Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Mengapa Membaca Buku Lebih Baik daripada Searching di Internet?

10 April 2023   06:39 Diperbarui: 25 April 2023   12:15 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku (pixabay.com/Jarmoluk)

Mungkin pada saat ini orang lebih suka untuk mencari informasi secara instan dengan pencarian di internet daripada membaca buku. 

Alasannya beragam: internet lebih praktis dan cepat dalam menyajikan informasi, juga disertai dengan ilustrasi video dan gambar yang melimpah. Beberapa orang bahkan menganggap buku itu sudah kuno dan tidak relevan lagi. Benarkah anggapan seperti itu?

Sesungguhnya buku tetap memegang beberapa peranan penting yang tak dapat dianggap remeh, suatu peran penting dalam dunia pendidikan yang tak akan dapat diganti dengan sumber manapun termasuk internet. 

Mari kita lihat kelebihan buku dibanding internet, dan kita akan menyadari bahkan kita masih memerlukan buku untuk mencari informasi yang valid.

1) Buku menawarkan informasi yang lengkap dan konsisten

Kita tentu sepakat bahwa penyajian informasi yang setengah-setengah dapat menimbulkan salah pengertian, salah tafsir dan salah paham, yang dapat berkembang menjadi informasi hoaks yang sangat membahayakan. 

Hal ini sering terjadi pada informasi-informasi yang disajikan di internet. Karena memiliki laman yang terbatas, seringkali penyajian yang kurang lengkap dan hati-hati di internet menyebabkan misinformasi yang sangat merugikan.

Sebaliknya buku menawarkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai suatu subyek pembahasan, sehingga nampak konsisten dalam menyajikan informasi. 

Jika sebuah subyek pembahasan tidak jadi dibahas secara lengkap dalam satu buku saja, biasanya buku tersebut menyediakan sekuel atau volume berikutnya.

2) Informasi yang ditawarkan buku lebih kredibel dan sudah diverifikasi kebenarannya

Di zaman sekarang, orang dengan mudah memasukkan informasi apa pun di internet, asalkan dia memiliki akses untuk itu, seperti telah memiliki laman website sendiri. Hal itu menyebabkan beredarnya sampah informasi yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. 

Sebaliknya, sebelum dicetak dan diterima dalam daftar resmi katalog perpustakaan nasional, sebuah buku harus melalui proses editing dan verifikasi yang ketat. 

Setiap buku harus diteliti dan diamati oleh tim editor yang dapat menentukan apakah sebuah buku memiliki kualifikasi tertentu untuk beredar di masyarakat atau tidak. 

Tentu saja adapula beberapa pengecualian dalam suatu generalisasi, seperti ada beberapa buku yang memiliki kualitas buruk dan ada beberapa situs internet yang dapat sangat dipercaya karena juga memiliki tim editor yang berkualitas. 

Hanya saja, beberapa orang kesulitan untuk menentukan mana situs-situs yang memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi.

3) Buku dapat diakses di mana saja 

Ini adalah kelebihan praktis yang tidak dimiliki oleh internet. Internet, tentu saja sangat bergantung pada keberadaan signal telekomunikasi dan listrik, hal yang tidak dibutuhkan ketika mengakses buku. 

Kita bisa membaca buku di sebarang tempat sejauh itu dimungkinkan dan tidak akan khawatir mengenai ketersediaan internet dan listrik.

4) Buku lebih menyehatkan secara mental

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa membaca buku lebih menyehatkan secara mental. Buku tidak memiliki paparan radiasi layar pada media perantara seperti yang terjadi ketika kita mencari informasi pada internet yang menggunakan gadget. 

Orang yang membaca buku memiliki kualitas tidur yang lebih baik ketimbang orang yang menggunakan gadget secara rutin.

5) Buku lebih merangsang kreativitas

Beberapa orang mungkin lebih memilih internet karena melimpahnya ilustrasi berupa gambar dan video. Bagaimanapun, keadaan minimnya gambar dan ketiadaan video (karena media tidak memungkinkan) justru meningkatkan daya imajinasi seseorang dalam membayangkan subyek yang ia baca. 

Novel-novel yang besar dan berpengaruh di dunia tidak menyediakan cukup gambar dan ilustrasi, tetapi para pembacanya tetap dapat membayangkan setiap detail suasana dan karakter tokoh yang disajikan dengan begitu hidupnya. Beberapa bahkan kecewa ketika versi filmnya ditayangkan, karena justru tidak semenarik imajinasi mereka.

Hal ini menjelaskan mengapa para pembaca buku yang rajin juga adalah para penulis yang sangat piawai. Kebanyakan penulis yang produktif sesungguhnya adalah para pembaca buku yang tekun. Mereka menggunakan internet hanya sebagai infonmasi sekunder.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun