Mohon tunggu...
Parlin Tri S
Parlin Tri S Mohon Tunggu... -

ya....ya...ya.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Proklamasi dan Fenomena Artimerdeka

3 Agustus 2011   19:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renungan Hari Proklamasi dengan Fenomena arti Merdeka Salam Parlin2002 Untuk Indonesia, Dalam menyambut Hari Proklamasi Bangsa Indonesia tahun ini,Saya sedikit ingin berbagi dengan para pembaca yang budiman. Yaitu sekedar perenungan dan kilas balik apa yang telah dicapai oleh bangsa yang besar ini.Sejauh melangkah bangsa ini,masih banyak fenomena-fenomena yang sangat aneh dan ganjil yang justru semakin mempermiskin harga diri bangsa ini yang dilakukan oleh para pengusaha serakah dan penguasa jadah…semuanya mesti bilang itu oknum. Di tambah penduduknya yang ternyata sangat mudah terpengaruh dengan opini publik. Sebelum membahas arti merdeka bagi bangsa Indonesia ini, teman saya yang pernah hidup di Negara lain akan menceritakan pengalaman hidupnya . Sebut saja Mas Hadi,seorang TKI yang berangkat ke negeri seberang. Suatu ketika saat Mas Hadi dan teman-temannya pulang kerja, mereka mampir untuk mencari hiburan di salah satu pub yang lumayan rame. Mereka pun memesan minuman dengan merk LUAR yang sangat terkenal dan mereka pun bergembira dan bangga bisa membeli merk terkenal luar negeri. Karena mereka kebetulan berasal dari satu suku yang sama saat mereka berbincang-bincang dengan bahasa daerah suku tersebut. Kebetulan di PUB tersebut ada orang Australia dan Inggris,dan ternyata Bule tersebut mengerti bahasa teman-teman dari Indonesia tersebut. Lalu dengan komunikasi yang sedikit kaku,Bule tersebut menawarkan sebuah minuman dengan merk INDONESIA dan rokok merk INDONESIA kepada Hadi dan temen – temennya….ha..ha….”mati kutu kau” kata Hadi kepada temen-temennya!!!

fenomena fastfood yang benar-benar menggelikan. Bagaimana mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia sangat berbangga hati bisa pergi makan ke KFC, sementara di negara-negara maju makan fastfood merupakan pilihan terakhir yang akan diambil. Ini mengingatkan saya waktu  buka puasa bersama di jalan dengan temanku satu pekerjaan, kebetulan kami pulang dari mengantar pasir  naik truk dengan baju penuh keringat dan kotor.lalu kami mencari minuman dan makanan yang cepat karena kami mengejar waktu harus sampai di rumah bos.Karena saat itu bulan Ramadan banyak saudara-saudara muslim yang sedang ngabuburit(buka bersama) di rumah makan atau warung-warung di sepanjang pinggir jalan yang otomatis pasti kita pinter-pinter cari warung yang tidak banyak mengantrinya agar pesanan kami cepat tersaji.Dan pilihan kami pun jatuh pada sebuah rumah makan cepat saji. Dan pelayan pun tertegun melihat kami jajan di situ karena kebetulan sekali di rumah makan tersebut pas ada perayaan ulang tahun seorang Remaja bersama-sama temannya yang berpakaian sangat rapi dan cantik-cantik,gaul,trendy tentu gengsi yang tiada tara.Sempat karyawan di situ hendak menolak halus kami karena dipandang tidak sopan tapi pada akhirnya kami bisa buka bersama dengan cepat dan pulang mengejar gengsi eh salah…mengejar setoran kepada bos kami…hi..hi…. Fenomena Jejaring sosial yang salah kaprah…bukan sebagai ajang menjalin sosial dengan adat budaya timur tapi justru menjadi ajang pamer diri, sok penting ,sok gaul, sok maju bahkan mau ke wc pun  update status…ha..ha… Fenomena BLACKBERRY yang merebak di kalangan muda mudi kita ( yang sebagian besar pelajar yang belum bisa mencari penghasilan sendiri), Online Facebook 24 jam? Pastilah industri-industri elektronik gadget seperti Apple dan Nokia sedang menertawai kita sekarang. Saya melihat rakyat kita berada dalam penjara pikiran yang kita ciptakan sendiri.Kita tidak mau dinilai miskin. Kita ingin terlihat seperti bangsa-bangsa kaya diluar sana, yang akhirnya malah membuat kita jadi terlihat bodoh.
Fenomena BATIK,saat Negara lain “mengaku” asli hasil karya mereka….kita teriak-teriak marah dan menghujat Negara tersebut.Tapi sebelum ada klaim ngawur dari Negara asing tersebut….???Anak muda kita sebagai generasi penerus budaya kita yang katanya adi luhung itu,BATIK hanyalah hasil karya leluhur kuno dan ketinggalan jaman……. Generasi muda kita malu memakai BATIK,katanya kuno,gak enak dipakai,kayak orang tua saja kalu memakai BATIK,gak Gaullah….he..he…masak segitunya sih… http://parlin2002.blogspot.com Dulu BATIK hanya dihargai murah…dan sekarang pun BATIK menjadi trend yang harganya melambung tinggi,terima kasih wahai Negara tetanggaku,engkau telah memberi pelajaran sangat berarti kepada bangsaku…betapa ternyata budaya asli Indonesia ini sangatlah mengagumkan dan berharga mulia…. Fenomena powerbalance, Fenomena Sandiwara politik yang tiada habisnya,fenomena artis dan selebritis serta pertelevisian kita yang kelihatan lebih hebat dari holywood dan masih banyak lagi.
Kembali ke masalah arti merdeka, Merdeka adalah saat dimana kita bebas untuk berbangga menjadi diri sendiri, dan bukan malah malu dan berpura-pura menjadi orang lain. Saya hanya mengajak kepada para pembaca di seluruh Indonesia,mari kita cintai lagi dan melestarikan budaya –budaya leluhur kita setidaknya mencoba mengenal lagi.
Janganlah Negara yang miskin ini menjadi lebih bodoh dikarenakan hanya mengejar sekedar gengsi yang tinggi dikarenakan budaya konsumtif termakan iklan yang sering menjebak.Untuk diketahui,bahwa bisnis di Negara ini akan sangat lebih menjual kalau produknya berbau selera tinggi dan prestise (gengsi) yang tinggi pula. Hmmm…Sudahkah saya,Anda dan Pembaca di seluruh negeri ini merdeka??? DIRGAHAYU bangsa Indonesiaku tercinta…..(www.parlin2002.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun