Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peristiwa yang Menjadi Tonggak Sejarah (5): Sokrates Menyebarkan Gagasannya di Athena

8 April 2023   10:30 Diperbarui: 8 April 2023   10:43 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan mengenai kematian Sokrates (pixabay.com/GDJ)

Kebanyakan ahli sejarah Filsafat mengakui bahwa Sokrates adalah filsuf besar pertama yang muncul di Yunani. Bersama Plato dan Aristoteles, Sokrates memulai apa yang akan dikenal sebgai Filsafat Barat, suatu paradigima pemikiran yang akan mewarnai peradaban Barat selama ribuan tahun setelahnya.

Petualangan Filsafat yang sesungguhnya dimulai ketika Socrates menyebarkan gagasannya di Athena. Karena perannya tersebut maka Tindakan Sokrates ini dpat menjadi salah satu tonggak sejarah pemikiran manusia.

Sokrates dan Riwayat Hidupnya

Sokrates tidak meninggalkan tulisan apa pun. Sebagian besar informasi yang kita ketahui mengenai Sokrates adalah lewat tulisan muridnya Plato, sehingga bahkan keberadaan Sokrates diragukan oleh Sebagian sejarahwan. Walaupun demikian sebagian besar sejarahwan meyakini bahwa Sokrates adalah tokoh yang benar-benar eksis.

Diperkirakan bahwa Sokrates lahir di Athena pada 470. Ayahnya bernama Sophroniskos, yang bekerja sebagai seorang tukang pahat, sedangkan ibunya bernama Phairnarete yang bekerja sebagai bidan. Karena latarbelakang pekerjaan ibunya sebagai bidan inilah, kelak Sokrates menamakan metode untuk melahirkan pengetahuan dengan metode kebidanan atau metode dialektika.

Konon, wajah Sokrates sangat jelek untuk ukuran saat itu dengan hidung pesek dengan lubang hidung besar dan mata yang menonjol keluar. Sokrates menikah dalam umur yang sudah cukup tua untuk ukuran sekarang, sekitar 50 tahun-an dengan Xantipe, seorang wanita yang menurut Sokrates sendiri seperti seekor kuda liar yang sulit ditaklukkan. Dari perkawinan itu dia dianugerahi tiga orang anak.

Sokrates bekerja sebagai prajurit Athena, tetapi sebenarnya tidak tertarik dalam bidang militer dan politik praktis. Ia malah sangat meminati filsafat dan tidak meminta bayaran atas pengajarannya, hal mana yang membuatnya akan mati dalam kemiskinan. Orang orang di Athena sangat heran melihat fisiknya yang begitu kuat serta tahan terhadap cuaca dingin dan panas, juga pada kemampuannya dalam mengendalikan diri. Ia mampu menahan lapar dan haus serta dapat mengurungkan niat untuk minum minuman beralkohol.

Sokrates sebenarnya bukan filsuf pertama seperti perkiraan banyak orang. Sebelumnya pemikiran filsafat telah dimulai oleh para filsuf alam seperti Thales, Anaximandros, Anaximenes. Di saat Sokrates menyebarkan ajarannya, telah terdapat juga kaum sofis yang memenuhi Athena dengan kemampuan orasi mereka.

Sokrates menentang kaum sofis yang menggunakan kekuatan bicara mereka dalam memengaruhi orang lain, sehingga kebenaran tidak dapat didefinisikan secara objektif, melainkan tergantung dari kekuatan bicara seseorang. Sokrates tidak meninggalkan ajaran yang terstruktur dan tersistematis, namun mengembangkan metode yang disebutnya sendiri sebagai metode “dialektika” atau metode kebidanan. Ia akan mengajukan pertanyaan kepada seseorang mengenai apa yang mereka yakini sebagai kebenaran, dan orang tersebut akan menemukan seniri kelemahan definisi mereka dan membentuk kembali definisi baru yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun