Kenyataan bahwa Messopotamia adalah lokasi kemunculan peradaban hendak menyatakan suatu kebenaran penting dalam sejarah: peradaban dibangun pada lokasi di mana air dapat ditemukan secara melimpah.Â
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa air dari aliran sungai eufrat dan tigris bukan semata-mata dipakai untuk makan dan minum tetapi juga digunakan sebagai sarana irigasi pada lahan pertanian, dan juga sebagai sarana untuk membentuk tanah lempung bagi perumahan dan kota yang akan dibangun.Â
Tanpa aliran air dari Eufrat dan Tigris, bukan saja manusia tidak akan tertarik untuk ke messopotamia untuk minum tetapi juga, mereka tidak dapat membangun bangunan megah dan lahan-lahan pertanian.
Proses yang dialami peradaban Messopotamia berlaku juga untuk peradaban besar lain yang bangkit dalam waktu berdekatan dengan peradaban messopotamia, yakni Mesir. Mesir sendiri sering disebut sebagai hadiah dari sungai Nil. Aliran air sungai nil membuat daerah mesir subur dan dapat diusahakan pertanian. Sungai nil juga digunakan sebagai sarana transportasi.
Di Asia sebelah selatan, bangkit juga sebuah peradaban yang akan bertahan selama 5000 tahun, yakni peradaban India. Sesuai dengan nama peradaban itu, jelaslah peran penting dari sungai yang tedapat di anak benua Asia itu yakni sungai Indus. Sungai itu bukan saja berperan secara funfsional sebagai alat pemenuhan kebutuhan jasmani semata. bagi manusia produk peradaban india, sungai indus adalah sarana keselamatan religius.
Beralih ke sebelah timur dekat, kita menemukan peradaban cina yang dibangun oleh jasa aliran sungai kuning/Huang Ho. Sungai ini selain mendatangkan berkah sering sekali mendatangkan bencana berupa banjir yang dahsyat.
Secara mendasar air merupakan suatu kebutuhan fisiologis manusia. Hal inilah yang mendorong manusia untuk bermukim di sekitar sumber-sumber air. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan kemajuan kemampuan manusia untuk merekayasa alam, air digunakan sebagai saran untuk irigasi pertanian, juga untuk membantunya membangun bangunan-bangunan dari yang berskala kecil sampai yang berskala megah. Aliran air yang deras seperti sungai juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi dan pada akhirnya juga sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan alat tertentu.
Messopotamia dan kemunculan tulisan
Indikator lain yang membuat Messopotamia disebut sebagai awal peradaban manusia (selain timbulnya pertanian dan peternakan) adalah kemampuan masyarakatnya untuk menulis dan membaca. Messopotamia kuno adalah masyarakat paling awal menggunakan tulisan.
Huruf yang mereka kembangkan disebut sebagai huruf paku/Kuniform. Huruf ini dibentuk dari beberapa simbol yang menyerupai tumbuhan atau hewan, kenampakan alam serta kegiatan-kegiatan manusia. Huruf ini disebut juga sebagai huruf paku karena ketika dituliskan ke dalam tablet-tablet tanah liat, berbentuk seperti susunan paku-paku.
Huruf kuniform muncul seiring dengan proses pertanian dan peternakan muncul, 2.500 tahun SM. Tulisan digunakan untuk mencatat berapa hasil-hasil pertanian dan peternakan, mencatat transaksi jual beli atau bahkan mencatat utang piutang. Huruf juga digunakan dalam lingkungan kuil dan istana untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting.