Kemunculan, Kejayaan dan  Keruntuhannya
Peradaban yang kini dikenal sebagai peradaban Tiongkok berkembang dari masyarakat yang hidup di lembah Sungai Kuning/Huang-Ho. Masyarakat Cina mulai hidup dan bertani di wilayah ini sekitar 5000 tahun SM. Tanaman utama yang mereka tanam adalah sekoi; sejenis tanaman yang bijinya diambil untuk dijadikan tepung dan gerst yang menjadi bahwa baku pembuatan bir.
Dinasti pertama yang dapat dipastikan berdiri di Tiongkok adalah Dinasti Shang (sekitar abad XVII-XII SM). Seperti pada peradaban lain, penguasa dianggap sebagai perantra antara dewa dan manusia. Kota-kota mulai berkembang dan system masyarakat bersifat feudal; dimana raja dan bangsawan memiliki banyak tanah luas yang dikerjakan oleh petani dan budak.
Dinasti penting lain pada masa Tiongkok kuno adalah Dinasti Zhou yang berkembang pada abad XII-III SM. Pada bangsawan lokal memiliki posisi yang kuat sehingga menyulitkan penguasa tertinggi (kaisar) untuk melakukan sentralisasi. Pada masa dinasti Zhou, teknologi bajak dikembangkan dan table perkalian diperkenalkan. Pada masa ini juga seorang pegawai kerajaan yang bernama tsai lun mengembangkan salah satu penemuan paling penting dalam sejarah yakni kertas. Pada dinasti ini pula pemikiran religius seperti Konfuasianisme dan Taoisme muncul dan berkembang.
Masa kuno Tiongkok ini dipuncaki oleh Dinasti Qin yang dipimpin oleh kaisar Shih-Hunag ti. Ia dapat dianggap sebagai kaisar pertama atas seluruh daratan Tiongkok karena berhasil melakukan sentralisasi kekuasaan. Segala urusan administrasi dilakukan secara terpusat. Budaya, tulisan, mata uang di seluruh kerajaan diseragamkan.
Politik yang cederung terpusat ini bersifat tirani dan memaksa. Kaisar memerintahkan pembangunan tembok besar yang sekarang dikenal sebagai tembok besar Tiongkok yang membentang sepanjang 21.000 km guna membendung serangan bangsa-bangsa barbar dari sebelah Utara. Pembangunan ini memakan banyak korban rakyat jelata dan memakan banyak biaya.
Banyak tokoh yang tidak setuju dengan keputusan dan politik kaisar ini dipenjara bahkan dibunuh. Di antara kaum yang menentang kaisar adalah para cendikiawan konfusius. Mereka dikejar-kejar dan bahkan dikubur hidup-hidup. Buku-buku Konfusius dilenyapkan.
Beberapa tulisan Konfusius diselamatkan oleh beberapa pengikutnya dan disembunyikan, sehingga setelah kematian sang kaisar generasi selanjutkaya tetap dapat menikmati tulisan-tulisan sang nabi tersebut.Â
Peradaban lembah sungai kuning menjadi dasar bagi peradaban Tiongkok sekarang ini. Kekaisaran Tiongkok memiliki sejarah yang panjang, yang membentang selama 5 milenium. Kekaisaran yang besar, megah dan memiliki pengaruh ini telah berkali-kali mengalami kejayaan, maupun pernah ditaklukkan bangsa asing seperti oleh Mongolia. Riwayat kekaisaran Tiongkok benar-benar berakhir pada tahun 1912 dengan dikudetanya kaisar Pu-Yi dari dinasti Qing oleh kaum republikan.
Pencapaian Peradaban Lembah Sungai Kuning