak suka itulah bangsa Jahudi.

Syria adalah contoh terdahsyat terorisme atas nama perang saudara di middle-east. Korban jiwa tak terhitung jumlahnya. Foto Jerusalem Post.
Syria adalah contoh terdahsyat terorisme atas nama perang saudara di middle-east. Korban jiwa tak terhitung jumlahnya. Foto Jerusalem Post.

Pertanyaan yang juga selalu diajukan orang adalah ketercerabutan bangsa Jahudi selama kuranglebih 2000 tahun dari tanah legacy mereka di "ancient Canaan" atau tanah Israel sekarang. Lantaran memakan waktu ribuan tahun berdiaspora ke seantero dunia, maka logis pula pertanyaan apa dasarnya mereka bisa dikatakan asli Jahudi?

Mari hal ini kita pahami juga dengan benar, orang Canaan saja di "ancient Canaan" banyak yang lebur menjadi Jahudi. Contoh kini, Azkhenazi dan Sephardim kan Jahudi hasil asimilasi Eropa dengan para pembawa Gen dan Patronase Jahudi yang kemudian lebur jadi Jahudi. 

Identitas etnik asalnya (Jerman, Perancis, Russia, Hungary dst) hilang dan yang muncul kemudian adalah jatidiri Jahudi-nya. Variabel kunci disini adalah Spirit dan Roh Jahudi. Dengan kata lain siapapun berasimilasi disitu, maka faktor konstan dimana kita tidak bisa lagi ngeles kemanamana adalah Spirit dan Roh Jahudi itu yang tak pernah berubah.

Lain halnya perempuan Jahudi yang married dengan non-Jahudi. Mereka bisa saja ikut pihak suami atau sebaliknya ikut pihak isteri. Bangsa Jahudi adalah salah satu bangsa di ancient Canaan yang mengatur keluarga dari garis Ayah dan mempunyai hukum yang memberi hak waris kepada anak sulung.

Palestina belum pernah dinyatakan sebagai negara sampai sekarang. Foto Jerusalem Post.
Palestina belum pernah dinyatakan sebagai negara sampai sekarang. Foto Jerusalem Post.

Saya sendiri bukanlah penganut Judaism. Tapi saya menyukai kebenaran historis dan arkeologis tentang Israel atau Jahudi apa adanya. Yang membuat saya gagal paham sampai sekarang, mengapa Indonesia memaksakan diri sewot terhadap Israel? Saya benar-benar gagal paham apapun alasannya. Dari berbagai sumber independen dan bisa dipercaya, keadaan di Israel  sangatlah bagus, kecuali teroris Arab politis di Gaza dan teroris Arab politis yang numpang di Judea dan Samaria, Israel. 

Saya pikir dunia tak perlu menyebutnya lagi west bank, karena itu adalah tanah legacy Israel yang sejak 4000 tahun lalu nenekmoyangnya sudah settled dan berkembang disana dan daerah itu lebih dikenal dengan nama Judea dan Samaria. Saya pikir, tak ada haknya dunia belahan manapun untuk melestarikan konflik politis jadi-jadian di tanah Israel.

Pada akhirnya, terlepas dari segala kontroversi yang melekat pada bangsa Jahudi. Bangsa Jahudi sesungguhnya adalah terang bagi dunia. Dengan segenap talenta yang dimilikinya dan dengan segenap pergulatan dan kesetiaannya terhadap Tuhan yang sama yang disembahnya sejak 4000 tahun yang lalu, bangsa Israel modern kini adalah bangsa yang mewariskan banyak hal penting dan terpenting untuk kebudayaan dunia.

Lihat Albert Einstein yang adalah monument sains dunia abad 20 bahkan sampai abad 21 sekarang. Lihat lagi misalnya Bob Dylan yang baru saja meraih Nobel untuk musik balada yang tak terhitung jumlahnya itu dst.

Untuk itu, mari kita klik video berikut yang dapat menjelaskan itu semua. Siapa orang Jahudi? Apa pengaruh orang Jahudi terhadap dunia? Sebuah film pendek yang bagus yang mengungkapkan kisah nyata di balik "Misteri Orang-orang Yahudi". Dengan wawasan luarbiasa yang dinarasikan sejarawan terkenal, pemimpin dunia, dan penulis yang tanggap terhadap zaman. "Misteri Orang Jahudi" menantang konsepsi normatif tentang sejarah manusia.


Depok Bolanda, Thue', Nov' 25, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun