Pada 330 SM Aleksander menguasai ibukota Persia Persepolis dan menuntaskan penguasaan makedonia atas Persia. Secara simbolis, menurut bebrapa sejahrawan kuno, Alexander sendiri yang mulai membakar istana raja di kota itu sebagai bentuk balas dendam atas Tindakan Raja Xerxes yang membakar kota Akropolis ketika bangsa Persia menginvasi Yunani pada 480 SM.
Dengan dikuasainya pusat kekaisaran Persia, otomatis semua kekuasaan Persia yang luas tersebut jatuh ke tangan Makedonia. Hanya dalam kurun waktu sekitar 10 tahun, Alexander akhirnya menguasai sebuah kekaisaran yang membentang dari Yunani, Mesir, Messopotamia, Persia dan India Utara.
Â
Pengaruh kekuasaan Alexander atas Persia
Penguasaan Kekaisaran Yunani atas Persia merupakan potret pertama hegemoni Barat atas Asia. Dengan dikuasainya Persia oleh Alexander maka, peradaban Yunani berkembang di seantero dunia beradab yang dikenal saat itu.Â
Bahasa, filsafat dan sistem ekonomi dan politik Yunani diadopsi oleh wilayah Asia Barat dan sekitar laut Mediterania dalam waktu yang sangat lama. Kekuasaan Yunani Makedonia juga pada akhirnya membuat dunia mengenal filsafat Yunani yang akan menjadi dasar bagi berbagai disiplin ilmu modern.
Penguasaan Alexander atas Persia menjadi titik balik yang menentukan bentuk sejarah hari ini. Seandainya Alexander tidak menaklukkan Persia, mungkin yang terjadi adalah sebaliknya. Mungkin dunia tidak mengenal demokrasi dan masih berada dalam cengkraman sistem monarkhi absolut ala Persia. Dunia juga mungkin tidak akan banyak mengenal mengenai pemikiran filsuf Yunani. Agama dan filsafat yang kita kenal sekarang ini mungkin adalah ajaran agama dan filsafat Persia.Â
Selain itu, penaklukkan Alexander atas persia merupakan awal dominasi budaya dan militer Barat atas Asia dan dunia. Sejak Alexander, Barat memiliki kepercayaan diri untuk menginvasi daerah-daerah lainnya: hal ini akan diteruskan kepada Romawi, Portugis, Spanyol Inggris, Prancis dan Jerman.
