Mohon tunggu...
Eltuin Parker
Eltuin Parker Mohon Tunggu... Apoteker - Pengurus Pusat Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) / Kabiro Pemuda PGI Wil. Sulselbara

Farmasis berdarah Toraja yang berjiwa Indonesia, berupaya mewarnai dunia lewat tulisan dan ide.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Berhentilah Mencintai Ahok-Djarot

26 April 2017   21:43 Diperbarui: 27 April 2017   06:00 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tepat seminggu, Pilkada Jakarta usai digelar. Anies-Sandi dapat dipastikan unggul atas Ahok-Djarot. Namun pembahasan soal kekalahan Ahok-Djarot masih jadi perbincangan hangat. Media-media masih betah membahas soal ini, mulai dari kasus yang sedang dihadapi Ahok, perjumpaan Ahok-Anies di Balaikota lengkap dengan cerita triple password sakti milik Pemprov DKI, spekulasi kondisi Jakarta seusai ditinggal Ahok-Djarot kelak dll.

Fenomena hasil pilkada Jakarta masih sangat merajai perbicangan dari lorong ke lorong, di warung-warung kopi, di perkumpulan-perkumpulan dan bahkan tak ada tempat yang tidak berbicara tentang Pilkada Jakarta. Maafkan juga saya yang belum bisa berpindah ke lain hati.

Hari ini, fenomena baru itu muncul lagi. Menurut informasi, ada sekitar 1000 lebih karangan bunga memadati Balaikota termasuk jalan-jalan di sekitarnya, karangan bunga untuk sang petahana yang kalah dalam Pilkada. Ini apa, kok bisa yang kalah justru dapat karangan bunga sebanyak itu? Ini tidak biasa. Kalau pemenang dapat karangan bunga ucapan selamat, hal yang wajar dan biasa terjadi di mana-mana.

 Tapi ini beda. Mungkinkah ini satu pertanda bahwa dua sosok Ahok-Djarot memang dianggap begitu berharga bagi Jakarta. Warga Jakarta belum rela dan siap melepaskan mereka. Bahkan, bukan hanya bunga, ratusan orang mau berdesak-desakan menemui Ahok-Djarot hanya demi sekadar berjumpa; bersalaman; menyampaikan simpati dan rasa terima kasih; dan berfoto.

Bukankah pelantikan baru akan dilaksanakan pada Oktober mendatang? Saya belum tahu apa yang akan terjadi Oktober mendatang. Akankah ada “perang” karangan bunga antar pendukung. Jangan-jangan karangan bunga untuk Ahok-Djarot lebih banyak dari Anies-Sandi. Saya sangat menantikan momen itu.

Melihat kejadian hari ini, saya berpikir mungkin sebaiknya mulai berhenti “mencintai” Ahok-Djarot. Karena cinta pada Ahok-Djarot dapat menjadi sumber penyakit baru bagi calon pemimpin baru. Anies-Sandi bisa terserang “penyakit aneh” yang berkepanjangan akibat ulah dari orang-orang yang terlalu mencintai Ahok-Djarot. Mereka--termasuk Pak Zon yang tiba-tiba peduli anak yatim dan bicara soal beasiswa gegara karangan bunga--bisa menderita ansietas kronik karena kuatir sambutan terhadap mereka sebagai pemenang tak semeriah sambutan kepada yang kalah. Akibatnya, mereka bisa tidak fokus mempersiapkan diri secara matang menghadapi masa transisi yang tinggal enam bulan saja.

Karena itu, ayolah berhenti mencintai Ahok-Djarot. Kasihan bapak-bapak calon gubernur dan wakil gubernur yang baru, bebannya bertambah berat. :-)

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun