Meskipun kedua putranya memerintah dengan baik, puncak ekspansi Kekaisaran Akkadia terwujud di bawah cucu Sargon, Naram-Sin. Selama masa pemerintahannya, kekaisaran tumbuh dan berkembang melampaui batas yang bahkan dicapai Sargon. Setelah kematiannya, putranya Shar-Kali-Sharri menjadi penguasa dan, saat ini, kekaisaran mulai runtuh ketika negara-kota memisahkan diri untuk membentuk kerajaan mandiri mereka sendiri.
Raja Shar-Kali-Sarri mengobarkan perang yang hampir terus-menerus melawan orang Elam, orang Amori, dan orang Gutia yang menyerang sambil mencoba untuk menyatukan kekaisaran tetapi tidak dapat dipertahankan lagi. Invasi Gutian paling sering dianggap sebagai penyebab langsung runtuhnya Kekaisaran Akkadia dan zaman kegelapan Mesopotamia yang terjadi kemudian. Hal inilah yang membuat orang-orang Mesopotamia kuno menggambarkan Gutian sebagai perusak peradaban.
 Pentingnya peritiwa pendirian Kekaisaran Akkadia
Pendirian Kekaisaran Akkadian dapat dianggap sebagai salah satu titik balik sejarah paling penting di seluruh sejarah dunia kuno. Pendirian Kekaisaran Akkadia menjadi model dan inspirasi pendirian imperium-imperium selanjutnya dalam sejarah umat manusia. Sistem pemerintahan terpusat yang diusahakan oleh Sargon dengan menetapkan undang-undang, keseragaman bahasa dan sistem pengukuran, semuanya menjadi tindakan-tindakan khas seorang Kaisar pada abad-abad berikutnya di dalam sejarah manusia.
Sargon sendiri telah menjadikan dirinya sebagai seorang raja dan penguasa legendaris yang tidak hanya dikenang tetapi juga dianggap sebagai panutan dan teladan dalam merengkuh dan mempertahankan kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H