Di bawah sinar yang membakar, ia meringis,
Menatap langit dengan tatapan sayu
Raut wajahnya yang kokoh dahulu,
Kini penuh guratan keriput
Dahinya sering berkerut, mengernyit
Di kepalnya berputar jutaan rencana
Di hatinya tersimpan jutaan harapan
Tangan dan kakinya ia korbankan,
Mengoyak kerasnya bumi
Punggunya tegak menantang mentari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!