Jagad berubah kelam,
Jutaan tetes air berdebam menghantam bumi...
Hati ini teriris pilu,
Seharusnya rintik itu sejukkan hati
Tetapi tidak,
Alunannya menggelitik hatiku yang tidak siap,
seberkas bayang berbalut nostalgia kelam menyelinap
aku terkesiap, mataku berair, basah...
sebasah langit hari ini
dulu, di bawah payung hitam ini engkau bernaung
senyuman polosmu masih memanggilku dengan hangat
aroma tubuhmu masih terendus ingatanku
bahkan sejak hari itu,
kau masih berlindung di bawah payung ini
Di mana? Entalah...
Aku hanya merindu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H